44. kehilangan mu apakah mungkin?

947 101 21
                                    

Juni 2020

Nama ku adalah Deven Cristian Vero. Lahir di Lombok tanggal 25 juli, lalu besar di kota Jakarta yang megah ini.

Aku terlahir di sebuah keluarga berkecukupan, harmonis dan juga humoris, keluarga yang selalu membuat ku semangat untuk tetap menjalani hidup.

Dan aku adalah seorang dokter spesialis jantung, aku bekerja disebuah universitas rumah sakit terkenal, rumah sakit nableman, itu adalah tempat aku bekerja saat ini. Namun karena sebuah kesalahan, akhirnya aku pun tersingkirkan, dan dipindah kerjakan untuk sementara di sebuah rumah sakit tua di perdesaan, hingga sampai masa hukuman ku berakhir.

Namun karena sebuah pasien penting, kini akupun kembali menginjakan kembali di rumah sakit nableman untuk menjalankan sebuah operasi khusus, yang tentu saja karna hal itu, membuat tubuhku bergetar takut dan gugup.

"Lo bisa lebih fokus gak sih?"

Kata kata tersebut tiba tiba saja menyelusup masuk menyerang telingaku, membuat aku terkejut menatapnya.

"Hah-kenapa?"

"Lo bisa lebih fokus gak sih" ucap nya sedikit terdengar kesal.

Akupun perlahan menghembuskan nafasku kasar. Ini adalah sebuah keputusan berat bagiku, membedah orang yang kita sayang bukan lah keputusan yang mudah, bahkan saat ini pun hanya satu yang aku takut kan, gagal menjalankan operasi tersebut, aku sangat takut akan hal itu.

Tak lama tiyo yang menatap ku lekat pun ikut menghembuskan nafasnya kasar, dan tersenyum sedikit masam sambil menepuk nepuk pundak ku.

"Gua tau ini berat Dev, tapi kita sebagai dokter harus profesional, kita harus anggap anneth seperti pasien yang lain nya" ucapnya berusaha membuat ku tenang dan kembali fokus kepada operasi yang akan aku lakukan 1 jam lagi.

"Lo bisa lebih fokus kan?" Tanya friden membuat ku menoleh menatapnya.

Apa yang harus aku takutkan sebenarnya, 1 jam kedepan nanti aku tidak akan sendirian, bahkan 2 dokter bedah umum pun ikut serta membantuku dalam operasi ini.

Perlahan, lagi dan lagi akupun menghembuskan nafas ku kasar, berusaha membuat diri ku lebih tenang agar bisa kembali fokus kepada operasi ini.

Tak lama suara pintu terbuka pun menggema di ruangan ku, membuat aku, tiyo dan friden menoleh ke arah nya.

Dua orang gadis terlihat berjalan masuk kedalam, mereka adalah joa dan charisa, salah satu dokter bedah dan dokter viv di rumah sakit nableman.

"Gimana udah siap?" Ucap joa berjalan masuk kedalam di ikuti charisa di belakangnya.

"Kita baru aja mau mulai bahas operasi nya" ucap friden beranjak berdiri memberikan joa tempat duduk.

Tak lama joa pun beralih menatap ku, sepertinya ia menyadari sesuatu terhadap diriku.

"Lo gpp kan Dev?" Ucap joa menatap ku di ikuti charisa yang kini ikut menatapku juga.

Aku pun sedikit terdiam menatap teman teman ku bergantian, mereka terlihat begitu serius dalam menanggapi operasi kali ini, bahkan sepertinya joa dan charisa pun akan ikut turun membantu ku dan yang lain nya di dalam ruang operasi nanti.

"Ayo kita bahas, kita gak punya banyak waktu lagi" ucap ku berusaha untuk kembali bersemangat dan konsentrasi untuk melakukan operasi yang sangat penting ini.

Outhor VOP

"Ayo kita bahas, kita gak punya banyak waktu lagi"

Seketika tiyo, friden, joa dan charisa pun tersenyum menatap deven yang terlihat kembali bersemangat, sehingga ini akan menjadi sebuah poin plus untuk operasi yang akan di jalani hari ini selama 7 jam lebih.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang