Play with the Dragon

2.6K 285 47
                                    

Atmosfer Ballroom saat ini benar-benar terasa menakutkan. Jika pada saat trainee adalah dimana masa penilaian yang kami takuti, namun rasa takut kali ini jauh berkali-kali lipat.

Setelah Teddy Oppa yang berani bersuara, satu persatu dari sosok-sosok hebat di depanku mulai ikut menyambut sapaanku. Walau bisa kurasakan mereka melakukannya dengan sedikit canggung.

Kulirik Sehun Oppa untuk memastikan keadaannya. Namun sungguh aku tidak mengira akan melihatnya begitu tenang dalam situasi ini. Tidak ada raut resah apalagi takut yang terpancar. Ekspresi dingin dan datarnya masih setia terpajang di wajah tampannya.

Ternyata pilihan Mino Oppa kali ini perlu kuacungi jempol.

Aura Jiyong Oppa sudah begitu terasa mengintimidasi kami semua yang ada di ruangan ini. Ia tidak bersuara, ia hanya menatap tajam kearahku. Gelas wine masih berada di tangannya. Dilihat seintens itu, sungguh membuat lututku lemas.

"Annyeong, Sunbaenim. Perkenalkan saya Sehun. Senang berkenalan dengan kalian semua." hanya senyum tipis yang ia berikan, dan hasilnya? Hyorin Unnie, Chaerin Unnie dan hampir semua wanita yang ada di depan kami terlihat bersemu merah. sungguh pesona Maknae Exo tidak diragukan lagi.

"Ka-kau dari Exo kan? Aku tahu itu." Minzy Unnie bertanya malu-malu.

"Ne. Saya dari Exo."

"Wah, Daebak Lisa-ya. kau pintar memilih Pria." Tutur Minzy Unnie semangat.

"Yak Minzy! -jaga bicaramu." Chaerin Unnie menariknya menjauh dariku.

"Kenal dimana kalian? Aku baru tahu kalau kalian akrab?" Seungri Oppa adalah keturunan sejati dari Sajangnim. Selalu to the point.

"Mino Hyung yang mengenalkan kami." Jawab santai Sehun Oppa.

Rasa takutku semakin bertambah membayangkan apa yang akan terjadi pada Mino Oppa nanti. berurusan dengan Jiyong Oppa adalah Option terakhir selain keluar dari YG. Mian Oppa!

"Ah- Song Mino. Dia ada disini?" Tanya Seungri Oppa pada Chaerin Unnie.

"Ne. Tadi dia sudah datang menyapaku." Chaerin Unnie terlihat takut-takut menjawabnya.

Prang

Bunyi pecahan gelas tiba-tiba mengalihkan kami. Disana, Jiyong Oppa dengan sengaja mematahkan tungkai gelas yang sedang ia pegang dengan tangannya. Semua terlihat panik, namun untuk bersuara pun tidak berani.

"Ji! Kau tidak apa-apa? Tanganmu terluka, -Ya tuhan!" Suara Panik Dara Sunbaenim sungguh membuatku muak. Apakah aku harus melihat drama picisan lagi saat ini?

Tidak menggubris Dara Sunbaenim sama sekali, Sosok itu bangkit dari duduknya.
Menggunakan style full berwarna hitam ; dari kemeja, celana hingga warna rambutnya, menambah Auranya malam ini semakin gelap.

Ia berjalan mendekati kami. Tidak, ia mendekatiku. Tatapan matanya tidak terlepas sedikitpun dariku, tatapan seperti seekor harimau yang sedang mengintai mangsanya. Nafasku semakin tercekat. Keberanian yang sudah kupupuk terasa hilang menguap seketika. Tanganku berkeringat.

"Sehun. Itu namamu?" Jiyong Oppa bersuara. ia bertanya pada Sehun Oppa, namun matanya tidak beralih, ia tetap menatapku.

"Ne. Sunbaenim." Orang disampingku masih saja dalam mode tenangnya.

"Kau tahu siapa Lisa?" Tanyanya lagi.

Kali ini Sehun Oppa tidak langsung menjawab pertanyaannya. Kulirik kearah Sehun Oppa, dan ternyata saat ini ia sedang memandang kearahku. Tersenyum seakan mencoba menenangkanku.

Strawberries and CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang