Lagi lagi perihal rindu yang memberontak ingin masuk. Memasuki relung yang sangat rapuh menyeruak. Perlahan tapi pasti berjalan menyusuri tiap relung, yang mungkin sedang mencari tempat merenung.
Pagi, siang bahkan malam ia tak pernah berhenti, untuk meneriaki rindu yang semakin tinggi.Mencoba di tarik dengan lembut di bantu segerombol semut. Dengan akhir yang sia sia rindu itu semakin dalam memasuki relung kecil ini.
Kamis, 11 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Tabir Sang Insan [REVISI]
ŞiirKetika hati tak mampu untuk berteriak maka lengan yang akan bergerak... Ketika logika tak mampu berpikir maka lengan yang akan bergerak... Ketika hati tak mampu mengeksperisikan rasa maka mata yang akan menunjukanya... Semua organ mampu berkolabora...