#HULU- 20

3.8K 513 78
                                    

Taeyong dibuat pusing menghadapi tingkah Jisoo yang tidak sedang dalam keadaan sadar sepenuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong dibuat pusing menghadapi tingkah Jisoo yang tidak sedang dalam keadaan sadar sepenuhnya. Suasana hatinya berubah begitu cepat. Seperti saklar lampu, ada dua mode, senang dan sedih. Baru sepuluh menit yang lalu Jisoo terbahak tanpa alasan. Sekarang perempuan itu menangis sesenggukan.

"Kamu minum berapa botol, sih?" tanya Taeyong kesal.

Saat dia hendak menutup pintu balkon untuk mencegah angin malam masuk ke ruangan, ia melihat sebotol wine yang hanya berkurang sedikit. Ternyata Jisoo payah dalam hal meminum alkohol. Setelah menutup pintu balkon, Taeyong menghampiri Jisoo yang sudah duduk di sofa, kembali tertawa menatap ke arahnya.

"Satu aja bikin repot, sekarang ada empat, tapi semuanya ganteng," kata Jisoo diakhiri kekehan yang memperlihatkan senyuman lebar. Begitu pula dengan Taeyong yang menyeringai, dijatuhkan dan dipuji Jisoo dalam satu waktu.

Tangan Jisoo terulur bermaksud menangkup wajah Taeyong. Sayangnya, ia justru hanya menangkup angin, lalu terhuyung hingga jatuh di pangkuan pria itu.

Taeyong membenarkan posisi Jisoo duduk di atas pangkuan, tepat menghadapnya. Lantas dibawanya jemari Jisoo untuk menyentuh wajahnya. Saat itu, ia menyadari sesuatu.

"Tangan kamu kenapa?" tanya Taeyong khawatir.

"Aku sakit," adu Jisoo diakhiri bibir yang mengerucut sedih.

Tahan Taeyong. Tahan.

Jisoo terus berulah. Dia menangkup wajah Taeyong. Tampak terkejut. Seakan-akan tidak percaya Taeyong benar-benar ada di sana bersamanya.

"Taeyong," lirih Jisoo yang sudah kembali ke mode merengek. Bibirnya masih mengerucut. Seolah ia memberitahu Taeyong lewat ekspresi itu bahwa ia tengah kesal.

"Apa, sih, bikin pengen gigit?" ujar Taeyong tak kalah kesal karena Jisoo terlihat lebih menggemaskan dalam keadaan tipsy.

"Maaf," kata Jisoo kemudian. Kepalanya terkulai lemah di pundak Taeyong.

Bergeming, Taeyong membiarkan Jisoo menangis. Beberapa saat hanya isak tangis yang terdengar. Hati Taeyong serasa disayat begitu dalam dan perlahan setiap kali mendengar suara tangisan Jisoo.

"Kamu nggak cinta sama dia, 'kan? Please, Jisoo, tinggalin dia," pinta Taeyong meski tahu Jisoo tidak bisa ia ajak bicara serius saat ini.

Bukan menjawab Taeyong, yang dilakukan Jisoo hanya mendongak. Menatap Taeyong sayu diiringi senyum yang amat indah. Taeyong bisa mencium aroma alkohol dari bibir Jisoo yang merekah merah. Hatinya tertawan, Taeyong sudah menduga setiap kali mereka bertatap mata, ia akan kembali jatuh dalam pesona perempuan itu. Terlebih Jisoo semakin mendekatkan wajahnya.

Waktu seakan berhenti, tercekat, ikut menunggu yang selanjutnya terjadi. Dan yang selanjutnya terjadi adalah bibir keduanya yang menyatu. Taeyong tidak memaksakan ciuman itu. Dia melakukannya dengan lembut dan pelan. Jisoo bisa mengelak jika tidak menginginkannya. Ia tidak ingin membuat Jisoo takut padanya seperti terakhir kali mereka bertemu. Ia menyesap bibir itu lamat. Merasakan sisa wine yang masih menempel di bibir Jisoo.

Hate U, Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang