📍Alena Callista📍
Maaf, kalau masalah beginian aku nggak ada waktu untuk ngeladenin.🍃🍃🍃
Hari yang paling di tunggu-tunggu oleh orang yang tidak ngapa-ngapain selama libur, telah tiba masanya. Iya, hari ini adalah hari pertama masuk ke sekolah setelah satu bulan mereka libur. Hari yang paling menyedihkan bagi kaum yang paling malas belajar. Tapi tidak apa, karena mereka sekarang telah naik satu tingkat dari sebelumnya.
Di hari ini, para murid akan ketemu siswa-siswi yang akan MOS. Ketemu wajah-wajah baru nan ganteng dan cantik, maybe. Dan ini salah satu faktor pemicu untuk murid pemalas sekolah untuk hadir ke sekolah. Termasuk fuckboy. Mereka sangat antusias untuk ke sekolah, pastinya.
Alena dan Alex berjalan menelusuri lorong sekolah. Alex berjalan lurus ke depan sedangkan Alena berjalan seraya menatap tajam orang yang memperhatikan cowok yang berjalan di sampingnya saat ini. Alex--cowok yang tengah menjadi sorotan pagi ini.
Orang yang lihat Alex berjalan bersama Alena ialah siswi yang memakai seragam putih dongker--murid yang akan MOS setelah upacara nanti.
Para penggemar Alex saja undur diri karena Alena dekat dengannya. Padahal Alena tidak pernah kasih tahu kalau mereka lagi dekat. Begitu juga sebaliknya, Alex tidak pernah memberi tahu. Mungkin mereka peka dan nggak mau jadi pelakor kelaknya. Makanya mereka mundur alon-alon.
*alon-alon = pelan-pelan.
Mereka undur diri sendiri. Seperti Bella misalnya. Secara terang-terangan dia mengatakan menyerah untuk dekat dengan Alex. Iya, meskipun ada racun yang di berikan oleh Dimas.
Semoga ga ada Bella-Bella lainnya, aamiin. Batin Alena.
Alena dan Alex berjalan menuju mading untuk melihat masuk ke kelas mana mereka sekarang. Lebih tepatnya, untuk melihat di mana letak kelas 12 MIA 1. Sekolah ini memiliki sistem random untuk kelas yang akan di tempati. Maksudnya, teman sekelas selama 3 tahun itu terus. Hanya kelas saja yang di random.
Dua tahun yang lalu, kelas 11 MIA 1 di lantai dua. Sedangkan ketika masa Alex dan Alena, kelas 11 MIA 1 letaknya di lantai satu. Begitulah konsekuensi di sekolah ini. Biar kelihatan tak monoton.
Alena berdiri tidak jauh dari mading. Alex menyuruhnya untuk menunggu disana. Beberapa menit kemudian, Alex berjalan ke arah Alena.
"Di mana?" tanya Alena langsung.
"Lantai dua." Jawab Alex seraya menggandeng tangan Alena untuk berjalan bersamanya menuju kelas barunya.
Alena mengginggit bibir bawahnya untuk menghilangkan groginya, seraya senyam-senyum sendiri karena banyak sorotan mata yang hendak berada di posisi Alena. Tapi sepertinya sulit. Bukan karena Alex yang cuek atau bagajmana. Tapi siap-siap saja mereka baku hantam dengan Alena--istri tercinta Alex.
Alex dan Alena menaiki anak tangga satu persatu. Setelah sampai di lantai dua, mereka melewati dua kelas dari awal masuk. Kelas 11 MIA 1 dan 12 MIA 2. Itulah kelas yang mereka lewati. Ruangan yang ketiga dari lantai dua ini, barulah kelas 12 MIA 1.
Alex dan Alena masuk ke dalam kelas. Iyok mengangkat kedua tangannya lalu menyuruh mereka untuk duduk di depan bangkunya. Kemudian, Alex dan Alena duduk di bangku nomor dua. Barisan kedua jika di hitung dari arah pintu masuk.
Alena duduk di depan Iyok. Alex duduk di depan Gaguk. Di sebelah Alena ada Dimas dan Bisma. Di belakang Dimas ada Kiki. Di belakang Bisma ada Dinda. Alena mendengus pelan karena melihat denah tempat duduknya. Padahal Alena berharap tidak duduk berdekatan dengan Dimas. Namun, nyatanya sekarang Dimas berada di sampingnya. Hanya terpisah oleh lantai yang menjadi pusat lalu lalang nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY HUSBAND (TAMAT)
Teen FictionPERJODOHAN anak SMA dan mereka berasal dari sekolah yang berbeda. ••••••• "Apa lo tau kalo ini kamar gua?" Alena menelan saliva, mengangguk lirih. "Tau!" "Malahan Mami suruh bikin debay." Lanjut Alena lalu duduk di sofa yang ada di kamar Alex, untuk...