📍Alexander Gutama📍
Angkat kepala lo kalo gua lagi bicara!!📍Alena Callista📍
Lebih baik gua jual diri daripada ngedapatin semua harta lo dengan cara menikahi lo.📍Dimas Effendi📍
Kalo gua suka sama lo terus kita nikah boleh ya? kan kita udah saling kenal satu sama lain.🍃🍃🍃
Alena menuruni satu persatu anak tangga usai melihat penampilannya yang dari dulu begitu-begitu saja. Hanya dengan olesan bedak baby diwajahnya. Tanpa lip balm, lip liner, lip gloss, lip tint dan semacamnya.
"Pagi Ma." Sapa Alena pada Ayu--Mamanya, saat duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan.
"Pagi juga sayang." Sahut Ayu.
"Ayuk makan." Lanjut Ayu lalu mereka makan dalam keadaan hening.
"Oh ya, hari ini kamu jangan sekolah dulu ya!" Pinta Ayu ketika mereka selesai menghabisi sarapannya.
"Kenapa, Ma?" Tanya Alena seraya mengerutkan keningnya bertanda sedang kebingungan.
Biasanya Ayu paling marah ketika Alena tidak berangkat sekolah, apalagi alasannya hanya karena pusing dan demam biasa.
"Mama mau ngajak kamu ke tempat teman Mama."
"Tapi..."
"Tenang saja, masalah sekolah sudah Mama izinkan." Potong Ayu seperti paranormal yang bisa membaca pikiran seseorang.
Alena tersenyum. "Siap, Ma." Lalu membantu Ayu membersihkan meja makan.
"Yasudah ganti baju kamu sana! Selebihnya biar Mama yang kemasi." Ucap Ayu seraya mendorong Alena untuk naik ke atas tangga menuju kamarnya. Mau tidak mau Alena menurutinya.
Alena menaiki anak tangga, menuju kamarnya.
"Yang cantik ya, Nak." Teriak Ayu dari lantai dasar rumahnya.
"Mau ngapain sih kesana. Bagus tidur terus ulang mimpi deh." Gumam Alena pada dirinya sendiri.
Alena tidak membalas teriakkan sang Mama. Dia paling malas teriak-teriak tidak jelas. Kecuali melihat orang yang di sayang sedang pergi dengan orang yang tidak dikenal.
Alena hanya mengganti baju pramukanya menjadi baju santai dan layak jika di bawa pergi-pergi.
"Kayaknya udah cantik seperti yang Mama inginkan deh." Ucap Alena di depan kaca.
Alena bergegas menuruni satu persatu anak tangga untuk menemui Mamanya yang sedang menonton televisi.
Sesampainya, Alena berdehem. Bukan menjawab atau bertanya, sudah siap untuk pergi atau belum. Ayu malah melongo melihat kecantikkan anaknya sendiri.
"Maaa." Alena melambaikan tangan kanannya di depan muka Ayu. Hampir 5 menit Ayu masih terlena melihat penampilan putri semata wayangnya itu.
"Mamaaa." Ucap Alena sekali lagi dengan penuh penekanan, bukan menghardik atau membentak yups.
"Ehh i-iyaa, sudah siap?" Tanya Ayu dengan sedikit kegugupan.
Padahalkan itu anak-nya sendiri. Satu jenis kelamin lagi. Jadi, kenapa harus gugup?!?
"Seperti yang Mama lihat."
"Yasudah ayuk." Ayu mematikan televisi lalu mengambil kunci mobil dan bergegas pergi dari perkarangan rumah bersama Alena.
Disepanjang perjalanan, Alena sangat pusing mendengar ocehan Ayu. Mulai dari membicarakan Alena yang cantik akan penampilannya hingga masalah Ayu yang capek banget di rumah karena harus membersihkan rumah sendirian saat Alena tidak di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY HUSBAND (TAMAT)
Подростковая литератураPERJODOHAN anak SMA dan mereka berasal dari sekolah yang berbeda. ••••••• "Apa lo tau kalo ini kamar gua?" Alena menelan saliva, mengangguk lirih. "Tau!" "Malahan Mami suruh bikin debay." Lanjut Alena lalu duduk di sofa yang ada di kamar Alex, untuk...