Part 19

479 19 0
                                    

Pagi ini, Calvin, Felix dan Ivi sarapan bersama.
"Ohiya, lo gak mau lanjut kuliah kak?" Tanya Calvin.
"Gak deh.. Males gue.." Felix
"Yaelah padahal biar lo bisa jadi dokter juga.."
"Gak deh gak minat.."
"Felix mah orangnya malesan vin.. Gausah heran.." Ivi
Felix langsung melirik Ivi.
"Apa sih? Biasa aja ngelihatnya.." Balas Ivi saat ia ditatap tajam oleh Felix.
"Tapi bener sih wkwk... Dulu aja nih sewaktu dia kuliah manajemen, wihh luar biasa kak.. Tapi Alhamdulillah lulus juga dia." Calvin
"Kan jiwa gue emang gak kesitu. Gue emang sudah gila di laut."
"Kayak ginilah kakakmu vin.. Jiwanya aneh."
"Itu gak aneh sayang... Aku suka aja sama laut. Terus seragamnya juga keren donk. Apalagi pas aku jadi kapten. Tambah ganteng kan aku?" ucap Felix dengan angkuh.
"Jelek! Gadak ganteng-gantengnya juga. Gantengan Calvin kalau pakai jas dokter." ucap Ivi santai sambil mengunyah makanannya.
"IVI!! Mau mancing aku pagi-pagi gini?"
"Gak"
"Tapi gue emang ganteng sih wkwk... Banyak kok yang bilang... Banyak awowkwk.."
"Iya ganteng vin... Ganteng banget.. Emang siapa yang bilang vin?" Ivi
"Banyak kak... Orang kantor,orang RS. Semua deh.."
"Oh... Iya sih.. Mudah-mudahan anak aku ntar kayak kamu ya. Multitalent.  Serius deh keren kamu.."
"Hahah bisa aja lo kak..."
"Terus.. Terus aja terussss... Iyalah aku mah apa ? Cuma mantan kapten kapal.."
"Kayak ada yang ngomong.. Tapi gak ada orangnya.." Canda Ivi
"Awowkwk... Dah ah sakit perut gue... Gue berangkat deh.." Calvin.
"Iya, hati-hati vin.." Ivi
"Siap kak.."
Calvin langsung berangkat meninggalkan sepasang suami istri itu.
"Sudah selesai belum makannya?" Ivi
"Sudah! Cuciin sana piring nya." kesal Felix.
"Ya emang mau di cuci lah.. Yakali di biarin."
Ivi mengumpulkan piring dan gelas yang kotor. Lalu ia bawa untuk dicuci. Terlihat Ivi sudah mulai sulit untuk berjalan sambil membawa barang. Felix melihat Ivi yang kesulitan. Ia ingin bantu tapi ia sangat kesal dengan istrinya itu. Ivi Segera mencuci piring-piring itu. Felix masih memperhatikan istrinya.
"Kasihan juga.. Pasti capek.." gumam Felix.
"Yaudahlah aku bantuin aja.. Gak tega." gumam Felix.
Felix menghampiri Ivi.
"Sini biar aku aja. Kamu duduk aja." Felix
"Gak deh. Aku aja. Tugas aku kok. Kamu duduk aja atau nonton tv deh."
"Jangan sayang.. Sudah biar aku aja. Perut kamu sudah semakin besar tahu."
"Tapi aku masih kuat kok.."
"Sudah gapapa..." Felix menuntun istrinya untuk duduk.
"Dah, kamu duduk di sini,biar aku yang beresin ini. "
Ivi mengangguk.

Aksa, Deo, Zio dan beberapa teman lainnya telah tiba di kelas. Mereka kembali membahas masalah Irene. Fyi, Irene tak kunjung masuk kuliah.
"Gue sudah hubungi miss last night.. Dan hari ini selesai zuhur kita ke rumah miss. Gue sudah ada alamatnya." Aksa
"Siap!!" serempak keempat dari mereka.
"Yang lain pada gak ikutan ke rumah miss Ivi?" Aksa teriak.
"Kapan?"-noname.
"Habis zuhur.."
"Ikut kuy guys..."
"Boleh-boleh..." dan ada sekitar 10an orang murid yang ikut.

Relationship Between Captain And LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang