23. Islam

357 28 1
                                    

Hari ini hari sabtu, saatnya Cla berkumpul dengan Ara, Arta, dan Angkasa. Cla sudah bangun jam lima pagi, tetapi ia belum melaksanakan sholat. Ia tak tahu bagaimana caranya sholat. Bagaimana bacaannya.

Akhirnya gadis bernama lengkap Elizabeth Adelia Clarance bangkit dan berjalan memasuki kamar mandi. Ia berendam dengan aroma strawberry. Berendam membuatnya sedikit rileks.

Lima belas menit melakukan ritual mandi, ia langsung mencari baju yang cocok ia gunakan. Pilihannya jatuh pada kaos panjang bertuliskan love your self berwarna hitam. Ia juga menggunakan celana jeans. Rambut panjangnya diurai dengan jepit rambut simpel bermotif pita. Tak lupa lip-balm favoritnya. Sempurna!

Cla langsung turun menuju meja makan.

"Pagi, Bik!" sapanya.

"Pagi, Non. Tumben sudah bangun?" kekeh Bik Jum.

"Iya nih bik hehe." Cla langsung mengambil apel bertoping cokelat kesukaannya dari kulkas. Ia beranjak dari dapur menuju ruang keluarga.

"Pagi semua," sapa Cla pada seluruh keluarga.

"Pagi sayang, tumben udah bangun." Martha membuka suara.

"Iya nih mah, kebangun hehe."

"Biasanya kalau kebangun juga ga langsung mandi," cibir Gibran.

"Ih papah kok gitu sih!" rengek Cla.

"Ga sayang. Sini duduk." Cla langsung duduk. Ia memakan makanan favoritnya.

"Cla mau izin mau pergi sama temen-temen," pamit Cla pada seluruh keluarga.

"Mau kemana Cla?" tanya Anita.

"Cla mau main aja, ga tau kemana," kilahnya.

"Ya udah."

"Besok kamu ibadah ya Cla?" Cla langsung panik mendengar ajakan Gibran.

"Besok Cla ada kontes primadona pah," ucap Cla tak sepenuhnya berbohong.

"Ya udah, besok kita lihat."

***

Saat ini Cla sudah berada di rumah Arta bersama Ara, Arta, dan Angkasa. Mereka bertiga mengajarkan cara berwudhu. Cla sudah menghafalnya. Lalu ia beranjak sholat.

"Kalau sholat subuh dua rakaat, sholat dzuhur empat rakaat, sholat ashar empat rakaat, maghrib tiga rakaat, isya empat rakaat." Arta memberitahu.

Cla tersenyum, dengan mudah ia mengingatnya.

"Ini mukena buat kamu, aku baru beli." Arta memberikan mukena berwarna putih kepada Cla.

"Terima kasih, Kak." Cla sudah lega sekarang. Ia sudah sama dengan ketiga orang di sekitarnya. Sudah tak ada lagi perbedaan.

"Ini, hafalkan." Ara memberinya kertas bertulisan bacaan niat sholat.

"Ini niat buat sholat dzuhur," ucap Ara memberitahu.

Cla melongo kaget. "Niat setiap sholat beda?" tanyanya polos. Ketiga orang di sekitarnya mengangguk.

"Ya Allah." Cla menepuk dahinya singkat. Untuk pertama kali kata Ya Allah menggantikan kata Yesus.

"Hafalin dulu, pasti lo bisa!" Angkasa memberikan semangat pada Cla.

Lima menit Cla mengingatnya dengan mudah. Otaknya memang tak perlu diragukan.

"Ini doa iftitah, hafalin dulu." Arta memberikan kertas bertuliskan bacaan iftitah. Sepuluh menit Cla belum menghapalnya. Ia masih kaku melafalkan bacaan iftitah.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang