Part 33

481 18 3
                                    

1 minggu kemudian....

Elven, Felix dan Ivi menyusul Revin,Adri dan Veni di New York.
"Semuanya sudah dikemas kan?" Tanya Ivi pada Elven dan Felix saat mengisi koper.
"Sudah donk... Hati aku juga sudah dikemas buat kamu" Gombal Felix
"Bukan saatnya gombal Dad" Elven
"Bocah ikut mulu" Felix
"Husss... Sudah ayo buruan .. Biar langsung ke Bandara" Lerai Ivi
"Let's go!" Teriak Elven dan Felix serempak, membuat Ivi geleng-geleng kepala.
"2 manusia ini ada-ada saja kelakuannya" gumam Ivi saat kedua lelaki itu telah meninggalkannya.

...........

New York
"O..ma..." gumam seorang remaja berumur 9 tahun. Ia baru saja sadar dari komanya.
"Cucu oma... Ada apa sayang? Oma bersyukur kamu sudah sadar" Veni
"Ma..afin a..ku.. A..ku.. Su..dah me..repot kan.. O..ma"
"Ssttt... Gaboleh bicara gitu sayang.. Oma tulus jagain kamu.. Begitu pun Opa"
"Iya sayang... Opa, Oma dan semua keluarga sangat menyayangi kamu" Adri
"Ma..ka..sih.." Keduanya mengangguk.
"Daddy,Mommy, Bg Elven?" lirih Revin.
"Mereka akan tiba sebentar lagi.. Kamu tunggu ya" Adri. Veni menggenang air matanya.
"Oma... Ja..ngan sedih" Revin
"No.. Oma bahagia sayang.. Bahagia karena kamu akhirnya sadar"
Revin tersenyum.

.......

Bandar Udara Internasional John F. Kennedy ~ New York

"Daddy... Cepatlah... Kita akan sampai sesaat lagi" Elven.
"Hey bocah, sabar donk... Kita harus mengambil barang kita dulu.." Felix
"Menyebalkan" kesal Elven
"Jangan berantem terus donk... Sebentar lagi kita akan tiba" Ivi
"Lagian kenapa sih gak pakai Heli Opa Adri aja?" Elven
"Kau ini mau enaknya saja" Felix
"Kalau ada yg mudah kenapa harus dipersulit?!" geram Elven
"Sst... Berisik.. Ayo buruan" Ivi
"Putramu memang seperti itu" bisik Felix
"Dia benihmu" Ivi
"Aku mendengarnya!" teriak Elven yg berada di belakang keduanya.
Mereka menahan tawa. Setelah selesai, mereka menuju mobil jemputan yg diperintah oleh Adri.

...........

Lenox Hill Hospital ~New York

"Oma.. Aku sudah kenyang" tolak Revin saat Veni akan kembali menyuapinya.
"Baiklah... Sekarang kamu minum obat nya ya" Veni
Revin mengangguk.
"Pa, ambilkan obatnya di meja" suruh Veni pada Adri.
Adri mengambil obat itu dan menyerahkannya pada Veni.
"Pelan-pelan aja minumnya" Veni
Revin pun meminum obat itu.
"Yasudah kamu istirahat dulu" Saat Revin akan bersiap kembali pada posisi tidur, pintu terketuk.

Tok Tok Tok....
"Sepertinya itu mereka" ucap Adri antusias. Revin pun tersenyum bahagia.
Adri membuka pintu dan....
"Assalamualaikum... Elven cowok paling ganteng seantero SMP Classic Star datang.." Ucap Elven antusias.
Mereka semua hanya cengengesan melihat tingkah Elven, si bocah es.
"Kenapa pada bengong sih? Tahu kok aku tambah ganteng" ucapnya sambil menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya.
Elven berjalan menuju brankar Revin.
"Hai bro... Gimana keadaan lu?" Elven menyapa Revin
"Baik... Abang?" Revin.
"Woah.. As you see donk"
"Heheh... Alhamdulillah"
"Kapan balik ke rumah?" Elven
"Doain ya bg"
"Hm lo sakit apa?"
"Aku gatau... Padahal aku gak ngerasa sakit apapun"
"Aneh"

.............

Di lain tempat, sepasang suami istri tengah bertengkar hebat.
"Kamu tahu gak sih apa yg sudah kamu lakuin itu salah?!!" bentak suami.
"Aku tahu... Tapi aku gak cinta sama kamu!"
"Lalu untuk apa kita menikah?!"
"Aku cuma ingin memperbaiki keadaan hidupku! Aku sudah muak hidup susah dan sebatang kara!"
"Oh... Berarti kamu hanya memanfaatkan aku?!"
"Gak gitu... Hiks... Awalnya aku mau belajar cinta sama kamu tapi aku gak bisa juga. Sampai akhirnya aku ketemu sama dia.. A-aku... Aku suka sama dia bahkan aku sayang"
"Kamu gila! Kamu mencintai lelaki lain padahal kamu sudah bersuami!"
"Maaf.... Aku gak maksud nyakitin kamu.. Mungkin aku sudah jahat banget sama kamu selama ini ... Kamu baik banget sama aku tapi.."
"Ya, lo jahat! Jahat banget! Gue jijik lihat lo! Ternyata lo munafik! Gue nyesel sudah milih lo buat jadi pendamping gue! Mulai detik ini, lo gue talak! Kita pisah!"
"Hiks... Please jangan talak aku.."
"Apalagi yg harus dipertahankan? Lo jelas-jelas gak cinta sama gue, lo cuma manfaatin gue bahkan lo sudah ngerusak bisnis di keluarga gue bitch! Gue nyesel pernah bela elo waktu itu! Lo bener-bener gak tahu diri! Lo ingat dulu apa yg dibilang kak Ivi? Gue disuruh jagain lo, gak boleh nyakitin lo! Tapi malah sebaliknya. Lo yg nyakitin gue dan juga hancurin keluarga gue!"
"Hiks... Maaf... Maaf... Maaf karena aku sudah ngecewain kamu.."
"Dalam kamus gue, sekali gue kecewa maka selamanya gue gak akan pernah maafin orang itu. Apalgi ini soal pengkhianatan!"
"Kasihan anak kita.. Please kamu pikirin"
"Gausah bawa-bawa anak deh lo! Kemana aja lo selama ini?! Seharusnya sebelum lo ngelakuin ini, lo tuh mikir dulu, Bitch! Pergi lo dari rumah gue! Dan jangan pernah injekin kaki lo di sini! Selangkah pun gak akan gue biarin lo ketemu sama anak gue!"
"Aku ibunya... Aku berhak ketemu sama dia"
"Lo ibu yg gak punya hati. Gue gak mau anak gue nantinya nerusin sifat munafik lo. So, it's better for you go away from us! PERGI!!"
Wanita itu memunguti pakaiannya yg dibuang.
"Suatu hari nanti, aku pasti akan kembali.. Kamu hanya perlu menunggu waktunya"
"Terserah lo bitch! Pengkhianat!"
Wanita itu pergi dengan berbagai macam perasaan.
Sepergian wanita itu, Lelaki itu mengusap gusar rambutnya.
"Argh!! Sial!! Gue nyesel pernah cinta sama dia! Gue nyesel!!! Brengsek!!" umpatnya.

.....

"Pa, Mama mana? Kenapa Papa yg temenin aku belajar?" tanya bocah perempuan berusia 13 tahun
Deg!!!


























































































Hayo....
Kira-kira yg berantem siapa ya??
Tebak hayooo wkwk...

Relationship Between Captain And LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang