25. Sama Rasa

18.6K 2.8K 314
                                    

Waktu berjalan begitu saja. Tak terasa Jeno sudah menyelesaikan masa koasnya. Rasanya begitu mengharukan saat melakukan perpisahan dengan Rumah Sakit tempat ia menimba ilmu selama ini.

Begitu banyak pelajaran yang bisa Jeno dapatkan.

3.5 tahun waktu yang Jeno butuhkan untuk menempuh pendidikan strata 1 dan mendapat gelar S.Ked. Selanjutnya ia harus melakukan pendidikan profesi kedokteran, beruntungnya Jeno bisa melakukannya hanya dalam waktu 1.5 tahun. Masa profesi ini bisa dibilang sudah menjadi dokter tapi belum resmi. Pendidikan profesi ini setiap calon mahasiswa yang ingin menjadi dokter melakukan praktik klinik, mempraktikan semua yang sudah dipelajari pada pasien namun masih di bawah bimbingan. Itulah kenapa selama menjalani profesi kedokteran ini mereka masih saja dipanggil dek, bukan 'dok' karena memang belum resmi menjadi dokter.

Setelah profesi selesai dan di yudisium maka mahasiswa resmi menyandang gelar 'dr' di depan nama mereka. Saat yudisium ini mereka juga melakukan sumpah dokter dan resmilah jadi dokter umum. Dan Jeno tak bisa menahan rasa bangga dalam hati telah melakukannya sejauh ini.

'dr. Lee Jeno'

Namun jangan salah, hal ini belum sepenuhnya bisa membuat Jeno langsung bisa melakukan praktik kedokterannya. Ia terlebih dahulu harus mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia atau (UDKI), tahap ujian ini dilakukan empat kali dalam setahun dan serentak diseluruh Indonesia. UDKI ini terdiri dari ujian teori dan ujian praktik (OSCE) yang dibagi dalam 12 station atau 12 stase.

Setelah dinyatakan lulus dalam ujian, barulah Jeno bisa mendapat Surat Tanda Regirtrasi atau STR. Nah ini yang bisa membuat Jeno melakukan praktik kedokterannya di Rumah Sakit.

Setau Jeno mulai tahun depan metode UDKI ini akan diganti menjadi EXIT EXAM, yaitu dengan metode ujian dulu setelah selesai pendidikan profesi dan baru di Yudisium. Ini meminimalkan sudah resmi menjadi dokter namun tak bisa praktik karena tidak lulus ujian. Setau Jeno, pujaan hatinya Jaemin juga sudah melakukan metode exit exam karena Jaemin juga sama-sama harus mendapat STR agar bisa praktik mandiri atau bekerja di suatu instansi kesehatan.

Setelah mendapat STR tak lantas membuat Jeno juga bebas memilih kerja dimana saja. Ia harus melakukan magang dulu atau Internship selama setahun. Nah walaupun sudah boleh melakukan praktik mandiri tapi tempat praktiknya belum luas. Menyesuaikan SIP atau Surat Ijin Praktik berdasarkan internshipnya. Area pelaksanaan Internship ini juga terbatas, biasanya hanya dalam Rumah Sakit tipe C (Kabupaten) dan Puskesmas se Indonesia. Jadi para dokter muda ini harus siap ditempatkan dimanapun diseluruh penjuru negeri.

Terkadang Jeno bahkan berpikir apa ia sanggup. Tapi dukungan keluarga begitu membantunya. Apalagi melihat sendiri Mark sudah berhasil melaluinya dan bahkan Kakaknya itu sedang melanjutnya progam studi spesialisnya.

...

Setelah selesai praktik keperawatan komunitas, Jaemin tinggal KKN saja. Entah keberuntungan dari mana, lagi-lagi Karina dan Jaemin berada dalam kelompok yang sama.

KKN ini dilaksanakan 45 hari lamanya. Karina dan Jaemin cukup senang karena mereka bisa mendapat teman baru beda prodi.

Tak terasa KKN pun usai. Skripsi juga sudah selesai. Karina dan Jaemin sedang menikmati masa nganggur mereka sebelum di yudisium.

"Bunda bahagia?"

"Tentu. Apalagi lihat satu-satunya anak Bunda bahagia. Kebahagiaan Bunda nambah jadinya."

"Kalau gitu Nana akan bahagia terus buat Bunda."

Hari yang ditunggu Yoona telah tiba. Hari ini ia akan menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Pernikahan mereka sederhana, hanya menggunakan halaman rumah Yoona yang cukup luas. Konsep pernikahan mereka ialah garden party. Tak lupa altar kecil sebagai pemanis.

Terpesona | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang