📍Alena Callista📍
Apa yang mau aku dengarin? Kalimat yang mengatakan bahwa dia nggak bersalah? Atau kalimat yang mengatakan dia nggak melakukan itu semua??🍃🍃🍃
Alena membuang napasnya pelan. Ia membaringkan badannya ke kasur yang ada di kamar apartmentnya. Iya, sekarang Alena berada di apartmentnya.
Alena mengeluarkan ponselnya lalu menge-block kontak Dimas. Sehingga Alena dan Dimas tidak berteman di Wattsapp, Line, Telegram. Hanya Ig yang tersisa. Alena sengaja tidak menge-block akun Instagram Dimas. Sejujurnya, apa yang Alena ucapkan dengan hatinya berbeda. Alena masih perduli dengan Dimas. Namun, tak sebesar yang dulu.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka. Refleks Alena terduduk. "Ucap salam dulu napa." Dumel Alena.
"Gua kira lo hilang."
Alena memutar bola matanya malasm "Ya allah, aku kira apaan tadi."
Alex mendekat ke arah Alena. Ia duduk disamping Alena. "Kok pulangnya ga bilang-bilang?" Tanya Alex.
"Ada problem tadi."
Alex memegang kedua pundak Alena. "Apa? Lo ga papa kan?" Tanyanya khawatir.
"Aku nggak papa Lex."
"Syukurlah." Alex memegang pucuk kepala Alena dan mengelusnya. "Gua takut lo kenapa-kenapa, Yang."
Alena menjauhkan tangan Alex yang berada di kepalanya. "Aku udah besar, Alex! Jadi, aku bisa jaga diri sendiri."
Alena beranjak dari kasur. Ia ingin ke kamar mandi untuk membuang hajadnya. "Oh ya, ga usah panggil Yang-Yang segala." Lanjut Alena meminta.
"Kenapa?"
Alena tampak berpikir sejenak. "Aku takut baper." Gumamnya lalu masuk ke kamar mandi.
Alex masih dapat mendengarnya.
Di dalam kamar mandi, Alena menggerutui dirinya yang terlalu bar-bar mengatakan hal semacam itu. Memang sih itu bukan satu dosa yang besar, tapi malunya itu. Sampai tujuh turunan.
Sedangkan Alex, malah senyam-senyum sendiri melihat tingkah konyol istrinya. Kemudian Alex beranjak menuju pintu depan kamar mandi. Sesampainya, ia mengetuk pintunya. "Yang, gua sesak kencing nih." Alibi Alex.
Gua harus gimana ini? Batin Alena.
Alena membuang napasnya pelan. Pelan sekali biar tak kedengaran oleh orang yang ada di luar pintu ini. "Bismillah!!"
Alena lalu membuka pintu kamar mandi.
"Masuk." Ketus Alena.
Alex mencolek dagu Alena. "Iya, Yang." Bisiknya kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Usai Alex masuk ke dalamnya, Alena memegang dagunya yang disentuh Alex. Ia keluar kamar, lalu berteriak saking senangnya.
"Kenapa, Len?" Tanya Alex yang berada di dekat pintu kamar. Tidak jauh dari Alena berada.
Alena berhenti teriak. Kemudian menepuk jidadnya pelan. Alena memutar badannya, menghadap Alex. Alena memberi cengiran.
Alex mendekat ke arah Alena. Ia melingkarkan tangannya di atas pundak Alena. "Skuy nonton drakor." Ajak Alex.
"Udah malam, Lex."
"Lagian drakor jam segini nggak ada." Lanjut Alena.
"Streaming-kan bisa." Balas Alex singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY HUSBAND (TAMAT)
Подростковая литератураPERJODOHAN anak SMA dan mereka berasal dari sekolah yang berbeda. ••••••• "Apa lo tau kalo ini kamar gua?" Alena menelan saliva, mengangguk lirih. "Tau!" "Malahan Mami suruh bikin debay." Lanjut Alena lalu duduk di sofa yang ada di kamar Alex, untuk...