34. waktu berputar kembali.

867 89 22
                                    

"Pulang yuk" ucap deven beranjak berdiri lalu pergi menuju kasir untuk membayar makanan nya.

"Tuh kan apa gua bilang, deven itu udah suka sama anneth" tebak friden sambil menatap deven yang sedang berjalan menuju kasir.

"Ngomong Mulu lu den, yuk ah" ucap tiyo beranjak dari tempat duduk nya lalu pergi menyusul deven ke depan kasir.

Selepas singgah sesaat ketiga laki-laki itupun langsung bergegas pergi untuk pulang, mengingat jam sudah menunjukan pukul 10 malam, sudah saat mereka semua beristirahat.

Namun selepas mengantar tiyo pulang, tiba tiba handphone deven bergetar, menandakan sebuah panggilan baru saja masuk kepada handphone nya.

"Halo Cha?" Ucap deven yang kini telah menerima panggilan di handphone nya.

"Lo dimana Dev?"

"Di mobil, jalan mau pulang. Kenapa Cha?" Ucap deven penasaran mengapa charisa menelpon nya malam malam seperti ini.

"Gua sekarang lagi dirumah lo nemenin Tante Cristiandi, bokap lu barusan berangkat keluar kota, katanya ada pekerjaan mendadak. Lo mening pulang deh cepet, kasian Tante sendirian"

"Oh iya gua pulang sekarang, Lo jangan dulu balik ya, temenin bokap gua dulu sampe gua balik"

"Iya tenang aja, tapi lu mampir ke supermarket dulu ya Dev"

"Lah, ngapain?" Ucap deven bingung mengapa charisa meminta dirinya untuk mampir ke supermarket.

"Beli makanan cepat saji dulu ya, buat dirumah, Tante bilang hari ini Tante gak masak"

"Oiya sip, yaudah gua tutup ya. Bye"

Deven pun langsung menyimpan kembali handphone nya di samping kursi, lalu mencari supermarket untuk membeli pesanan charisa tadi.

Namun mengingat kembali jam sudah menunjukan pukul 10 malam, rasanya sulit sekali mencari supermarket yang masih buka di jam malam seperti ini.

Hampir setengah jam deven mengelilingi kota Jakarta untuk mencari supermarket, namun rupanya ia tak menemukan satu pun supermarket yang masih buka, semua supermarket malam ini terlihat sudah tutup.

"Yah tutup semua lagi" ucap deven mulai kebingungan harus mencari supermarket kemana lagi jam segini.

Namun tiba tiba mimik mata deven tak sengaja menangkap sebuah restoran cepat saji yang masih terbuka,oleh karna itu membuat deven memikirkan satu hal,....

"Gua beli makanan di restoran itu aja kali ya? Dari pada pulang gak bawa apa apa, kasian si ucha" ucap deven sambil menyetir kendaraan.

Seketika deven pun langsung berputar arah, akhirnya deven pun memutuskan untuk membeli makanan di restoran itu.

Selepas sampai di palkiran restoran, deven pun langsung turun dan beranjak pergi menuju kasir lestoran untuk memesan makanan.

"Selamat malam ka, ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang pelayan.

"Saya pesen paket jumbo ya bak, buat di bawa pulang"

"Baik ka, kalau gitu silakan ditunggu pesanan nya ya"

Deven pun mengangguk, pelayan itupun lalu pergi meninggalkan deven yang kini sedang terduduk sendirian.

nampaknya restoran ini terlihat sedang sepi pengunjung, mungkin itu karna mengingat kembali waktu deven berkunjung saat ini. Mustahil masih ada orang orang yang datang untuk mengisi perutnya di jam hampir tengah malam.

Mata deven pun terlihat menyebar ke seluruh ruangan, menatap seluruh isi ruangan yang terlihat begitu sepi.

Tiba tiba saja matanya menangkap seorang wanita berparuh baya sedang duduk dibagian pojok ruangan, wanita itu terlihat sedang memainkan handphone nya.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang