Cerita tentang Taeyong yang arogan, gengsian, narsis, dan selalu ngatain Jisoo (anak pembantunya) dekil. Tentang Jisoo yang bilang benci sama Taeyong, tapi baper waktu Taeyong main ke rumah bawain salep jerawat.
Kalau Taeyong dan Jisoo yang setiap k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo merasakan tubuhnya yang kesakitan. Lebih dari satu jam ia diikat di langit-langit ruangan. Tepat di bawahnya menyala blower yang membuat Jisoo menggigil. Meski begitu, ia tetap profesional. Tidak ingin mengeluhkan sesi pemotretan kali ini. Seharian dia harus menjalani tujuh peragaan busana.
"Okay, Sooya, good job!" seru fotografernya. Mereka bertepuk tangan.
Badan Jisoo sedikit limbung saat diturunkan. Dia mencoba tetap tenang dan akhirnya bisa sampai bawah dengan selamat. Manajernya, Rosé, dengan sigap membawakan selimut untuk menutupi tubuhnya. Jisoo memantau hasil pemotretan. Dia pun merasa puas dan berterima kasih untuk kerja keras mereka. Saat Jisoo hendak ke ruang ganti, seseorang merangkul bahunya.
Jisoo berjengkit kaget, namun setelah melihat orang itu, ia tersenyum.
"Kamu kedinginan ya pasti?"
Changmin—tunangan sekaligus anak dari pendiri agensinya—menggosok-gosok bahu Jisoo.
"Sedikit," jawab Jisoo.
"Kamu ingat, kan, makan malamnya? Mereka udah nunggu."
Ya, tentu Jisoo ingat. Dia mengangguk pelan. "Aku ganti baju dulu."
Changmin mengelus surai Jisoo. Rosé yang masuk ke ruang ganti bersama Jisoo tiba-tiba merasa iba. Sedari pagi buta sampai malam, Jisoo belum istirahat sama sekali. Dan sekarang tunangannya mengajaknya ke acara makan malam yang Rosé tahu akan sangat membosankan.
"Nggak apa-apa. Jadwal kita pernah lebih hectic dari ini, kan?" balas Jisoo tersenyum ramah sambil mengancingkan blouse birunya.
"Tetap aja. Aku nggak tega lihatnya. Apa perlu kita tahan dulu tawaran yang masuk?"
Sejak acara VS Fashion Show malam itu, Jisoo memang kebanjiran job. Tidak hanya model cover majalah, tawaran iklan yang masuk ke agensi untuknya semakin banyak. Dia menerima tawaran menjadi beberapa brand ambassador kenamaan. Di tengah kesibukan itu, dia menyanggupi ikut aksi sosial UNICEF. Besok pagi, ia akan berangkat ke Senegal, Afrika Barat. Dia akan tinggal di sana selama lima hari.
"Jangan, Rosé, aku masih bisa handle semuanya." Jisoo menghapus riasan beratnya dan memoles wajah hanya dengan lipstick nude.
"Kenapa kayak kejar setoran banget? Toh bentar lagi kakak nikah sama anak tunggal Mrs. Shim."
Tanpa menjawab, Jisoo hanya tersenyum dan meraih tasnya. Ia mengecup pipi Rosé singkat. "See ya tomorrow," pamit Jisoo. Sedangkan Rosé hanya bisa mendengus.
Bersama Changmin, Jisoo datang ke rooftop salah satu restoran bintang lima di jantung kota. Di sana sudah berkumpul beberapa anggota keluarga besar Changmin. Tidak hanya orangtua Changmin, tetapi juga ada Kakek, Paman, Bibi, dan sepupunya.