Part 35

595 15 1
                                    

"Boy!!! Finally you can live with us again!!" Elven berlari memeluk Revin yg baru saja turun dari mobil di halaman rumah. Revin membalas peluk abangnya itu.
"I'm happy to see you again kak" Revin
"I'm more... Hope you stay healthy"
"Aamiin..."
"Ayo donk kita masuk... Mommy sudah siapin makanan spesial buat kita semua" Ivi
"Wahhh... Ayo-ayo kita lunch bareng.. Opa sudah lama tidak makan-makanan indo." Adri
"Kuy!!" Revin and Elven serempak.

Meja Makan..

"Mommy, aku ingin sekolah biasa. Aku ingin sekolah di SMP Irsya." Revin
"Kamu home schooling aja ya sayang.. Mommy masih khawatir" Ivi
"Tapi, aku gak punya teman Mom"
"Hey Boy, ada kakak di sini. Kita bisa main bersama setiap saat" Elven menengahi.
"Tapi kakak kan harus sekolah"
"Kakak libur beberapa waktu. Nanti kalau kakak sudah kembali sekolah, kita akan tetap bermain. Ok.?"
"Benarkah? Kakak tidak sibuk?"
"Yes, untuk adik kakak apapun akan kakak lakukan"
"Thanks kak :)"
"Hm vi, Felix ke mana?" Veni
"Oh, dia sedang ada kerjaan ma di luar kota"
"Anak itu masih mengurus kapal?" Veni
"Hm gitulah ma.. meskipun sudah resign, ia masih dibebani oleh pimpinannya"
"Kamu yg sabar ya.. Mama yakin Felix pasti jaga hatinya buat kamu"
"Iya Ma.."
"Urusan kantor gimana vi?" Adri
"Hmm sedang dalam pemantauan Felix Pa.. Semoga semuanya baik-baik aja ya..." Ivi
"Aamiin" serempak semua.
"Oiya, nanti Irsya bakal main ke sini lho" Elven.
"Wah ada ica... Seneng deh... Jadi aku juga ada temen lagi" Revin
"Irsya sering ke sini kok dek.. Nanti kita bisa sering-sering main ya sama dia"
"Siap kak"
"Anak-anak, nanti selesai makan langsung ke kamar ya" Veni
"Kenapa oma?" Elven
"Kalian kan butuh waktu berdua" Veni
"Ok"

......
"Vin, ayo ke kamar.. Aku punya sesuatu lho" Elven.
"Ayo bang"
Keduanya pun meninggalkan meja makan.
"Vi,pa,kita ke ruang keluarga ya" Veni
Mereka mengangguk.

......
"Mama dengar Irsya sering ke sini?" Veni
"Iya ma"
"Kenapa? Di mana Irene?"
"Hm ma, sebenarnya gak pas kalo aku yg cerita. Ini masalah Rumah Tangga Calvin dan Irene, kalau aku buka suara takutnya salah paham ma"
"Maksudnya gimana vi? Selama ini Calvin gak pernah bilang apapun soal keluarganya"
"Mereka sudah berpisah ma.."
"Apa?!" Veni terkejut. Adri hanya mengusap gusar wajahnya.
"Papa gak nyangka keluarga Calvin jadi berantakan ma" Adri
"Dengan berat hati aku bilang kalau ternyata selama ini Irene adalah musuh dalam selimut,ma,pa"
"Bagaimana bisa?" Veni
"Dari cerita Calvin,ternyata selama ini Irene cuma manfaatin Calvin supaya bisa hidup enak. Dan dia tidak mencintai Calvin"
"Keterlaluan!! Mama gak nyangka Irene seperti itu"
"Parahnya dialah yg membocorkan rahasia brand baru perusahaan sampai waktu itu perusahaan di ambang kebangkrutan"
"Dengan siapa dia membocorkannya?"
"Menurut pengamatan kami, dengan Alfi ma,pa... Karena Alfi juga sempat ngancem aku waktu itu"
"Ini benar-benar gak bisa di biarin. Mereka sudah keterlaluan. Mereka juga yg membuat Revin celaka sampai dia harus dirawat berbulan-bulan di New York. Mereka harus bertanggungjawab atas perbuatan mereka."
"Maksud papa? Revin celaka?" Ivi
"Ya, papa mendapat info dari mata-mata Papa.. Irene yg sengaja menambah obat dalam setiap makanan dan minuman Revin tanpa kita tahu."
"Gimana bisa pa? Kita kan gak tinggal serumah?"
"Hal ini bermula waktu Revin berusia 4tahun Vi, di saat itu Papa kira Irene diam-diam nambah Vitamin supaya Revin jadi lebih baik, ternyata sebaliknya. Waktu Irene tahu kalau kondisi Revin itu lemah, dia semakin memperlemah Revin. Kamu ingat, dulu kamu juga sering titip Revin sama kami? Dan di situ semua bekerja. Kecelakaan Revin juga disengaja. Hal itu supaya Revin meninggal tapi nihil, Revin selamat meskipun sempat koma."
"Kenapa mereka bisa sejahat itu? Hiks... Aku salah apa sama mereka?" Veni memeluk menantunya.
"Kamu gak salah sayang... Hanya saja mereka yg terlalu licik."
"Ma, aku gak nyangka, mantan mahasiswi yg aku percaya baik ternyata nusuk aku dari belakang. Hiks"
"Kamu sekarang paham kan? Musuh terjahatmu adalah orang terdekatmu"
"Lalu, bagaimana dengan orangtuaku pa?"
"Mereka sudah tiada vi.. Kamu harus ikhlas"
"Hiks.... Kenapa semua bisa terjadi?"
"Sabotase mobil. Irene menyuruh orang untuk menyabotase mobil orangtuamu. Mereka kecelakaan dan jatuh ke jurang. Tapi karena mereka pintar dalam menghilangkan jejak, mereka simpan ponsel orangtuamu dan membuat seolah-olah mereka masih hidup dan baik-baik saja di kota lain."
"Hiks.... Selama ini aku nunggu mereka dan ternyata mereka telah tiada.. Hiks... Alfi ternyata lebih jahat dari Zayn... Aku nyesel pernah kenal dia hiks"
"Papa mau mulai sekarang saat kalian pergi ke manapun harus ada pengawal"
"Iya pa... Makasih ya pa untuk semuanya"
"Sudah tugas papa... Jaga diri kalian baik-baik. Dan untuk Felix, ia tidak pergi ke kapal, tapi mengurus jenazah orang tua kamu. Ia juga sudah menyerahkan beberapa bukti kejahatan Irene dan Alfi pada polisi. Saat waktunya tiba, mereka akan ditangkap"
"Semoga semuanya bisa segera selesai ya pa.. Aku gak kuat kalau terus seperti ini"
"Kita hanya perlu berdoa... Dan saling melindungi"




......





........




.......










.......











.........





















Alhamdulillah akhirnya terungkap donk guys... Kelanjutannya gimana???
Wait yaaaa :)

Relationship Between Captain And LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang