Waeyo?

2.3K 267 30
                                    

Pagi ini seperti biasa kumulai dengan meminum segelas susu cokelat. Menyiapkan satu untukku dan segelas lagi untuknya yang masih bergelung di dalam selimut.

Sudah hampir 1 minggu aku menepati janji untuk tinggal bersamanya. Kembali saling belajar akan sisi lain dari diri kami masing-masing. Kebiasaan yang selama ini tidak aku ketahui tentangnya, kini menjadi hal yang sudah mulai bisa aku terima.

"Kenapa pagi-pagi sudah melamun, Hem?" Sebuah rengkuhan hangat kurasakan melingkar erat diperutku.

"Oppa, kau mengagetkanku! Kau sudah mandi? Sepagi ini? Oppa mau kemana?" Kutelisik penampilannya yang memang sudah rapih pagi ini.

"Ada urusan di Studio. Kau hari ini jadi syuting lilifilm?"

"Hem. Jisoo Unnie akan ikut menemaniku."

"Baiklah. Kabari Oppa jika sudah sampai lokasi. Jika sempat, nanti Oppa akan mampir."

"Ne. Kabari aku kalau Oppa mau menyusul, hem?" Kucium pipi hangatnya.

"Oppa berangkat ya sayang. Hati-hati di jalan. Oh ya, Soonho akan ikut mengantarmu."

"Ne. Arraseo. Hati-hati Oppa."

**

Suasana studio tempatku syuting hari ini memang cukup ramai. Selain dari tim produksi, banyak tim yang terlibat dalam penggarapan video kali ini. Aku sudah menyelesaikan syuting sekitar 15 menit yang lalu. Kami puas dengan hasilnya, dan kuharap para penggemarku akan menyukainya juga.

"Kau yakin tidak mau makan? Terakhir kau makan itu tadi pagi lisa-ya." Jisoo Unnie sedang asik memakan ayam goreng favoritnya bersama dengan kru yang ada di lokasi.

"Aku akan makan dengan Jiyong Oppa, Unnie."

Proses syuting yang berjalan lebih cepat dari rencana, membuatku ingin mengajak Jiyong Oppa makan malam bersama. Aku sudah merapihkan barang bawaanku, mengganti pakaian tariku dan bergegas akan pergi ke tempat Jiyong Oppa.

"Jiyong Oppa tahu kan kalau kau akan kesana?"

"Tidak. Aku ingin memberinya kejutan."

"Aaah.. hati-hati, nanti malah kau yang mendapat kejutan jika datang mendadak kesana."

"Unnie! -Aku pergi duluan ya? Kau yakin tidak ingin pulang bersamaku?"

"Pergilah. Suho Oppa sebentar lagi sampai."

"Ne. Terima kasih Unnie sudah menemaniku hari ini. I love you."

Aku beranjak meninggalkan Studio dan menuju mobil van yang sudah siap membawaku ke tempat Jiyong Oppa.

**

Memasuki Studio, seperti biasa aku akan disambut oleh beberapa staff Jiyong Oppa. Mereka dengan begitu ramah menyambutku, bahkan siap membuatkan minuman untukku.

"Oppa ada di dalam?"

"Ada Unnie. Tapi saat ini sedang ada tamu." Jawab salah satu seorang staff dengan gestur tubuh yang tidak nyaman.

"Siapa tamunya?" Tanyaku penuh selidik.

"Mmm, aduh bagaimana ya, itu- teman Jiyong-nim dari jepang."

"Aah, dari Jepang. Aku masuk ya? Terima kasih."

Pikiranku mulai berputar dengan semua praduga tanpa bisa kukendalikan. Harusnya kejadian tempo hari sudah cukup dijadikan pelajaran untukku dan juga Jiyong Oppa. Aku tidak boleh emosi, tidak boleh mengambil kesimpulan tanpa mau mendengar penjelasan seperti tempo lalu.

Langkah kakiku semakin berat saat sudah mendekati ruangan dimana aku yakin Jiyong Oppa dan temannya itu berada.

Keadaan ruangan yang memang selalu sepi memudahkan aku untuk bisa mendengar suara-suara yang berasal dari dalam.

Strawberries and CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang