Ada rasa yang hinggap secara sembarang, dengan mudah nya tembok tinggi itu di sebrangnya. Tak mengucapkan sepatah kata permisi, yang membuat relung ini kembali gelisah. Mencuat ke permukaan dengan resah. Ketika lui mengacuhkan ada rasa asing yang menggorogoti hingga terasa sakit. Apa sebenarnya? Siapa yang berani membuat ku merasakan kedua rasa ini. Ohh ayolah rasa ini begitu menyebalkan bagiku
Kamis, 11 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Tabir Sang Insan [REVISI]
PoetryKetika hati tak mampu untuk berteriak maka lengan yang akan bergerak... Ketika logika tak mampu berpikir maka lengan yang akan bergerak... Ketika hati tak mampu mengeksperisikan rasa maka mata yang akan menunjukanya... Semua organ mampu berkolabora...