TERLUKA

46 11 2
                                    

Untuk saat ini aku berjuang
Karena ku yakin perjuangan ini tak
Akan berakhir sia-sia
_Ayana_

Aya sampai di rumah dengan wajah lesuh karena kelelahan. Aya mendengar suara tangisan dari Kamar mamanya, dengan cepat Aya langsung menghampiri mamanya.

Nampak mama Aya sedang menangis histeris dan memegang sebuah pisau.
Tante dan pembantu di rumah Aya berusaha menenangkan mama Aya, dan nampak Aya mulai berlinang Air mata melihat mamanya yang begitu tersiksa.

Mama Aya melihat ke arah pembantu Aya. Ia langsung bertanya kepada pembantu:

"Kamu selingkuh dengan suami saya yah"tanya Mama Aya.

"Astagafirulla nyonya tidak saya tidak selingkuh"ucap Bu Siti yang merupakan pembantu baru Aya.

Mama Aya yang hilang kesadaran langsung menodongkan pisau kepada Bi Siti. Pisau itu hampir tertancap di tubuh Bu Siti namun Aya dengan sigap mendorong Bi Siti, namun salah satu tangan Aya terkena goresan pisau. Tangannya mengeluarkan darah yang lumayan banyak.

"Aya....."ucap mama Aya terkejut.

"Hiks.. hikss.., mama kenapa" balas Aya.

"Maaf ... Jangan tinggalkan mama"ucap mama Aya yang belum sadar.

Mama Aya kembali tenang dan terduduk di atas kasur.Tante Aya pun segera menidurkan mama Aya. Setelah itu Tante Aya menelpon seorang dokter.

Dokter pun sampai di rumah Aya. Dokter langsung mengobati luka di tangan Aya, dan memberinya perban.

"Untung saja lukanya tidak begitu parah"kata Dokter.

"Syukurlah kalo begitu dok"balas Tante Aya.

"Hm.. kenapa bisa mamanya Aya, menjadi histeris seperti itu"tanya Dokter.

"Ia bangun dari tidurnya dok melihat foto Papa Aya, dan langsung histeris"balas Tante.

"Oh mungkin itu pemicunya, ia jadi mengingat papa Aya yang pergi karena punya selingkuhan, dan menganggap orang sekitar /orang baru adalah Selingkuhanya"ucap dokter.

Aya hanya diam,membisu di tempat nya. Ia tak mengeluarkan kata-kata.

"Saya sarankan Ibu pindah karena mungkin di sini banyak kenangan dengan papa Aya"kata dokter .

"Kalo begitu saya permisi dulu"ucap dokter itu lagi lalu pergi.

*****
"Ini rumah baru kita sekarang" di perumahan Anggrek.

Perumahan Anggrek adalah tempat baru Aya. Dimana tempat rumah Megah dan besar berada, begitupun dengan rumah Aya.

"Eh Tan Aya mau ke rumah teman yah Aya mau ngajarin adeknya"ucap Aya.

"Kamu suruh pak Toni antar kamu"kata Tante Aya.

"Eh gak usah Tan soalnya teman aku Tinggal di perumahan ini jadi bisa jalan-jalan ajah"balas Aya lalu pergi.

*****
Aya berjalan menggunakan hodiee biru muda, Dan celana panjang. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong hodienya. Rasa sakit yang ia rasakan di tangannya tak sesakit dengan rasa sakit ketika ia di tinggalkan oleh Ayahnya.

"Huft.., sampai kapan harus seperti ini" ucap Aya.

*****
Samapi di depan rumah Bintang. Aya langsung tombol bel rumah Bintang.
Bintang lalu membuka pintu rumah.

"Eh Aya, ada apa yah?"tanya Bintang.

"Aku mau ngajar Adrian, di suruh sama ibu guru tadi di sekolah, katanya nilai ulangan ipanya Merah"balas Aya.

"Ya ampun sudah aku duga, anak itu selalu saja lalai jika ada ulangan sibuk main gamelah apalah"ucap bintang sambil menepuk jidatnya.

"Hhhh"Aya mulai tertawa melihat tingkah Bintang.

Bintang melihat tangan Aya yang terluka. Ia langsung memegang tangan Aya.

"Tangan kamu kenapa???"tanya Bintang.

"Tangan aku luka dikit doang kok"balas Aya.

"Kok bisa gara-gara apa??"tanya bintang lagi.

"Eh anu itu.. gara..gara" ucapan Aya terpotong karena Adrian yang muncul tiba-tiba.

"Kak Aya ayo masuk gak usah ladeni Kaka killer aku"ucap Adrian.

****
Aya dan Adrian sibuk belajar. Entah kenapa Bintang merasa kesal karena Adrian nampak dekat dengan Aya. Ia lalu menghampiri mereka berdua dan duduk di tengah.

"Bintang..."ucap Aya.

"Maaf"balas Bintang sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"nah Adrian makanya kamu tu belajar, Aya tuh lagi sakit, jadi aku yang lanjutin yah"ucap Bintang tersenyum kepada Aya.

"Eh apa sih aku mau belajar sama Aya juga"Balas Adrian.

"Kamu gak lihat tangan Aya sakit, di perban"balas Bintang dengan wajah kesalnya.

"Oh iya yah aku baru sadar"ucap Adrian.

"Ehm.. kalo gitu aku pulang yah"balas Aya.

"Mau aku suruh sopir antar??"tanya Bintang.

"Eh gak usah soalnya, aku baru pindah di perumahan ini jadi rumah ku gak jauh dari rumah kamu"balas Aya.

"Kamu pindah Ya??"tanya Bintang.

(Aya mengangguk, sambil tersenyum).

"Kalo begitu aku duluan dah., Adrian kamu belajar yang bener yah, Bintang ini juga cerdas dalam ipa meski aku masih tinggi di atasnya tapi kalo soal MTK dia juaranya"kata Aya.

"Enak ajah kamu"ucap Bintang.

"Emang kenyataan yeekan"balas Aya tertawa.

"Iya sih.."balas Bintang.

*****
"Hm... Aku jadi berfikir untuk mencari papa dan mempertemukannya dengan mama, aku gak tega lihat mama begitu terus"ucap Aya.

Tring..tring..suara hp Aya.
"Halo ada Sheyla??"tanya Aya.

"Aya gawat.."balas sheyla

*****

Waduh gawat apanya yah..tunggu kelanjutannya di part berikutnya.

Wah Aya berencana untuk mencari papanya nih . Apa dia akan bertemu papanya , dan bagaimana kelanjutan kisahnya.. tetap pantau cerita "CAN I REACH YOU" yah.

sampe ketemu di part selanjutnya
....

Can I Reach You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang