Hei kamu!
Iya kamu yang duduk di ujung sana. Sedang apa kamu? Diam melamun atau tertawa dengan renyah. Ayo sini temenin aku duduk di tengah lapang seorang diri dengan tangan kanan menggelantungkan kunci yang ku mainkan. Tak perlu memikirkan perasaan orang lain yang bukan kadar mu, mereka selalu berubah di seperkian detik nya ketika sebuah rasa di ketahui. Bersama ku kamu akan menemukan setitik rasa manis di dalam nya, rasa manis yang menyeruak dari cakap yang akan kita lewati.
Kamu tak perlu melakukan hal hal yang bukan kemampuan mu, kamu hanya perlu berada di samping ku berbagi berbagai kisah yang kau alami. Ingat kamu tak sendirian, ada aku yang siap menjadi sandaran keluh mu. Jika kamu ingin sedikit bergeser tempat duduk tak apa silahkan saja, kamu butuh ruang untuk diri sendiri. Tapi ingat pula jika ruang mu mulai sedikit renggang di telan rasa, kemari lah aku akan selalu ada. Duduk di tengah diantara rasa gembira dan sedih mu.. '
Kamis, 11 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Tabir Sang Insan [REVISI]
PoetryKetika hati tak mampu untuk berteriak maka lengan yang akan bergerak... Ketika logika tak mampu berpikir maka lengan yang akan bergerak... Ketika hati tak mampu mengeksperisikan rasa maka mata yang akan menunjukanya... Semua organ mampu berkolabora...