31. Hilangnya Respect

255 26 2
                                    

Raylia sudah dua minggu bekerja di perusahaan milik Antariksa. Ia senang akhirnya bisa bangkit. Ia senang Antariksa membantu menyelidiki kasus perusahaannya. Beribu-ribu terima kasih saja tidak cukup untuk Antariksa. Nyawanya pun tidak cukup untuk membalas kebaikan Antariksa.

Raylia saat ini sedang fokus menatap layar laptopnya. Ia mengerjakan proposal keuangan karena Antariksa menempatkannya di bagian tersebut.

Antariksa tiba-tiba memasuki ruangan Raylia. Raylia tersenyum.

"Tuan Antariksa apa ada? Silahk—"

Ucapan Raylia terpotong karena Antariksa melempar map dengan penuh amarah.

Raylia mengernyitkan dahinya. "Apa ini? Pekerjaan baru?"

"Ya pekerjaan barumu! Koruptor!" teriak Antariksa dengan amarah.

Raylia semakin bingung. "Maksud Tuan?"

"Baca!" perintah Antariksa sembari menunjuk map yang tadi ia lempar.

Raylia membuka map tersebut. Ia membungkam mulutnya. Map yang ia kerjakan hari lalu. Padahal ia mengerjakan dan hasilnya untung tapi mengapa sekarang rugi?

"Proposalnya diganti Tuan? Mengapa bisa rugi?" bingung Raylia.

"Diganti kamu bilang? Kamu bilang apa tadi? Rugi? Kamu ini bodoh atau pura pura bodoh sih? Bulan ini saya rugi besar gara gara kamu korupsi! Kamu mengambil uang saya di brankas! Padahal saya hitung keuntungan bulan ini cukup banyak, tapi mengapa proposalmu rugi dan uang saya di brankas tidak ada?" tanya Antariksa dengan kilatan amarah.

"Ini bukan proposal saya, Tuan. Saya menghitung keuangan bulan ini ketemunya untung, uangnya pun saya simpan di brankas," elak Raylia.

"Ga ada maling yang mau ngaku, Tuan. Saya melihat sendiri dia mengambil uang di brankas. Proposal keuangan bulan ini dibuat rugi oleh dia karena dia mengambil uang tersebut. Tuan Antariksa pasti tahu kalau dia sedang bangkrut, dia pasti butuh uang untuk memberikan gaji dan pesangon kepada pekerjanya," ucap seseorang dari belakang. Mba Selin namanya, ia ada tangan kanan Tuan Antariksa.

"Mba Selin jangan fitnah ya!" bentak Raylia.

"Saya ga fitnah ya, Mba. Dari dulu Arkana group ga ada yang berani korupsi, tetapi setelah Mba Raylia masuk, perusahaan jadi berantakan. Tuan Antariksa sudah membantu Mba Raylia, tapi Mba Raylia malah menusuknya dari belakang, kejam!" sungut Mba Selin.

"Tuan Antariksa jangan percaya." Raylia memberikan pembelaan.

"Selin benar, Raylia! Dari dulu perusahaan baik baik saja. Tapi setelah saya membantu Anda, perusahaan saya berantakan. Saya sudah membantu Anda dengan ikhlas, tapi ini yang Anda balas? Anda korupsi di perusahaan saya?" bentak Antariksa.

Raylia menangis. Ia tidak bersalah. Mengapa Tuhan membuat hidupnya seperti ini?

"Mulai saat ini Anda saya pecat! Saya tidak akan memenjarakan Anda karena saya tahu Anda membutuhkan uang tersebut, tetapi jangan salahkan saya jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan lagi! Di tempat manapun!" lanjut Antariksa.

"Tuan tolong percaya pada saya. Saya tidak melakukan ini, Tuan. Saya mohon jangan pecat saya." Raylia bersujud di kaki Antariksa.

"Silahkan pergi dari sini!" Antariksa menendang Raylia. Ia menginjak pergelangan tangan Raylia.

Raylia pasrah, mungkin memang ini takdirnya. Ia tidak boleh lemah. Ia bangkit.

"Saya pamit, Tuan. Demi Allah bukan saya yang mengambil uang tersebut!" ucap Raylia.

Antariksa menggertakkan giginya. "Jangan bawa bawa nama Allah demi menutupi kebohonganmu!"

Raylia menghapus air matanya. "Suatu saat pasti Allah berikan jalan kebenaran."

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang