05. Udah Punya Pacar?

23.6K 3.6K 324
                                    

"Bangun Nana, udah pagi. Bukannya jaga pagi?"

Yoona berusaha bangunkan Jaemin yang tidurnya masih nyenyak. Di guncang pelan tubuh Jaemin supaya lekas bangun.

"Eumm, masih ngantuk Bun."

Jaemin mengeluh.

"Mandi sana, terus sarapan. Udah ditungguin temen di bawah."

"Siapa?" perasaan Jaemin ngga janjian sama Karina.

"Cogan." Yoona senyum. Biar aja anaknya kebingungan.

"Siapa sih Bun? Nana ga ada janji kok." Dengan wajah bantalnya Jaemin menggeliat.

"Ada lah. Mending Nana cepet mandi. Daripada temennya nunggu lama."

Dengan patuh Jaemin mengangguk walaupun sambil bingung dan mikir siapa temen yang dimaksud Bundanya.

...

"Dokter Jeno?"

Kok bisa.

"Sekalian aja Dek. Kan saya berangkat pagi juga."

Oh jadi maksud Bunda temennya tuh Jeno.

Padahal bukan temen.

"Bunda mana?" Jaemin celingukan. Kok Bundanya nggak ada ya.

"Tadi ijin berangkat duluan katanya ada rapat dadakan gitu."

Jaemin menggerutu dalam hati.

"Hmm iya. Dokter udah sarapan?"

Jeno menggeleng.

"Yaudah ayo Dok sarapan sama saya."

"Nggak papa?"

"Ya nggak papa lah Dok."

Jeno tersenyum. Langkahnya ringan ikuti Jaemin yang jalan kearah dapur.

"Duduk Dok, saya siapin makanannya dulu."

Jeno menurut saja.

Sebenernya nasi sama lauk udah di meja makan. Jaemin cuma nyiapin minum sama piring doang.

Duduk berhadapan sama Jeno di meja makan rumahnya sama sekali nggak pernah ada di pikiran Jaemin . Waktu kenalan aja canggungnya keterlaluan.

"Saya yang pimpin doa?" Jeno bertanya.

Jaemin mengangguk. "Iya Dok."

Kan Jaemin lebih muda. Jadi Jeno lebih pantas mimpin doa.

Jeno dan Jaemin lantas menangkupkan tangan di depan dada.

"Semoga makanan kita berkah, menyehatkan dan terimakasih buat makanannya hari ini."

"Aamiin." Jaemin menimpali.

"Ayoo dimakan Dok, nggak usah sungkan."

Gapapa kali ya baik sama Jeno. Kan dijemput, mana kemaren-kemaren juga dibeliin jajan.

...

Jaemin masuk rumah sambil senyam-senyum. Mayan loh dikasih cheese cake sama Dokter Jeno barusan sebelum pulang shift.

Kan Jaemin bucin cheese cake.

"Nana pulang."

Jaemin buka pintu rumahnya. Tapi sepi yang dia dapat. Kalau pintu nggak kekunci tandanya Bundanya udah ada di rumah. Tapi kok nggak ada jawaban ya.

"Bunda."

Jaemin meletakan cheese cakenya sembarangan di atas meja makan. Nggak disangka bakalan lihat Bundanya nangis sesenggukan sendirian.

Terpesona | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang