Jaemin berucap syukur saat stase gadar kritis telah selesai. Stase yang benar-benar menguji kemampuannya, kesabaran dan tentunya rasanya begitu susah dijabarkan. Selesai stase gadar kritis ini Jaemin akan melanjutkan stase gerontik (Keperawatan untuk lansia), stase keperawatan komunitas dan stase keperawatan keluarga.
Selesai stase gadar, Jaemin dan Karina merayakannya dengan makan berdua. Sambil makan keduanya asik berbincang, mengenang kembali kejadian selama praktik. Kalau ditanya apa Jaemin dan Karina pernah nangis gara-gara praktik, tentu saja pernah.
Yang namanya praktik rumah sakit itu jelas cobaannya banyak. Apalagi menyesuaikan sama lingkungan baru. Temen kelompok baru dan senior baru.
Dicuekin senior, diperintah sesuka hati, nggak dikasih waktu istirahat udah jadi makanan biasa. Semenjak jadi mahasiswa keperawatan, mereka juga jadi terbiasa tidur di mana aja. Asal bersih dan aman saja.
Kalau Jaemin, berat badannya selalu turun di minggu pertama praktik. Ini karena Jaemin memang biasanya suka overthinking sama lingkungan baru. Tapi kadang yang bikin stress praktik itu bukan tugasnya, tapi orang-orang di Rumah Sakitnya.
Jaemin nggak masalah kok disuruh ini itu, sekalian belajar juga. Tapi kadang haru aja gitu waktu seniornya bilang makasih karena udah mau direpotin dan minta maaf karena nyuruh terus. Jaemin maklum, apalagi kalau kedapatan jaga di bangsal yang ramai pasiennya. Walaupun capek, kalau hatinya riang jadinya nggak kerasa. Hari pertama praktik di IGD aja Jaemin udah kerasa haru sama salah satu perawat senior. Perawat itu kebetulan juga pembimbing rumah sakitnya. Saat perkenalan Jaemin sudah akan mencium tangan si perawat senior ini, namun perawat ini menolaknya. Dan mengatakan "Kan kamu nanti jadi teman kerja saya, salim biasa aja." Jaemin diginiin udah baper luar biasa.
"Nana mau pergi sama Dokter Jeno nggak?"
"Kapan?"
"Kan aku tanya." Karina kesal sendiri karena Jaemin mendadak lola.
"Engga sih. Emang kenapa?"
"Nanti aku nginap ya. Di rumah nggak ada orang. Mama Papa lagi pergi. Nanti aku pulang dulu, jam lima sore aku otw rumah Nana."
"Okey boleh. Nanti Nana bilang bunda biar dimasakin sama disiapin cemilan."
"Siap. Kan aku tanya dulu kali aja Nana mau keluar sama Dokter Jeno."
Jaemin menggeleng. Lagipula Jaemin jadi terbayang tindik di penis Jeno jika ia bertemu dengan Dokter tampan itu.
Menyebalkan.
...
Keperawatan gerontik udah selesai, keperawatan keluarga pun sudah. Sekarang giliran keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas ini bisa dibilang hampir mirip kaya KKN sih, karena emang mereka bertugas ke suatu daerah buat ngelakuin kegiatan.
Bedanya kalau KKN itu kelompoknya ditentuin sama kampus dan dalam satu kelompok berisikan beberapa orang dari prodi yang berbeda. Sedangkan keperawatan komunitas ini jelas hanya dilakukan oleh mahasiswa keperawatan. Waktunya hanya dua minggu. Singkat sekali.
"Besok pergi sama siapa?"
"Sama temen-temen soalnya nggak tau tempatnya. Besok bisa anter Nana ke kampus?"
"Bisa kok. Jam berapa besok?"
"Jam sembilan."
"Okay deh."
Untuk mengakrabkan diri, Ji Cang Wook, calon ayah baru Jaemin membiasakan diri dengan sering bertemu dengan Jaemin. Seperti menjemputnya, atau sekedar mengajak makan bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terpesona | Nomin
Romance[ SELESAI ] Pesona Jaemin menguar di hari pertamanya paraktik di ruang bersalin bikin Jeno si koas tampan itu tak bisa alihkan pandangannya. Jeno jatuh cinta, nyatanya Jaemin sukar di dekati. Lantas Jeno harus bagaimana untuk taklukan hati si pujaa...