#HULU- 1

4.3K 690 176
                                    

Jisoo sedang sibuk menyapu halaman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo sedang sibuk menyapu halaman belakang. Rambut panjangnya yang diikat sudah lepek. Tubuhnya bermandikan peluh karena sejak siang tadi ia membiarkan sinar matahari menyengat tubuh kurusnya. Seperti biasa, Ibu Kota selalu sepanas ini.

Dia memang tidak suka mengeluh ketika mengerjakan tugas, juga tidak suka diganggu di saat-saat begini. Lelah, kehilangan banyak energi, dan dia tidak ingin semakin membuang energi dengan marah-marah.

"Jisoo, bau. Ngapain dekat-dekat? Pergi sana!"

Tidak ingin semakin membuang energi dengan marah-marah pada Taeyong, anak majikan ibunya, juga teman sekolahnya. Lelaki itu sedang asik bermain Animal Crossing dari nintendo switch yang baru dibeli dan dipamerkan pada Jisoo. Kadang Jisoo tidak habis pikir. Mereka sudah SMA, tapi tingkah Taeyong seperti bocah SD.

"Idih, dari tadi aku disini. Kamu yang ganjen nyamperin aku!" Jisoo masih sibuk menyapu kulit kuaci yang sengaja Taeyong lempar asal-asalan. Membuat Jisoo semakin geram.

"Aku ganjenin kamu? Amit-amit. Kamu nggak lihat mantan-mantanku yang mulus, wangi, nggak dekil kayak kamu?"

Masa bodoh. Jisoo hanya ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini dan pulang.

"Bau banget tahu, nggak? Jorok. Mandi sana!" seru Taeyong sekali lagi.

Lihat, Taeyong selalu bilang Jisoo bau, tetapi mengekori Jisoo yang sudah beralih memotong dedaunan kering di pot-pot besar yang berjajar rapi.

"Lagian, kenapa bukan ibu kamu yang bersih-bersih? Kalau kamu yang ngerjain bukannya bersih, ini lantai makin kotor. Dekilnya berjatuhan di lantai."

Sialan! Jisoo sangat ingin meninju Taeyong sampai babak belur, tetapi dia masih waras, ibunya bisa kehilangan pekerjaan andai itu terjadi.

"Ibu sakit," jawab Jisoo malas. "Aku yang gantiin semua kerjaan ibu hari ini."

"Sakit apa?"

"Pusing, kecapekan." Jisoo mengusap peluh yang berjatuhan di kening. Matanya mulai berkunang-kunang karena pening.

"Kan ada pembantu lain. Emang kurang pembantu tujuh? Nanti aku suruh papa cariin pembantu baru. Empat! Biar pas sebelas. Bisa bikin turnamen sepak bola sama Yuta. LEE Cup. Mereka nanti tanding sama ART Yuta. Sayang juga itu lapangan luas nggak dipakai."

Jisoo mendecak mendengar ide gila Taeyong. Sedangkan Taeyong terlihat bangga dengan ide yang ia anggap brilian.

"Terserah!" seru Jisoo. "Minggir sana, ah. Katanya aku bau?!"

"Emang bau!" Taeyong menutup hidung menggunakan bagian dalam kaos. Belum beranjak dari tempatnya berdiri di samping Jisoo. "Kayak nggak mandi seminggu. Bikin udara sekitar tercemar. Buruan mandi!"

Ya, Jisoo juga bisa mencium bau keringatnya sendiri. Sepulang sekolah tadi, dia mampir ke apotek, membeli obat ibunya. Jarak antara sekolah ke apotek lumayan jauh. Dan dia berjalan kaki di bawah terik matahari. Setelah itu lanjut memeras keringat dengan membersihkan kamar Taeyong, mencuci bajunya menggunakan tangan karena Taeyong tidak mau bajunya dibersihkan pakai mesin cuci, lalu menyapu halaman belakang yang luas. Bahkan dia masih mengenakan seragam sekolah.

Hate U, Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang