Sedari dua jam yang lalu, Taeyong masih setia terduduk di salah satu sofa Lounge. Beberapa gelas minuman sudah masuk ke lambungnya. Silih berganti sejak tadi, beberapa perempuan dengan tampilan berkelas menggoda Taeyong. Beberapa lainnya hanya sekedar mencuri pandang.
Dia tampak kesepian karena duduk sendirian. Pantas banyak yang mendekat. Oh, jangan lupakan wajah tampannya yang juga jadi salah satu alasan setiap netra tertuju padanya.
"Anda butuh teman?" tanya salah seorang perempuan.
"Enyah," ucap Taeyong dingin dan tegas. Hanya dengan satu kata diiringi tatapan bengis, siapapun yang mencoba mendekatinya beringsut takut.
Atensi Taeyong terus tertuju pada pintu masuk. Tujuan Taeyong datang ke situ bukan untuk mencari teman tidur. Astaga, Taeyong bahkan merasa enggan berurusan dengan perempuan setelah Jisoo melukainya. Entah bagaimana, luka yang ditimbulkan Jisoo membuatnya ingin berhenti berhubungan dengan perempuan manapun. Ketika Taeyong memberikan seluruh kepercayaan dan hatinya untuk Jisoo, justru yang ia rasakan adalah sakit hati yang teramat dalam.
"Mr. Lee," sapa seorang perempuan dengan balutan dress hitam yang membuatnya tampak cantik nan elegan.
Lamunan Taeyong buyar, baru sadar orang yang sedari tadi ditunggu sudah datang. Ia mempersilakan orang itu duduk di hadapannya.
"Saya sudah menolak undangan Anda berkali-kali. Anda begitu gencar mengirim pesan sampai kekasih saya mengira saya selingkuh," kata perempuan itu dengan senyum tipis meski di nada bicaranya terselip kekesalan.
"Maaf, tapi saya benar-benar perlu bicara empat mata dengan Anda."
"Tentang apa?" tanyanya penasaran.
"Changmin," jawab Taeyong membuat perempuan di hadapannya—Victoria—mematung untuk sesaat.
"Ada apa dengan dia?"
Taeyong tidak mungkin salah menilai perubahan air muka Victoria yang khawatir. Sejujurnya, seminggu ini Taeyong merenungkan banyak hal. Dia masih belum bisa menerima kenyataan Jisoo memilih pria lain dibanding dia. Taeyong tidak bisa melepas Jisoo begitu saja.
Anggap Taeyong gila. Dia akan melakukan apapun untuk membawa Jisoo kembali ke pelukannya. Dia ingin Jisoo memilihnya. Hingga cara-cara tak biasa ia lakukan.
Caranya sedikit licik. Baru-baru ini Taeyong menyuruh seorang perempuan menggoda Changmin. Dia membayar mahal perempuan itu untuk bisa tidur dengan Changmin. Setelah mereka tidur bersama, perempuan itu bisa mengirim foto bugil dan persetubuhan mereka pada Jisoo. Dengan begitu, Jisoo akan meninggalkan Changmin lalu kembali padanya.
Sayangnya, semua tidak berjalan sesuai rencana. Perempuan suruhannya tidak berhasil menggoda Changmin. Bahkan Taeyong menyuruh lebih dari satu perempuan untuk menjalankan rencana picik itu. Dia memilih perempuan yang benar-benar mampu merangsang libido pria sejati. Tetapi Changmin tidak tertarik sama sekali. Taeyong mulai berpikir Changmin sangat setia dan mencintai Jisoo sama besarnya seperti Taeyong. Pria itu juga tidak akan melepas Jisoo dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate U, Love U
FanfictionCerita tentang Taeyong yang arogan, gengsian, narsis, dan selalu ngatain Jisoo (anak pembantunya) dekil. Tentang Jisoo yang bilang benci sama Taeyong, tapi baper waktu Taeyong main ke rumah bawain salep jerawat. Kalau Taeyong dan Jisoo yang setiap k...