23. Operasi coroner

1K 79 8
                                    

Hari ini adalah pukul 4 sore, kini Clinton,William dan anneth sedang disibukan dengan kepadatan pasien yang terus menerus berdatangan. UGD hari ini sangat lah padat, bahkan beberapa dokter bedah yang sedang tidak ada operasi pun ikut serta menangani pasien yang berdatangan ke ruang UGD.

"Gimana tanda vital nya?" Ucap joa yang kini sedang bersiap siap menangani pasien yang baru saja datang.

"80 per 100 dok" ucap suster yang kini sedang berdiri dihadapan joa.

"Tolong periksa kembali tanda vital nya, saya akan segera kesana"

"Baik dok"

Suster pun pergi meninggalkan joa menuju pasien. Kini joapun memakai jas putihnya, dan mengambil alat stetoskop miliknya lalu bergegas pergi menuju pasien.

"Gimana sus tanda vital nya?" Ucap joa menatap suster yang kini sedang membantunya.

"80 per 89 dok"

Dengan sigap joa pun Langsung mempriksa detak jantungnya menggunakan stetoskop.

Tiba tiba friden pun datang menghampiri joa.

"Berapa tanda vital nya?" Tanya friden kepada suster.

"80 per 89 dok"

Seketika friden pun langsung menatap ke arah joa, joa kini terlihat sangat serius, sepertinya ada sesuatu yang membuat joa sedikit sulit mengetahui penyakitnya.

"Dia mengalami pra-hipertensi tingkat 1, darah tinggi" ucap joa yang kini menatap friden.

"Apa keluhan dia?" Ucap suster kepada keluarga pasien yang sedang berdiri di samping suster.

"Dia mengeluh sakit dibagian perutnya dok" ucapnya menatap friden.

Dengan cepat friden pun mempriksa bagian perutnya, lalu menekan perut pasien secara perlahan hingga pasien mengeluh merasakan sakit.

"Ini gejala usus buntu" ucap friden menatap joa.

"Kamu yakin den?" Ucap joa yang sedikit ragu dengan pendapat friden.

"Coba periksa pake x-ray" ucap william yang tiba tiba saja datang menghampiri.

Kini joa dan friden pun menatap kearah william lalu mengangguk menyetujui saran dari william.

"Sus tolong priksa pasien ini menggunakan X-ray, kalau udah keluar kasih tau saya" ucap joa kepada suster yang sedang membantu nya.

"Baik dong"

Seketika suster pun langsung bergegas pergi menyiapkan perlengkapan yang joa minta.

Namun tiba tiba ada seorang perawat yang menghampiri joa dan friden.

"Ada kecelakaan di tempat pembangunan" ucap nya membuat friden dan joa mengalihkan tatapan nya dan menatap perawat tersebut.

"Dua Pasien trauma akan datang dua menit lagi"

Seketika friden dan joa pun menghembuskan nafasnya berat, ini sangat melelahkan.

"Tolong panggil dokter charisa dari dapertemen bedah umum" pinta joa kepada perawat tersebut.

"Baik dok"

Kini semua dokter pun sedang bersiap siap untuk menangani pasien yang akan datang dua menit lagi. Bahkan dokter magang anneth dan Zara pun ikut serta dalam menangani pasien kecelakaan pembangunan tersebut.

Satu orang pasien baru saja masuk menggunakan sebuah keranjang rumah sakit, pasien tersebut terus saja menangis mengeluh sakit.

"tolong bawa kesini" ucap William memberikan tempat kosong untuk pasien tersebut.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang