Orangtua Felix sudah meninggalkan kediaman keluarga Ivi 1 jam yang lalu.
Felix kini sudah berada di ruang tv. Orangtua Ivi saat ini sedang sibuk mengundang seluruh keluarga untuk menghadiri resepsi pernikahan Ivi dan Felix. Ivi menghampiri Felix yang sedang ngemil sambil nonton tv.
"Lix..."
"Kamu bisa sopan dikit gak panggil calon suami?" kesal Felix
"Isss lebay... Jadi panggil apaan?"
"Sayang kek, mas kek, bang kek, apa kek.."
"Kakek aja deh kalo gitu."
"Ivi! Kamu jangan bercanda deh!"
"Yah.. Kamu sih banyak banget pilihannya pakai kek semua. Ya aku ambil yang simple aja. Kakek .."
"Gak! Kamu panggil aku sayang.. Ok?"
"Gak ah.. Lebay banget tuh.."
"Kamu tuh ya emang gak bisa diajak romantis."
"Malu hon malu..."
"Yaudah deh terserah asal jangan nama!"
"Hmm.. Anterin aku ke kursus yuk.."
"No! Ngapain kesana? Mau cari cogan?!"
"Isss kok gitu sih?"
"Ya terus ngapain?"
"Ya ngeceklah.. Gimana sih?"
"Ntar deh aku capek banget habis berlayar.."
"Capek apaan? Berlayar bohongan aja capek. Kamu tuh ya bohongin aku katanya berlayar kali ini lebih lama..." ucap Ivi sambil memerot-merotkan mulutnya.
"Biarin lah.. Kan ngerjain kamu."
"Rese banget sih.. Ngapain sih pakai bohong segala?"
"Ya supaya kamu kesel.. Wleee.."
"Bodo ah.. Aku mau pergi sendiri aja." ucap Ivi segera beranjak. Felix menahannya.
"Gak! Gak boleh pergi sendiri! Ntar kalau kamu diculik sama si dokter laknat itu lagi gimana? Aku gak sudi ya.."
"Ihh kamu kira aku mau apa diculik dia?!"
"Kali aja kan kamu pengen CLBK sama dia."
"Oh gitu ya.. Hmm iya juga sih ya, dia lebih ganteng,terus dokter dan sering di rumah. Hmm gimana ya?" Ivi meledek Felix
"Terus.. Terus aja kamu puji-puji dia! Sekalian aja sana nikah sama dia! Kesel aku!"
"Yaudah makasih atas persetujuannya.." Ivi terus meledek Felix yang wajahnya sudah merah padam.
"Kok kamu gitu sih?!"
"Kamu sih nyebelin... Susah banget kalau disuruh anterin aku keluar."
"Ya kamu juga suka banget keluar. Aku gak suka ya milik aku dilirik orang lain."
"Uluhuluh segitunya... Tambah sayang deh.." Ivi memberantaki rambut Felix.
"Berantakan honey.. Yaudah ayo pergi.." ucap Felix sambil merapikan rambutnya.
"Yuk.."
Mereka pun pergi#Side of Zayn
Zayn tidak pulang ke apart nya sejak kepergian semalam. Ia masih disibukkan dengan urusan di RS. Zayn sangat kesal saat ia pulang ternyata Ivi sudah tidak ada di apart.
"Sial! Kemana Livia?! Argh!! Gue kehilangan dia lagi!! Aku gak akan pernah biarin kalian bahagia! Gak akan!" teriak Zayn frustasi
Zayn melihat cctv apart nya yang menjelaskan bagaimana Ivi pergi.
"Hp dia masih sama gue! Livia Livia.. Gue bakal dapetin lo secepatnya. Gue harus ke kampusnya sekarang."
Saat Zayn ingin ke kampus, hp nya berdering.
'Papa is calling you'
"Zayn, kamu ke bandara sekarang. Kita akan ke Aussie. Ada tugas disana. Papa sudah persiapkan semuanya."
"Tapi pa-"
Tut tut..
Papa Zayn memutuskan sambungan sepihak.
"Argh!! Gagal lagi!! Awas kamu Liv, aku bakal dapetin kamu nanti!"
Zayn pun berangkat ke Bandara.#Calvin Side
Calvin adalah seorang dokter sekaligus Ceo. Dia lebih memilih menjadi seperti itu daripada seperti Felix. Saat ini ia sedang berkutik dengan laptop nya di kantor.
"Pusing banget gue mikiri kerjaan yang menumpuk. Duhh.. Belum lagi urusan di RS. Gue pikir lebih baik gue resign deh jadi dokter daripada capek gini." Calvin bermonolog.
Drrttt...
Telepon berdering
'Suster Zia is calling you..'
"Maaf menganggu dokter.. Apa dokter ada waktu?"
"Kenapa sih?!" jutek Calvin
"Seseorang baru saja kecelakaan dan harus segera di operasi sementara dokter jaga sedang tidak hadir."
"Yaudah gue kesana. Tunggu!"
Calvin memutuskan sambungan.
"Belum juga kelar masalah kantor, eh sudah nambah lagi. " Calvin pun pergi dan menangani pasien nya. Setelah operasi selesai, Calvin beristirahat sejenak di Room nya. Saat ini tepat pukul 10 malam. Rasa kantuk menghampiri lelaki tampan ini.
"Capek banget hua.." ucap Calvin sambil menguap.
"Ahh.. Pulang dah gue .." Calvin pun menyetir mobil sambil menguap.
"Duhh gini nih kalo jomblo. Gak ada yang perhatian. Sedih banget gue." monolognya. Ia pun tiba di rumah. Semua orang di rumah sudah masuk ke alam mimpi Masing-masing.Calvin's Side End.
Hari ini adalah hari dimana Pernikahan Ivi dan Felix berlangsung. Ivi menggunakan kebaya putih berbalut berlian yang sangat indah serta beberapa ukiran. Ia menggunakan hijab yang di kombinasi dengan mahkota seorang ratu. Dengan bawahan/ Rok yang senada dengan Batik yang dikenakan oleh Felix. Mereka tampak serasi. Setelah selesai ijab qobul, mereka berfoto terlebih dulu sebelum mengganti pakaian untuk resepsi di gedung. Ivi menggunakan Selayar merah dengan hijab gold dan beberapa Piet,berlian dan manik-manik yang menghiasi gaunnya. Ada mahkota yang melengkapi kepalanya dan kalung berlian yang memperindah penampilannya. Sementara Felix, ia menggunakan kemeja lengan panjang berwarna merah dan jas yang berwarna hitam serta celana yang senada dengan jas.
"Wihhh sweet banget sih couple ini.." puji Calvin
"Makanya lo buru nikah." ucap Felix
"Gue juga pengennya gitu goblok!"
"Bullshit!!"
"Kakak ipar... Lo cantik banget sih.. Duhh baper gue jadinya.." Calvin memanas-manasi Felix.
"Berani banget ya lo ngomong gitu sama binik gue! Cabut deh lo!" kesal Felix
"Hehhe.. Sayang sudah.. Calvin kan bercanda." Ucap Ivi
"Tahu nih om om emosian banget.. Lagian emang Ivi lebih cocok sama gue keless.. Dia kan sebaya gue.. Wlee"
"Diam lo!"
"Hahahah... Panas ya mas?? Hahah" ledek Calvin sembari pergi.
"Sayang.. Sudahlah Calvin kan cuma bercanda.."
"Ngeselin banget tuh orang emang."
"Sudah donk.."
Tak lama, terdengar sebuah suara beberapa balon yang meletus diiringi kehadiran seseorang yang baru saja bertengkar dengan Felix yang membawa bolu. Musik mulai terdengar dan beberapa orang menyanyikan lagu'Happy Birthday'. Ivi masih tidak sadar bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.
"Honey... Ini siapa yang ultah?" tanya Ivi
Calvin mendekat kearah pengantin baru itu.
"Kamu honey.. Sesibuk itu ya kamu sampai lupa tanggal lahir kamu?" ucap Felix dengan senyuman.
"Oh My God.. Aku lupa.," Ivi terharu dan meneteskan air mata. Ia memeluk Felix erat.
"Thank you so much honey... I cant believe it. Oh God..."
"You have to believe it because it has done."
"Kak ipar, tiup lilinnya.." ucap Calvin yang kini sudah berada dihadapan Ivi. Ivi melerai pelukannya dan meniup lilin itu.
"Makasih adik ipar..." ucap Ivi tersenyum.
"Sama-sama kak ipar.. Peluk boleh?" tanya Calvin.
"Bolehlah..." ucap Ivi tersenyum. Sementara Felix sangat kesal melihat tingkah adiknya itu.
"Woi kak, pegangin nih cake nya gue mau pelukan dulu sama kak ipar. Wleee..." Calvin meletakkan cake itu di tangan Felix dan berhambur memeluk Ivi tanpa peduli wajah kesal Felix.
"Ahhhh lo cakep banget sih.. Baik lagi. beruntung banget si Felix dapetin lo.." Ucap Calvin
"Hahah bisa aja kamu. Makasih.."
"Iya kak ipar.." Felix yang kesal karena keduanya tak kunjung melerai pelukan itu, ia langsung meletakkan cake diatas kursi pelaminan dan melepas paksa pelukan itu. Seluruh tamu undangan tertawa melihat tingkah Felix.
"Ya Allah kak.. Pelit banget sih lo.. Sampai diketawain tamu lo.."
"Bodo amat! Pergi lo! Ngerusak momen gue aja!"
"Yaelah iyeiye gue pergi." Calvin menjauh dari keduanya. Kini acara suap-suapan cake ultah.
Berita pernikahan keduanya tersebar luas bahkan masuk di koran dan beberapa tv karena keluarga Felix adalah keluarga yang terpandang.#Side of Zayn
Zayn memainkan ponselnya dan ia sungguh tak percaya melihat sesuatu yang ia lihat di layar handphone nya.
'Pernikahan seorang Kapten Kapal dengan Dosen Muda cantik'
Terlihat foto kemesraan antara Felix dan Ivi. Dalam berita itu menjelaskan tentang pernikahan keduanya.
'Dikabarkan keduanya menikah setelah menjalin hubungan selama 3 tahun. Dosen muda cantik ini memutuskan resign dari seorang dosen setelah sah menjadi seorang istri dari ' Felix Devanno'. Kedua mempelai terlihat sangat serasi dan bahagia. Menurut info yang didapat, resepsi pernikahan mereka digelar bertepatan dengan bertambahnya usia seorang Relivia Zenata yang ke 24 tahun. Wow... Sangat romantis bukan?'
"Sialan! Mereka sudah menikah kemarin. Ini benar-benar menjijikkan! Awas kau Felix! Tadi apa? Livia Resign dari kerjaannya? Ini akan menyulitkanku bertemu dengannya. Sialan! Ini semua pasti karena Felix yang suruh! Argh!! Kalau aja papa gak mindahi tugas gue disini, gue pasti bisa batalin pernikahan mereka. Tunggu tanggal mainnya untuk kalian berdua. Suatu hari nanti, Ivi akan jenuh dengan pernikahannya karena jarang bertemu dengan Felix. " Zayn menyunggingkan senyum.Alhamdulillah ya finally sudah lanjut aja. Semoga bisa sampai pada part terakhir ya. Doain aku supaya rajin negtik, pikiran lancar dan sehat selalu supaya bisa selalu update. Thanks :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship Between Captain And Lecturer
HumorKisah cinta seorang dosen dengan kapten yang akan membuat para pembaca baper parahhhh!! Let's read!! No Copy Paste!! Versi lengkapnya tersedia di WEBNOVEL ya guys!! Peringkat 10 #TNI