Alena dan Alex tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kenaikan kelas, yang akan diadakan besok. Alex duduk di kursi belajar dan Alena menelungkup di tempat tidur. Alena memang gitu orangnya. Dia paling tidak suka belajar di meja belajar, kecuali kalau lagi ngerjain tugas.Alex melihat ke arah Alena yang lagi fokus-fokusnya belajar.
"Len!!"
"Apa? Mau main hp?" Tuduh Alena bertanya.
Pasalnya ponsel Alex di simpan oleh Alena, agar ia fokus belajar. Begitu juga Alena, ia menyimpan ponselnya sendiri untuk meningkatkan kosentrasinya.
Alex menggeleng. "Gua pengen jus mangga." Ujarnya.
"Besok kita minum jus mangga ya! Tapi dengan satu syarat."
"Apa?" Tanya Alex tak sabaran.
"Kamu harus traktir aku."
"Always itu mah."
Alena beroh ria. "Jadi, kamu nggak ikhlas traktirin aku selama ini."
Alex membuang napasnya pelan. "Maksud gua, itu udah kewajiban gua. Jadi, ga perlu di bahas."
"Perlu lah." Sanggah Alena.
Alex berdehem kemudian memilih diam. Alex mengalihkan pandangannya. Sekarang ia beralih ke buku yang ia belakangi tadi.
Hening.
Alex dan Alena kembali fokus dengan buku-buku yang ada di hadapannya. Buku Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dua buku pelajaran untuk hari pertama ujian.
"Selesai." Alena yang menyelesaikan semuanya dengan tuntas setuntas-tuntasnya. Alena berhasil memasukan materi buku yang ia pelajari ke dalam otaknya.
"Gua juga udah." Lirih Alex yang tidak mau kalah saing.
Alex merapikan bukunya lalu menyusunnya. Alena juga begitu. Ia merapikan buku yang ia kembangkan tadi. Kemudian ia letak di meja belajar. Hanya ada satu meja belajar di kamar ini. Setelah itu, Alena memasukan papan ujian beserta perlengkapan ujian lainnya ke dalam tasnya dan juga tas Alex.
"Lex!"
Alex berdehem.
"Juara satu di kelas kita siapa?"
"Gua."
Alena mengernyit. "Bohong lo kan?!" Tuduhnya.
Alex berdiri dari duduknya dan mengambil rapornya. Lalu Alex menyorongkan rapornya pada Alena.
Alena mengambilnya. Alex duduk di samping Alena.
Iya. Benar sekali. Alex juara satu di kelas itu. Sudah 3 semester, Alex juara satu selalu di tangannya. Alena menutup rapor yang ia buka dengan sangat kuat.
"Berar...."
"Waktu kita kenak hukum, gua sengaja bilang kalo gua murid nakal sama lo. Karna gua tau lo itu juara di sekolah lama lo. Terus waktu kita ke ruang BK, kan Buk Sri cuma bilang semua guru tau sama gua. Kalo semua guru tau, bukan berarti gua nakal dong. Terus kenapa gua langsung pergi waktu Buk Sri bilang kayak gitu sama lo karena gua ingin menyakinkan lo kalo gua emang murid nakal. Tapi kenyataannya itu ga. Gua juara satu di kelas." Jelas Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY HUSBAND (TAMAT)
Подростковая литератураPERJODOHAN anak SMA dan mereka berasal dari sekolah yang berbeda. ••••••• "Apa lo tau kalo ini kamar gua?" Alena menelan saliva, mengangguk lirih. "Tau!" "Malahan Mami suruh bikin debay." Lanjut Alena lalu duduk di sofa yang ada di kamar Alex, untuk...