40. Kabar baik dan buruk?

860 80 3
                                    

Kini diluar ruang UGD terdapat 7 Orang manusia yang sedang terduduk lemas, mereka semua tak henti hentinya menatap pintu UGD, berharap dugaan virus itu bukan lah dugaan yang nyata.

Friden menghembuskan nafasnya berat, ia tak menyangka ini akan terjadi kepada sahabatnya, padahal keduanya baru saja menjalin perasaan, bahkan tujuan mereka berdua datang kesini pun adalah mempertemukan anneth dan deven.

"Permisi" ucap seorang dokter bergelar profesor membangunkan tiyo yang sedang tertidur di atas kepala nashwa, yang juga sedang ikut tertidur di bahu tiyo.

Mendengar hal itu tiyo pun langsung terbangun, mengucek ngucek matanya dan menatap ke arah dokter tersebut.

"Ada yang perlu saya bicarakan" ucapnya menatap deven.

"Tentang apa dok?"

"Mari kita bicarakan di ruangan saya"

Mendengar hal tersebut tiyo pun beralih menatap friden, friden yang paham pun langsung beranjak mendekati dokter dan tiyo.

"Biar saya saja dok"

Seketika dokter pun menoleh menatap ke arah friden dan menatapnya lekat.

"Baik lah, kalau begitu kamu mari ikut saya"

*

Di sebuah ruangan besar, kini friden sedang terduduk tepat di hadapan seorang dokter yang sudah cukup tua. Dokter itu terlihat sedang membuka selembaran amplop berwarna coklat, dan memberikan isinya kepada friden.

"Apa ini dok?" Tanya friden kebingungan, mengapa dokter tersebut memberikan selembaran kertas hasil tes.

"Itu hasil tes darah dokter anneth, dokter deven tadi memberikan Sempel darah milik dokter anneth kepada suster, dan memintanya untuk membawa Sempel tersebut kepada saya untuk di priksa."

Seketika friden pun mengangguk angguk paham, dan beranjak mengambil selembaran kertas tersebut untuk ia lihat.

Namun hal lain terjadi, tiba tiba saja friden membulatkan matanya terkejut,....

"Maksudnya apa ini dok?" Tanya friden menatap dokter tersebut tak percaya.

"Sepertinya ini sudah terjadi cukup lama, saya baru pertama kali melihat ini secara langsung" ucap dokter tersebut memperlihatkan hasil lain yang tidak ia berikan kepada friden.

"Tetapi dok apakah ini memang benar adanya?" Tanya friden masih tak percaya.

"Kita masih belum dapat memastikan nya, mau bagaimanapun tes darah ini masih membutuhkan penelitian tahap lanjut, untuk memastikan nya kita harus cek langsung keadaan jantungnya lewat sinar X-ray"

Friden pun terdiam, tidak mungkin ini terjadi kembali, itu adalah kejadian 4 tahun yang lalu, lagi pula yang friden tau bukan kah anneth sudah mendapatkan jantung baru sejak 4 tahun yang lalu?

"Bagaimana dengan virus nya dok?" Tanya friden kembali.

"Dari hasil tes darah tersebut, dokter anneth tidak memiliki dampak dampak virus tersebut, kemungkinan besar dokter anneth tidak tertular virus M3"

Friden pun sedikit menghembuskan nafasnya lega, itu berarti anneth bisa keluar dari ruang UGD secepatnya.

Setelah berbincang bincang, friden pun langsung beranjak pergi dari ruangan Professor, menghampiri kembali teman teman nya yang kini sedang menunggu anneth dan deven keluar dari ruang UGD.

Sesampai disana, nampaknya semuanya sudah terbangun, mereka terlihat sedang terduduk cemas menatap ke arah ruang UGD, melihat hal tersebut, membuat friden sangat ingin sekali memberikan berita ini secepatnya kepada teman teman nya.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang