Cerita tentang Taeyong yang arogan, gengsian, narsis, dan selalu ngatain Jisoo (anak pembantunya) dekil. Tentang Jisoo yang bilang benci sama Taeyong, tapi baper waktu Taeyong main ke rumah bawain salep jerawat.
Kalau Taeyong dan Jisoo yang setiap k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitu runway show selesai, Luna mengajak Taeyong menemui Tiffany. Menyempatkan untuk memberi buket bunga dan sekedar menyampaikan ucapan selamat atas pencapaiannya di pagelaran tahunan VS.
Di backstage, Taeyong tidak henti mengedarkan pandangan. Beberapa model lalu lalang, sudah berganti pakaian. Ia memastikan Jisoo tidak pergi lebih dulu.
Usai berbincang sebentar dengan Tiffany, Luna merangkul lengan Taeyong dan mengajaknya ke Green Room—tempat dimana para model dirias. Sesekali Luna bertegur sapa dengan model-model dan pekerja VS kenalannya. Lantas berhenti di depan Green Room yang di pintunya tertempel nama tiga model papan atas. Salah satunya adalah nama Sooya Kim.
Jantung Taeyong rasanya sudah tidak terkendali. Seolah ada yang menggelitik perutnya dan membuatnya gelisah. Setelah berpisah delapan tahun lebih, ia akan berhadapan dengan Jisoo yang sudah berubah jadi perempuan menawan. Taeyong justru ingin lari. Di satu sisi ia juga ingin memandang dan menyentuh Jisoo yang menyiksanya dalam rindu selama ini.
Luna hendak mengetuk pintu tepat ketika seseorang membukanya. Lutut Taeyong melemas seketika. Napasnya tercekat. Matanya memerah dengan sendirinya. Jisoo berdiri di hadapannya, terlihat nyata. Dia tumbuh dengan sangat cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fokus Taeyong terus jatuh pada Jisoo yang juga tampak terkejut dengan kehadiran Taeyong. Jisoo menautkan kedua tangan dan meremasnya. Terbaca jelas betapa gugupnya Jisoo ditatap Taeyong seintens itu.
Tidak ada kata yang terucap di antara keduanya. Taeyong hanya ingin melihat wajah Jisoo lebih lama. Bahkan Taeyong sampai harus berpegangan pada tembok agar tidak jatuh. Ada rasa syukur yang sejak tadi ia ucap dalam hati. Syukur tentang Jisoo yang hidup baik-baik saja tanpa kekurangan suatu apapun. Jisoo yang sehat dan berkecukupan.
Taeyong memutar badan, membelakangi Jisoo. Menghapus air mata yang jatuh tiba-tiba. Mata Luna pun meremang. Dia bisa melihat seberapa besar rindu dan rasa sayang Taeyong pada Jisoo. Tidak ada perempuan yang bisa membuat Taeyong menangis selain mama, dia, dan Jisoo.
Luna menyentuh bahu Jisoo yang masih menatap punggung Taeyong. "Selamat untuk fashion show-nya. Kamu cantik sekali."
Jisoo tersenyum dan berhambur memeluk Luna. Memeluknya erat, terisak di pundak Luna. Luna bisa merasakan badan Jisoo yang gemetar.
