Dunia
-Elizabeth Adelia Clarance
Setetes embun mengenai wajah
Bak berkata, sudahlah
Waktu masih memegang janjinya
Yang sungguh tidak sekadar singgahSecarik kain membalut mata
Gelap gempita, tak tahu di mana
Mungkinkah ini yang bernama dunia?
Kejam tanpa kenal apa dan siapaSiluet tentang kejamnya dunia
Membuat harapan sirna
Katanya dunia tak segan mengingkari janji
Katanya masalah tak ragu datang mengujiDi antara tangisnya awan
Di antara gemanya hujan
Diriku runtuh tanpa pertahanan
Hatiku ambruk tak beraturan
-----------------------------------------------------------Minggu pagi merupakan hari yang melelahkan bagi Cla. Menurutnya lebih baik hari sabtu dibanding minggu, karena saat hari minggu ia harus mendengar mamahnya yang bersikeras membangunkannya di pagi buta. Memerintahkannya mandi pagi dan bersiap ibadah ke gereja. Cla bosan jika berada di gereja, walaupun ia mempunyai banyak teman di gereja tetapi ia lebih nyaman berteman dengan Ara. Gadis yang dengan sabar mendengarkan keluh kesahnya, tak jarang Ara menjadi korban sifat judesnya.
Minggu ini berbeda, Cla yang biasa bangun pukul lima pagi akibat teriakan mamahnya kini sudah membuka mata semenjak pukul empat lebih tiga puluh, setengah lima tanpa teriakan mamahnya. Minggu yang biasa ia lewati dengan menonton drama kesayangan, novel baru, serta play list song yang ada di music box, kini sedang sibuk membuka ponsel karena bertukar kabar dengan kakak kelas yang akhir-akhir ini menjadi moodbosternya, Arta.
Kak Arta: Selamat pagi, Cla.
Kak Arta: Udah bangun, Cla?
Senyum Cla merekah melihat isi pesan yang Arta kirim, sangat manis baginya.
Elizabeth Adelia: Pagi, Kak. Udah.
Kak Arta: Mau ibadah? Ibadah jam berapa?
DEG!
Ada yang pernah merasakan betapa sakitnya hubungan beda keyakinan? Ada yang pernah merasakan betapa sesaknya sosok yang kita sayangi bertanya tentang "ibadah" atau saat bertanya, "kamu udah sholat?" Sungguh menyakitkan, percayalah.
Elizabeth Adelia: Biasanya aku dibangunin mamah jam lima, terus ke gereja jam enam. Papah siap-siap gitu. Tapi gak tau kenapa hari ini aku bangun lebih pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Teen FictionBukan hanya menceritakan tentang kakak kelas cool namun menceritakan tentang bagaimana rumitnya hubungan beda agama. Bagaimana rumitnya perasaan tak direstui orang tua. Bagaimana cara bersama dan saling mengerti. Saling mengerti tanpa harus menyakit...