39. virus m3?

896 103 34
                                    

"Kenapa sih?"

"Anneth nyembunyiin sesuatu dari kita"

"Eh ngga gitu Jo"

"Bohong, lu keliatan aneh belakangan ini" ucap joa menatap anneth lekat, membuat charisa menatap joa kebingungan.

Mengapa joa seprotektif itu?

Anneth terdiam, gadis itu terlihat memalingkan tatapan nya, rupanya ia bingung sendiri harus menjawab pertanyaan joa seperti apa.

Sedangkan nashwa, ia diam diam menatap sahabatnya itu, terlihat sekali ia memang berusaha menutupi sesuatu dari teman teman nya.

"Udah udah, kenapa jadi introgasi anneth gini sih, kasian tuh anneth nya" ucap nashwa memecahkan ketegangan antara joa dan anneth.

Seketika anneth pun menoleh menatap nashwa, terlihat nashwa tersenyum tipis ke arahnya sambil menggerakkan kedua halisnya.

Anneth rasa nashwa mengerti posisi dirinya, oleh karna itu anneth sangat bersyukur nashwa bisa menolong dirinya dari rasa penasaran joa terhadap dirinya.

*

Kini jam menunjukan pukul 1 siang, jam jam seperti ini biasanya akan banyak sekali pasien yang akan datang, entah itu pasien rujukan ataupun pasien kecelakaan.

Seperti gadis berambut panjang itu, anneth kini terlihat sedang mengobati seorang pasien di ruang UGD, rupanya belakangan ini ia sering sekali mengunjungi ruang UGD untuk mempriksa pasien pasien yang baru saja tiba.

"Berapa tanda vitalnya sus?" Tanya anneth menatap seorang suster yang kini terlihat sedang membantunya.

"Stabil dok, 80/100"

Anneth pun mengangguk, lalu memalingkan tatapan nya kembali kepada pasien tersebut.

Anneth mulai kembali mengecek bagian mata masien, di titik itulah sesuatu terjadi. Anneth mulai terlihat terkejut ketika melihat bola mata masien.

"Ada apa dok?" Tanya suster menatap anneth heran.

"Menggigil, mata merah, batuk batuk"

"Virus M3"

Seketika suster dan seluruh staf yang ada di UGD pun terkejut mendengarnya.

"Jangan sentuh apapun yang ada di sekitar pasien ini" ucap anneth membuat para suster yang membantunya mulai melangkah mundur.

"Cepat keluar dari sini"

"Dokter bagaimana?" Tanya salah satu suster khawatir.

"Cepat keluar!"

Tiba tiba saja pasien mengeluarkan darah dari mulutnya, membuat seluruh staf yang ada di dalam ruang UGD terkejut takut.

Dengan sigap anneth pun langsung menghentikan pendarahan itu dengan kedua tangan nya.

"Cepat keluar, tolong hubungi segara pihak kesehatan negara" perintah anneth membuat suster tersebut berlari keluar ruangan.

Karna insiden itu akhirnya ruang UGD pun di segel, tidak ada satu pun orang yang boleh masuk ke dalam sana, di dalam sana hanya tersisa anneth dan pasien saja.

Sedangkan joa dan yang lain nya kini terlihat sangat panik, ia tidak bisa membiarkan anneth sendirian di dalam sana, bisa bisa anneth pun akan tertular virus tersebut.

"Aduh ngapain sih net lu disana" ucap joa khawatir

"Udah Jo sabar yah, lagian kan ini belum tentu beneran virus M3" ucap charisa berusaha menenangkan joa.

Sedangkan nashwa kini sedang sibuk menghubungi kekasihnya, sudah hampir 10 kali nashwa berusaha menelpon nya, namun tak kunjung ada jawaban dari nya, itu semua membuat nashwa sangat khawatir.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang