Cla berjalan menuju kamar Anita dan Nathan. Ia akan berkonsultasi sebentar. Ia mengetuk pintu kamar terlebih dahulu.
"Masuk!" perintah Nathan dari dalam.
"Cla boleh minta tolong ga?" tanya Cla dengan antusias.
"Minta tolong apa Cla?" tanya Anita heran.
Cla menceritakan semuanya, Anita dan Nathan hanya fokus mendengarkan.
"Jadi kapan opa bisa bantu?"
Cla tersenyum. "Kumpulkan semua bukti dulu baru kita ungkap."
"Penerus kita memang pandai."
***
Dua hari rasanya hambar tanpa canda tawa empat sekawan dodol. Hari ini adalah hari sabtu. Saat hari kamis Cla sudah menceritakan semuanya kepada Anita dan Nathan, mereka pun bersedia membantu.
Saat ini Cla sedang mengendarai mobil menuju kontrakan Arta. Ia akan membantu kebenaran.
Cla mengetuk pintu rumah. Muncul Raylia menyambut.
"Eh Cla," kaget Raylia.
"Hari ini saatnya tante," tutur Cla.
"Alhamdulillah, tante udah siap, ayo."
"Kak Artanya harus ikut, Cla mau lihat Om Antariksa dan Angkasa minta maaf."
"Tante panggilkan sebentar ya."
Cla, Arta, Raylia, Anita, dan Nathan menuju rumah Angkasa. Cla akan mengungkapkan kebenaran.
***
"Selamat siang Om Antariksa, selamat siang Tante Aussie," sapa Cla.
"Siang, Cla. Ingin membicarakan apa sampai ramai ramai seperti ini?" tanya Antariksa.
"Cla mau ungkap kebenaran. Tante Raylia itu ga bersalah, Om. Cla bisa kasih buktinya."
"Silahkan buktikan." Antariksa mempersilahkan.
"Kita tunggu Angkasa sama Ara dulu."
"Baiklah."
***
Semua sudah berkumpul di rumah Angkasa. Cla memberikan memori kepada Antariksa.
"Hari kamis Cla bertamu di rumah Tante Raylia, Cla sengaja menyembunyikan kamera CCTV, Tante Raylia bercerita semuanya." Mereka semua mendengarkan apa yang Raylia ucapkan.
"Tapi itu tidak cukup," sangkal Angkasa.
Cla tersenyum tipis. "Cla juga ga bodoh, semua orang juga tahu kalau itu saja tidak cukup."
Cla mengeluarkan laptop yang Raylia gunakan untuk mengerjakan proposal. "Seseorang yang akan korupsi tidak akan menghitung keuntungan, atau bahkan mengingatnya. Tetapi apa? Tante Raylia mengingat bahwa persentase keuntungan tersebut adalah delapan puluh persen."
Antariksa mengernyitkan dahi. "Maksud Cla?"
Cla membuka data laptop tersebut. "Tanggal data ini adalah satu hari sebelum deadline proposal. Isi proposal tersebut pun sama seperti apa yang Tante Raylia ucapkan, persentase keuntungan delapan puluh persen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Teen FictionBukan hanya menceritakan tentang kakak kelas cool namun menceritakan tentang bagaimana rumitnya hubungan beda agama. Bagaimana rumitnya perasaan tak direstui orang tua. Bagaimana cara bersama dan saling mengerti. Saling mengerti tanpa harus menyakit...