Jaemin melambaikan tangan pada Bundanya. Malam ini Jaemin kedapatan jaga malam. Dimulai dari pukul sembilan malam sampai pukul tujuh pagi. Sebab shift malam Jaemin diantar oleh Bundanya. Yoona nggak tega aja kalau biarin Jaemin naik ojol.
Waktu Jaemin masuk lewat ruang istirahat mahasiswa di IGD, Jaemin liat Karina lagi ngelepas jaketnya.
"Nana bawa makan nggak?"
Langsung aja Karina nanya waktu lihat Jaemin udah datang. Mana tanyanya makan lagi.
"Engga bawa. Nanti beli aja ya."
"Okay."
Setelah selesai bersiap keduanya keluar dan berjalan masuk ke dalam IGD. Belum ada pasien dan suasana nampak lenggang.
Tapi jangan senang dulu, biasanya kalau jaga malam di IGD, pasien banyak dateng itu mulai dari jam sebelas-san. Bisa aja IGD yang awalnya sepi langsung berubah jadi kaya pasar.
...
Jaemin mengantuk. Sekarang udah jam setengah satu malam. Kalau nggak ada kerjaan malah jadi ngantuk. Pasien terakhir udah diantar ke ruangan. Dan IGD sepi melompong nggak ada pasien satu biji.
"Dek, ada pasien."
Karina dan Jaemin yang memang sudah terkantuk di nurse station langsung saja terjaga. Keduanya lantas keluar dan menyadari bahwa pasien mereka masih di dalam mobil.
"Kenapa ya Na?"
"Tadi kata satpamnya sih kecelakaan. Tapi nggak tau juga."
Keduanya lantas menyiapkan brankar (tempat tidur pasien) dan memposisikannya di sebelah mobil. Begitu mobil dibuka Karina mengerutkan keningnya. Cahaya lampu disekitarnya agak remang, bikin Karina kesulitan lihat pasiennya. Karena kepo, Karina mencondongkan tubuhnya. Dan dia sempat terkejut saat mengetahui bahwa pasien tersebut berlumurkan darah di sekujur badan.
Dengan dibantu satpam, pengantar pasien dan perawat laki-laki mereka memindahkan pasien tersebut keatas brankar. Lantas mendorong pasien tersebut keruang tindakan.
Di IGD ada sistem yang namanya triase. Nah triase ini bertujuan untuk memilah pasien sesuai kondisi kegawat daruratannya. Triase ini dibagi menjadi merah, kuning, hijau dan hitam.
Triase merah untuk kondisi pasien yang darurat dan bila tidak segera di tangani bisa mengancam jiwa. Waktu responnya yaitu 0-5 menit. Contoh kasusnya yaitu saat pasien mengalami henti nafas (apneu), sudah bisa dipastikan jika manusia tidak bernafas maka akan meninggal. Maka dari itu penanganannya harus cepat.
Yang kedua triase kuning. Triase ini untuk kondisi pasien gawat namun tidak mengancam jiwa. Waktu responnya 30 menit. Contoh kasusnya yaitu luka bakar, penuruan kesadaran (GCS >8), muntah terus menerus, panas tinggi, diare dengan dehidrasi sedang.
Selanjutnya ada triase hijau. Triase hijau ini untuk pasien dengan kondisi tidak gawat, atau cedera ringan. Contohnya semisal pilek, dan batuk-batuk. Tapi bedakan ya dengan batuk karena tersedak. Kalau batuk karena tersedak itu kondisinya bisa saja jalan nafas pasien tertutup atau terganggu. Jadi butuh penanganan yang tepat. Untuk triase hijau sendiri waktu responnya yaitu kurang dari 2 jam.
Yang terakhir itu triase hitam. Kondisi ini adalah di mana pasien mati atau sangat parah dan tidak ada harapan hidup. Waktu responnya yaitu 120 menit.
Nah pasien yang baru saja datang ini dalam kondisi tidak sadar karena pengaruh alkohol. Pasien datang karena kecelakaan tunggal yang dialaminya. Bibir pasien robek parah, kening pun robek. Siku sebelah kanan terluka hingga menampakan tulangnya. Kaki kiri pasien juga mengalami hal yang sama. Tulang tibia (di kaki ada dua susunan tulang. Yaitu tibia dan fibula. Tulang tibia ini yang biasa kita sebut tulang kering). Nah robek di kaki kirinya ini memperlihatkan tulang tibianya. Sedangkan kaki kanan pasien bagian tulang tibianya sampai menonjol keluar. Ini yang dinamakan fraktur terbuka. Atau patah tulang terbuka. Bagian patella atau yang biasa kalian sebut lutut remuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpesona | Nomin
Romance[ SELESAI ] Pesona Jaemin menguar di hari pertamanya paraktik di ruang bersalin bikin Jeno si koas tampan itu tak bisa alihkan pandangannya. Jeno jatuh cinta, nyatanya Jaemin sukar di dekati. Lantas Jeno harus bagaimana untuk taklukan hati si pujaa...