Cla sedang berada di ruangan tempat perempuan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Me time. Ia melakukan berbagai macam proses di salon. Dari keramas dengan vitamin rambut yang Cla sendiri tak tahu apa namanya, lalu mengeringkan rambut menggunakan hairdryer, rambutnya dicurly, sampai perawatan muka lainnya.
Memang sejak pukul tiga dini hari Cla sudah berada di ruangan terkutuk ini, ia tak pernah menyukai salon, entah alasan apa. Tetapi mamah selalu menuntutnya mengikuti lomba fashion show sejak kecil, sehingga Cla sudah biasa mewakili kontes kontes kecantikan.
"Yang natural aja," ucap Cla memberitahu pegawai salon.
"Tenang Cla. Ini hasilnya akan cantik. Kamu akan terlihat sangat natural," papar pegawai salon seperti biasa. Memang sejak dulu Cla selalu seperti itu, meminta make-up senatural mungkin. Pegawai salon sampai hapal permintaan gadis cantik langganan mereka.
"Jangan menor!" tegur Cla mengingatkan.
"Ya ampun Cla, lo kan udah langganan di salon ini. Emang pernah salon ini ngasih make-up menor ke lo? Ga kan? Yang ada setiap lo dari salon ini lo langsung cantik, lo menang semua kontes." Pegawai salon mulai ceramah.
"Hm," balas Cla cuek.
Pegawai salon langsung memoleskan make-up yang cocok dengan gaun Cla. Memoleskannya tipis karena Cla tidak suka make-up yang menor.
Satu jam membiarkan dirinya dipoles membuat Cla mengantuk.
"Poles sesuka hati mba, inget jangan yang menor! Cla mau tidur dulu," ucap Cla memberitahu. Ia pun langsung memejamkan mata.
***
Dua jam selesai dengan hasil polesannya. Akhirnya pegawai salon membangunkan Cla.
"Cla bangun, udah selesai!" Cla langsung membuka matanya.
"Tinggal bagian mata." Pegawai salon langsung berkutat dengan alat make-up bagian mata.
"Nih softlensnya!" Pegawai salon memberikan softlens berwarna coklat keemasan kepada Cla.
"Bagusan biru mata gue," rengek Cla.
"Itu cocok sama dress lo!" tangkas pegawai salon dengan cepat.
"Mata gue yang biru itu asli banget, ini lebih cocok lah buat dressnya!" komentar Cla lagi.
"Buruan pakai softlensnya!"
Cla langsung memakai softlens coklat keemasan. Setelah itu pegawai salon langsung menghias matanya lagi. Entahlah, Cla juga tidak paham.
***
"Selesai!" seru pegawai salon dengan riang, "sempurna!" lanjutnya memberikan komentar.
"Cantik banget Cla," puji Martha kepada putrinya.
Anita mengangguk setuju. "Bener, cucu oma memang paling cantik."
Clarance, gadis cantik dengan long dress berwarna putih cocok dengan kulit putih bersihnya. Make-up natural melekat sempurna di paras cantiknya. Mata dengan softlens coklat keemasan membuatnya lebih elegan, jangan lupakan bibir ranum pinknya tersenyum manis. Rambut panjangnya di sanggul modern dengan rapi, membuat sedikit anak rambutnya menjuntai indah. Leher jenjangnya berisi sebuah kalung yang memancarkan aura. Sempurna, satu kata yang menggambarkan kondisi Cla saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Novela JuvenilBukan hanya menceritakan tentang kakak kelas cool namun menceritakan tentang bagaimana rumitnya hubungan beda agama. Bagaimana rumitnya perasaan tak direstui orang tua. Bagaimana cara bersama dan saling mengerti. Saling mengerti tanpa harus menyakit...