Bagian 35

3.2K 142 0
                                    

📍Alexander Gutama📍
Mau buram fotonya, mau ga. Lo tetap cantik.

🍃🍃🍃

Alex dan Alena keluar dari ruangan yang bertulis bioskop. Alex keluar dengan keadaan yang tak memungkinkan. Sedangkan Alena keluar dengan keadaan biasa saja.

Flashback on.

"Ready?" Tanya Alena pada Alex.

Alex menatap Alena lemas. "Sekarang ya?" Alex balik bertanya dengan pertanyaan berbeda.

Alena menyibakan lengan baju panjangnya. Ia melihat jam sekarang. "Udah jam 9 lewat 55."

"Tinggal 5 menit lagi film bakal di mulai," Lanjut Alena seraya mengembalikan posisi lengan baju tangan kanannya dengan tangan kirinya.

Alex mengangguk lirih.

Alena tersenyum. "Yok."

Alena berjalan terlebih dahulu. Sedangkan, Alex membuang napasnya sejenak lalu menyusul Alena yang sudah terpaut tiga langkah di depannya.

Alena mencari bangku yang kosong. Hanya tersisa dua bangku yang berada di tepi kanan. Cuma itu saja. Bangku kosong lainnya ada. Tapi, hanya untuk satu orang. Tidak bisa dua orang. Sedangkan, Alena bersama Alex disini. Tidak mungkin Alena dengan Alex duduknya berjauhan.

Alena duduk terlebih dahulu. Ia duduk dengan sangat anggun-nya.

Beberapa detik kemudian, Alex duduk di sebelah Alena.

"Kamu takut?" Alena menguji Alex dengan bertanya. Sebenarnya, Alena tahu jika Alex tidak terlalu menyukai film horor. Karena itu Alena sedang mengerjai Alex saat ini.

"Udah nggak usah takut." Lanjut Alena yang tak mendapat respon dari lawan bicaranya.

Alex masih tak meresponnya. Ia mengeluarkan ponsel lalu mengambil tangan Alena. Alex memfoto tangan ia yang bersatu dengan tangan Alena.

Cekrek.

"Gua post ya?" Tanya Alex.

"Jangan." larang Alena.

"Instastory lah."

Alena diam.

"Gimana?"

"Yaudah." Pasrah Alena.

Padahal yang Alex ingin sekali memposting foto Alena di akun pribadi Instagram-nya. Tapi bagaimana lagi, sang empu hanya mengizinkan sebagai instastory doang.

Alena berdehem sebagai balasannya. Setelah itu, Alex memainkan ponselnya tanpa melirik ke arah benda besar yang menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sini.

Sedangkan Alena tengah fokus pada benda besar itu. Layar yang sedang menanyangkan film horor Indonesia.

"Lex." Lirih Alena dengan pandangan yang masih menatap ke depan. Alex menoleh sejenak seraya berdehem.

"Simpan hp kamu sebelum aku sita!!" Ancam Alena.

"Harus banget?"

Alena berdehem.

"Okede." Lirih Alex lalu meletakkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Lihat ke depan!!" Suruh Alena.

Alex melototi Alena. Namun, tidak dilihat oleh lawan bicaranya. Alex menatap layar besar yang ada di depan. Ia menatap dengan rasa takut yang menggebu.

Ntahlah. Alex sendiri bingung sama dirinya. Dia lebih takut nonton film horor daripada maling yang masuk ke rumahnya. Padahal orang yang indigo mengatakan lebih serem-an manusia ketimbang hantu. Kalau hantu tidak dapat membunuh, sedangkan manusia ia bisa membunuh kapan saja.

LIVE WITH MY HUSBAND (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang