19. Gadar Kritis

19.1K 2.9K 1K
                                    

Ini ga ada yang niat bantin aku nugas biar bisa cepat up? :'))

Ini ga ada yang niat bantin aku nugas biar bisa cepat up? :'))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoona duduk berhadapan dengan anaknya. Dia sudah berjanji bahwa dia akan menceritakan apapun yang ingin Jaemin ketahui mengenai kisahnya bersama sang mantan suami. Yoona juga berharap setelah bercerita, Jaemin akan memiliki pandangan lain akan Ayahnya. Traumanya juga bisa sedikit terobati.

"Tapi Bunda sama Ayah saling cinta waktu nikah?"

"Iya. Kalau nggak mana mungkin ada Nana kan. Sebelum menikah kita bahkan udah pacaran hampir lima tahun."

"Bunda beneran pisah gara-gara keluarga Ayah?"

Yoona mengangguk.

"Dulu setelah menikah Bunda pindah kerumah Ayah. Tapi keluarga Ayah kamu kaya nggak suka sama Bunda. Padahal mertua Bunda biasa aja. Kalau Ayah pergi sama Bunda pasti keluarga yang lain suka mencibir gitu. Kaya nggak ikhlas kalau semisal Ayah kamu ngasih sesuatu buat Bunda. Pahadal kan Bunda istri sahnya."

"Yang bikin Bunda kecewa itu tindakan Ayah kamu sendiri. Ayah kamu itu orangnya mudah terpancing sama hasutan orang. Keluarganya yang nggak suka sama Bunda suka ngomongin Bunda yang jelek-jelek ke Ayah kamu. Rasanya nikah kaya jadi tekanan batin. Ayah kamu juga sukanya diem aja kalau keluarga udah mojokin Bunda. Waktu lahirin kamu di Rumah Sakit bahkan Ayah kamu nggak nemenin Bunda. Dia kaya jijik sama Bunda. Nana tau sendiri kan gimana kondisi orang melahirkan. Bahkan habis melahirkan dulu Bunda sempat pendarahan dan jatuh pingsan di kamar mandi Rumah Sakit. Dan kalau Nana mau tau yang nolongin Bunda itu orang lain. Suami orang lain."

"Ayah kamu bahkan bilang kalau biaya Rumah Sakit buat persalinan bisa buat beli mobil. Bunda rasanya kaya udah nggak tau lagi mau bilang apa. Akhirnya almarhum nenek kamu ganti duitnya ke Ayah. Dan coba, diterima sama Ayah kamu. Padahal Bunda harusnya udah jadi tanggung jawab Ayah kamu. Waktu bayi , Ayah kamu nggak pernah nemenin Bunda begadang nimang kamu. Semua Bunda lakuin sendiri. Sering banget juga kalau kebutuhan kamu habis, Ayah kamu Bunda titipin sehabis pulang kerja nggak mau. Banyak alasan. Makin lama sikap Ayah kamu juga makin bikin Bunda nggak nyaman. Dari situ Bunda mikir kalau pernikahan kita emang nggak seharusnya dilanjutkan."

"Bunda pulang kerumah. Diskusi sama Nenek kamu gimana kalau misal Bunda cerai. Bunda bahkan udah mikir nanti Nana makan apa dan mikirin biaya hidup kamu kedepannya. Bunda jujur aja udah nggak tahan sama sikap Ayah kamu, sikap keluarga Ayah kamu juga. Dan akhirnya Bunda mutusin buat cerai."

Jaemin menggenggam tangan Yoona.

"Bunda sidang perceraian tiga kali doang. Keputusan Bunda udah bulat. Jadi Bunda juga nggak menuntut banyak. Sewaktu sidang, hakim bahkan tanya Bunda minta jatah uang berapa buat Nana. Tapi Bunda cuma jawab kalau dikasih syukur nggak dikasih juga nggak papa. Bunda emang dari awal nggak pernah minta nafkah ke Ayah kamu. Karena Bunda juga punya pekerjaan sendiri, uang sendiri. Kalau Bunda bisa biayain kenapa harus minta. Hak asuh Nana emang harusnya ada di Ayah kamu, tapi dari kecil aja Nana nggak deket sama Ayah. Apalagi keluarga Ayah. Jadi akhirnya Nana sama Bunda."

Terpesona | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang