All Along,
I thought I was lost,
but now I know
that was just the feeling of my heart,
searching endlessly for you.
— William C. Hannan
Flashback
"Bagaimana promosi brand terbarumu, lice? kudengar sudah masuk ke pasar Eropa, Eh?"
"Aa-ah, Ne. ada beberapa yang berhasil masuk, Oppa."
"Keren. Aku harus minta beberapa sample-nya kalau begitu."
"Yak! Brand Lisa itu untuk pakaian dalam bodoh! kau mau memakainya kemana?" Teddy Oppa melemparnya dengan salah satu kertas yang berada tak jauh dari meja kerjanya.
"Siapa yang bilang itu untukku? —Kutunggu ya, Lice?"
Flashback End
Aku menggerutu dengan frustrasi pada diri sendiri di depan cermin. Sialan pada makeup-ku yang susah untuk dirapihkan, dan sialan atas pemikiran yang ada di kepalaku ini.
Sample katanya? Kau kira aku akan rela memberikannya untukmu?
"HEI..., KWON JIYONG!! Aku tidak akan pernah memberikan sample pakaianku untuk wanitamu! bermimpi sajalah!"
Aku kembali menghapus butiran air mata yang tidak mau berhenti turun membasahi pipiku, —merusak kembali makeup-ku, "Aiisshh! ini benar-benar kacau, —Unnie, Aku menyerah. Tolong bantu aku perbaiki ini, Oh?" kutatap malu-malu Maeng Unnie yang sudah sedari tadi memperhatikanku mengomel tidak karuan.
Kejadian tempo hari di Studio Teddy Oppa benar-benar membuat Moodku Drop selama beberapa hari ini. bayang-bayang wajah menyebalkan Pria Tua itu terus terngiang di kepalaku.
"Bagaimana mungkin ia bisa sebegitu menyebalkannya, Unnie? bahkan ia bisa tertawa dengan mudahnya setelah meminta sample pakaianku? Aku, —Aku membencinya!"
"Ne. Aku tahu itu, kau sudah mengucapkannya lebih dari 10 kali pagi ini, Lisa-ya. —Dan kumohon, berhenti menangis dan merusak hasil karyaku lagi."
"Jangan salahkan aku, Unnie. Salahkan dia! Dia yang terlihat baik-baik saja setelah perpisahan kami. Dia yang terlihat bahagia dengan Hidup-nya, sedangkan Aku? Untuk melihat kearahku saja sudah enggan. Dia, —Dia bahkan tega meminta sample pakaianku untuk bisa diberikannya kepada wanita lain. Hiks,— Aku, Aku akan menarik rambut wanita itu, Unnie! Tunggu saja, Detektif yang aku bayar pasti akan segera mendapatkan informasi siapa wanita-nya itu!"
"Kenapa kau ingin melukai wanita itu? Salah dia apa? Jiyongnim kan lelaki single saat ini, ia bebas bersama siapa saja, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberries and Cigarettes
FanficIngatkah ketika kau mengajariku tentang takdir? Mengatakan semua ini akan pantas untuk ditunggu? Seperti malam itu, Ketika jari-jarimu berjalan di tanganku. Dan di hari - hari berikutnya, Aku masih bisa mencium bau pakaianmu. Aku selalu berharap se...