1 Bulan kemudian....
"Lo yakin mereka gak bakal temui kita di sini?" Alfi
"Lo tenang aja deh kak, mereka gak bakal tahu kalau kita di sini. Gue bersyukur bisa ketemu sama lo waktu itu." Irene
"Kalo sampai kita ketahuan gimana?" Alfi
"Yaelah kak, santai aja kali.. Lo dan gue pasti aman di sini."
"Gue gak yakin ren.. By the way, lo gak rindu sama anak dan suami lo? Ralat, mantan maksudnya hahah"
"Sialan lo kak! Dari dulu gue sudah bilang kalo gue gak pernah cinta sama Calvin.. Dianya aja yang terlalu bego percaya sama gue. Gue... Cinta sama lo kak"
Prang!
Alfi melempar gelas di tangannya ke sembarang arah. Irene sontak terkejut.
"Lo kenapa kak?"
"Lo dengerin gue ya.. Cinta.gue.cuma.buat.Relivia!~" Alfi menjeda kalimatnya untuk mencengkram dagu Irene.
"SAMPAI KAPANPUN GUE GAK AKAN PERNAH CINTA SAMA LO! LO ITU CUMA ALAT YANG GUE GUNAIN SEBAGAI PEMBANTU GUE NGERUSAK KELUARGA MEREKA! GAK LEBIH! So,... Gausah bermimpi untuk gue cintai!" Alfi melenggang masuk ke kamar. Irene membuang wajahnya dengan emosi.
Kemudian ia mengusap gusar wajahnya dan mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Argh!!!!! Sial! Kenapa sih kak Alfi gak bisa bales cinta aku?! Aku sudah rela buat ninggalin Calvin tapi apa balasan dia?! Dia malah campakin gue gitu aja! Sial!! Kalo lo gak bisa cinta sama gue, maka siapapun gak akan pernah bisa mendapat cinta dari lo! Gue benci sama lo Alfi Bravino!!! Lo bakal tahu akibat dari semua ini!" Irene menyunggingkan senyum............
"Assalamualaikum..... Irsya ciwi cantik dateng yuhuuuu...." salam gembira seorang Irsyana saat memasuki kediaman keluarga Felix. Ia datang bersama Calvin.
....
Elven baru saja selesai mengeringkan rambutnya.
"Dihh... Bocah berisik itu dateng tuh pasti.. Gak tenang hidup gue kalo ada dia" umpat Elven di kamarnya saat mendengar suara Irsya.
Revin memasuki kamar Elven yg mana pintunya terbuka.
"Kak, Irsya datang ya?" Revin
"Iye kayaknye.. Lu temui aje deh di bawah sono.. Males gue.. Berisik" Sahut Elven sambil menata rambutnya di depan cermin.
"Hm yaudah aku ke bawah ya kak"
"Ok"
Revin berjalan santai untuk menemui Irsya.
Saat melihat Revin yg berjalan menuruni tangga, Irsya langsung berteriak senang.
"Ahhhhh pangeran Irsya!!!!! " Teriak Irsya berlari ke pelukan Revin saat Revin telah berada di lantai dasar.
"Aih Irsya... Kamu ini gak berubah" Revin
"Vinvin kok makin ganteng sih? Maafin Irsya ya gak bisa ketemu Revin waktu itu.. Tiba-tiba Papa ada urusan jadinya aku gak bisa ke rumah kalian. Dan akhirnya baru sekarang deh bisa" Curhat Irsya.
Fyi, rencana Irsya dan Calvin yg akan ke rumah Felix gagal dikarenakan Calvin mendapat kabar bahwasannya Irene dan Felix sudah berjaga di luar RS untuk menculik Irsya. Ini tentu tidak aman sehingga Calvin menunda rencananya.
"Gapapa sya... Yaudah yuk main.."
"Jangan jauh-jauh ya vin.." pesan Calvin
"Siap akel vin heheh"
Calvin tersenyum hangat.......
"Hon, kira-kira polisi sudah berhasil menangkap mereka gak ya?" Felix bertanya pada Ivi yg sedang membuatkan teh untuknya di dapur.
"Semoga ya sayang bisa segera ditangkap.. Aku belum tenang soalnya"
"Sama, aku juga... Aku gak nyangka lho kalo Irene sejahat itu"
"Hm aku juga... Padahal dulunya Irene itu anak baik-baik sayang... Aku gak ngerti kenapa dia jadi berubah seperti itu" Ivi membawa kan segelas teh untuk Felix yg duduk di kursi makan.
"Enak sayang... Manisnya pas.. Kayak kamu heheh" Felix
"Kamu ini.. Masih aja gombal " Ucap Ivi malu-malu.
"Cie... Blushing cieee"
"Dihh siapa juga yg blushing... Cuacanya panas lho"
"Cuacanya apa hati kamu? Hahah"
"Diem ntar gak aku masakin lho"
"Ampun ndoro hahaha"
"Awas ya kamu.. Beneran gak aku masakin lho"
"Iyaiya sayang.. Janji deh gak lagi heheh"
"Awas aja awas..."
"Dihh kamu ini bisanya ngancem aku terus"
"Biarin lah.. Emang masbuloh?"
"Ya Allah ampuni dosa istri hamba ya Allah"
"Kamu ihhh... Dah ah ngeselin"
sepasang mata tengah memerhatikan keduanya. Orang itu tersenyum sendu menyaksikan keromantisan dua insan itu.
"Andai pernikahanku seperti kalian..." Calvin menatap sendu dirinya. Ia tertunduk meratapi nasib pernikahannya.......
"Kak Elven!!!!" teriak Irsya saat memasuki kamar Elven. Elven yg sedang asyik mendengarkan lagu-lagu mandarin di hpnya terkejut.
"Astaghfirullah setan eh setan!!! Mommy!!! Ada setannnn!!!! Ada setan.... Ada setan.... Setannya perempuan ... An...an...an...." percayalah setelah teriak-teriak, Elven menyanyikan lagu ada setan wkwkk.
"Kak Elven!!! Ishhhh aku bukan setan! Cantik-cantik gini masa dikata setan!" Sebel Irsya.
Sementara Revin,lelaki itu menutup mulutnya dengan tangannya, menahan tawa melihat tingkah keduanya.
"Pangeran aku kok malah ngetawain aku sih?! Ish sebel!! Aku mau pulang aja!" Irsya menghentakkan kakinya dan akan melangkah keluar namun....
"Heheh jangan ngambek ya sya... Aku bercanda kok heheh.. Ya kan kak?" Revin terus menahan tawanya sambil menahan Irsya.
"Woi nenek lampir! Ngapain sih ke kamar gue?! Ganggu tahu!" kesal Elven
"Kok kak Elven jahat sih sama aku sekarang?"
"Bodo amat gak penting.. Pergi lo"
"Hiks... Jahattttt... Kenapa sih semua orang jahat sama aku.. Hiks... Hiks... Aku... Rindu mama.... Hiks" Irsya mengucapkan kalimat terakhir itu dengan lirih.
Elven tentu merasa bersalah akan hal itu. Ia tahu, bahkan sangat tahu dengan apa yg terjadi terhadap mama Irsya.
"Duhhh... Kan dia jadi teringat... Ya Allah maafin Elven..."Batin Elven bersalah.
Revin merangkul Irsya.
"Sudah ya.. Kamu jangan sedih.. Kan masih ada Revin... Kita main berdua aja ya.. Mungkin kak Elven lagi gak mau diganggu"
"Hiks... Aku pulang aja ... Hiks" Elven menghampiri Irsya.
"Irsya... Maafin kakak ya... Kakak Bercanda beneran deh... Maaf ya" bujuk Elven
"Gapapa kok... Irsya mau pulang aja"
"Eh jangan donk... Sini aja ya.. Ntar kita buat Ice Cream lihat dari you tube ok?" Elven
"Wah ide bagus.. Ayo sya kita buat ice cream"
"Beneran?" Irsya
"Iya donk..."
"Yeay!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship Between Captain And Lecturer
HumorKisah cinta seorang dosen dengan kapten yang akan membuat para pembaca baper parahhhh!! Let's read!! No Copy Paste!! Versi lengkapnya tersedia di WEBNOVEL ya guys!! Peringkat 10 #TNI