30. siuman

931 83 2
                                    

Deven kini sedang berdiri di samping seorang pasien yang sedang terbaring lemas, deven mengambil sebuah catatan medis pasien dan mengeceknya.

Catatan medis yang memperlihatkan pasien tersebut sudah mulai membaik pun membuat deven tersenyum, di titik rasa kecewa kepada diri nya sendiri saat ini setidaknya ia masih dapat merasakan bahagia bahwa pasien itu kini sudah mulai pulih.

Deven pun beralih dari catatan medis dan menatap pasien tersebut.

"Cepet siuman Yo, bukan cuman gua yang cemas, kita ber 8 semuanya cemas" ucap deven menatap tiyo dengan tatapan kosong.

"Lo tau? Akibat kebodohan gua ketika operasi lu berlangsung, gua sama friden renggang sekarang" ucap deven mengajak tiyo berbicara meskipun tiyo terlihat tak akan merespon, tapi deven percaya satu hal, bahwa orang yang sedang koma tetap akan mendengarkan orang yang sedang berbicara kepadanya.

Terkadang mengajak dia berbicara akan membantunya cepat siuman, namun rasanya menyakitkan mengajak berbicara seseorang yang sedang ada di masa koma nya.

"Lo berhasil mancing gua buat cerita lebih banyak Yo" ucap deven terus menatap tiyo, entah mengapa ia merasa ingin sekali bercerita tentang kepribadian nya kepada tiyo saat ini, mulai dari keadaan rumah sakit, mengeluh sebagai seorang dokter sampai sebuah perasaan deven yang tumbuh begitu saja sepada seorang gadis yang mirip sekali dengan masa lalu nya.

"Lo tau dokter magang UGD?" Ucap deven bertanya sambil menatap tiyo yang sedang terpejam. "Gua gak ngerti kenapa dia bisa mirip banget sama annethia" ucap deven menggeleng gelengkan kepala nya "tapi gua sangat yakin kalau anneth itu bukan annethia. Gua udah berusaha 4 tahun buat lupain annethia dan hasil nya Lo tau sendiri gua gak pernah bisa" ucap deven terkekeh sendiri.

Dia menggerutuki dirinya sendiri mengapa ia bisa bercerita hal sebodoh ini kepada orang yang sedang tertidur pulas.

"Dasar bodoh, gua udah kaya orang gila ngomong sendiri dari tadi" ucap deven terkekeh sendu.

Perlahan air matanya pun turun dari kelopak mata, ia sudah tak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak menangis. Pasien yang sedang ada di hadapan nya ini benar benar sangat berarti bagi dirinya.

Seketika diam diam sebuah bibir melengkung indah, ia tersenyum kaku mendengar ucapan deven sedari tadi yang sedang mengoceh sendiri.

"Gua rasa sekarang gua berhasil lupain annethia Yo" ucap deven membersihkan air matanya dan beranjak duduk di sebuah kursi tepat di samping tiyo.

"Perasaan gua yang selama ini gak pernah dipake, tiba tiba mengembang lagi, gua jatuh cinta sama dia Yo" ucap deven tersenyum bahwa saat ini ia rasa bukan hanya dirinya lagi yang mengetahui perasaan nya.

Sejak pertemuan di UGD deven sudah merasakan hal yang aneh ketika melihat gadis itu, bukan hanya fisik dia yang sangat mirip dengan annethia, melainkan deven merasa hatinya begitu bahagia menyambut kedatangan nya. Deven mengira itu hanya perasaan 4 tahun yang lalu, yang selama ini terpendam dan bergejolak karna melihat seorang gadis yang terlihat mirip dengan cinta pertamanya, namun ternyata itu bukan lah perasaan 4 tahun lalu, perasaan ini adalah perasaan yang murni muncul untuk cinta yang baru, yang datang untuk membawa deven kembali ke dalam masa percintaan nya dan melukis kisah cinta yang lebih indah di kehidupan nya.

"Jangan kelamaan, ungkapin langsung" ucap seseorang yang sejak tadi memejamkan matanya.

Seketika deven yang mendengar hal itupun membulatkan matanya sambil tertunduk.

Apa ada orang lain disini?

Seketika deven pun langsung menoleh membalikan badan nya, dan melihat siapa orang yang baru saja berbicara.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang