Sebatang pena menuliskan sepucuk surat
Menuangkan segala angan angan yang terletak dalam kalbu
Menceritakan kehidupan ulat putih
Yang begitu menjijikan bahkan menggelikan
Ulat putih yang penuh dengan tekad untuk berguna bagi orang lain
Hingga dia berdiam diri bertapa. Dan berubah menjari kumpulan benang putih halus
Membentuk untaian kain dengan setetes ukiran cantikMencatan semua harapan pena
Membungkus surat denga keberanian, keyakinan dan keteguhan hati
Lalu ia membakarnya dengan secarik api
Menimbulkan asap hitam yang teramat menyesakan terbang berdama angin menuju langitKehidupa pun berjalan mengikuti alur sang waktu
Hingga tiba saat nya dimana asap itu berubah menjadi awan bening
Melengkapi lengkungan cahaya matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Tabir Sang Insan [REVISI]
PoetryKetika hati tak mampu untuk berteriak maka lengan yang akan bergerak... Ketika logika tak mampu berpikir maka lengan yang akan bergerak... Ketika hati tak mampu mengeksperisikan rasa maka mata yang akan menunjukanya... Semua organ mampu berkolabora...