25. SMA Bunga Bangsa

272 26 2
                                    

Ara berlari menghampiri Cla. "Selamat Cla!" sambut Ara ketika Cla turun dari atas panggung.

"Thank you, Ara!" balas Cla dengan pelukan.

"Congrats my princess!" sambut Arta dengan memeluk Cla.

"Thank you my prince!" balas Cla dengan senyuman hangat.

"Congrats my ex!" seru Angkasa.

"Thank you my ex!"

"Gila Cla lo cantik banget astaga! Perfect banget lo pas di atas panggung," puji Ara dengan penuh semangat.

"Bener! Apalagi pas jawab pertanyaan dari dewan juri, sempurna betul! Jawaban orang pinter mah beda," lanjut Angkasa memberi pro pada ucapan Ara.

Arta mengangguk setuju. "Nah bener! Gila dua periode berturut-turut! Selamat sayang!"

"Makasih loh, kalian bisa aja." Cla tersenyum malu.

"Foto kuy?" ajak Ara.

"Kuy!"

***

Pagi ini jantung perekonomian Indonesia diguyur oleh hujan. Ibu kota basah karenanya. Suasana pagi ini benar-benar sejuk, sampai-sampai AC di kamar seorang Clarance dimatikan.

Pukul lima lebih lima belas menit Cla terbangun dari tidurnya karena ia menggigil kedinginan. Ia mengambil remote AC lalu mematikan benda yang memberikan rasa sejuk tersebut.

Cla beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, ia melakukan wudhu lalu sholat subuh. Untuk pertama kali Cla memberanikan diri sholat, walaupun banyak bacaan yang ia belum hapal tapi tak apalah. Bukankah hidup untuk belajar?

Setelah selesai ia mengambil ponselnya. Ada pesan singkat yang dikirim Arta.

Kak Arta: Kamu berangkat sendiri ya Cla? Aku udah berangkat ke sekolah, hari ini jadwal lomba basket, makanya aku siapin semuanya. Sampai ketemu nanti,-

Elizabeth Adelia: Iya kak, gapapa. Semangat,-

Cla melihat jam dinding yang berada di kamarnya. Pukul lima lebih tiga puluh, setengah enam. Gadis tersebut langsung ke kamar mandi dan berendam sejenak, lalu mandi.

Dua puluh menit selesai dengan aktivitas paginya, ia langsung membuka lemari. Mencari seragam almamaternya, kemeja biru langit dengan rok senada, tak lupa dasi sekolah tercintanya. Ia memakai semua seragam. Memakai bandana senada pula. Sweater putih yang menjadi identitasnya selama ini ia ganti dengan hoodie biru juga. Ia memakai lip-balm dan sempurna!

"Pagi semua!" sapa Cla ketika berlari menuruni tangga.

"Pagi sayang!" balas oma, opa, papah, dan mamah serempak.

"Sarapan dulu Cla!" perintah Martha saat melihat putrinya merapikan tas ransel.

"Bentar mah, lagi cek ulang isi tas!" sahut Cla yang tengah fokus mengecek isi tas.

Cla langsung memakai sepatu putih terbarunya. Setelah selesai ia beranjak dari ruang tamu menuju meja makan.

"Kamu dijemput sama Arta? Di luar hujan sayang," ucap Gibran kepada putrinya. Ada nada sinis saat menyebutkan nama Arta.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang