Setangkai akar menuliskan asa dan mimpinya dalam sehelai daun
Dan menyimpannya dalam sebatang pohon
Perlahan angin pun meniup semuanya
Sepasang kaki melangkah perlahan menuju dunia luar
Melewatu krikil krikil.Ku coba berlari dan terus berlari semakin aku berlari semakin banyak krikil krikil menghadang keputus asaan pun menggebu di pikiranku
Aku lelah ,
Pikiranku,
Rsgaku,
Hatiku,
Segalanya....
Aku lelah tuhan,
Aku terjatuh, rapuh aku muak dengan semua ini tuhan.Ku coba bangkit
Namun raga ku merasa lelah
Tidak! Aku tak boleh lelah
Aku harus bangkit!
Demi orang tua ku, masa depan ku, dan orang orang yang membutuhkan kuKu tanam kan tekad dalam sanubari
Aku yakin, Tuhan akan selalu bersama ku
Menuntun ku, mengiringi ku
Di setiap langkah dan hembusan nafas iniAku yakin!
Bahwa aku mampu menggapai semuanya
Impian yang akan menjadi kenayataan
Satu persatu impian ku raih
Raga ini tak akan menyerah sebelum ku gapai bintang di langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Tabir Sang Insan [REVISI]
PoesíaKetika hati tak mampu untuk berteriak maka lengan yang akan bergerak... Ketika logika tak mampu berpikir maka lengan yang akan bergerak... Ketika hati tak mampu mengeksperisikan rasa maka mata yang akan menunjukanya... Semua organ mampu berkolabora...