18. rumah sakit nobleman

1K 82 4
                                    

Dua orang dokter wanita baru saja keluar dari ruang operasi, mereka terlihat sedikit kelelahan akibat operasi yang cukup menguras tenaga hari ini.

"Lo udh denger berita nya? Ucap seorang dokter yang terlihat sedang melepaskan maskernya. "Gue denger dokter magang yang baru aneh bamget"

Kedua dokter wanita itu adalah joa dan nazhwa, kini mereka berdua sudah menjadi seorang dokter bedah di rumah sakit terkenal. Bahkan bukan cuman hanya mereka berdua, deven,tiyo,friden,Clinton,charisa dan William pun telah menjadi seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit yang sama.

"Aneh?" Ucap joa tak mengerti

"Dia gak patuh sama suniornya, bahkan dia berusaha lebih pintar melebihi seniornya. Marsya bilang dokter magang itu bikin dia gila, bahkan kepala bedah umum pun terkagum kagum sama dia"

"Bagaimana pun tetap aja Dia itu cuman dokter magang" ucap joa sedikit kesal dan pergi meninggalkan nazhwa menuju ruangan nya.

"Eh tunggu" ucap nazhwa sedikit berlari mengejar joa.

Sedangkan di sebuah ruangan terdapat seorang dokter magang yang sedang ramai dibicarakan itu terduduk di buah kursi, dia terlihat sedang mengisi dokumen sambil meminum segelas kopi.

"Gue Gak mau"

"Apa?" Ucap Marsya terkejut "hei, bagaimana bisa Lo itu gak pernah mengikuti perintah senior lu?"

Joa yang baru saja sampai bersama nazhwa pun menyaksikan langsung kegaduhan yang sedang terjadi antara junior dan senior itu.

"Gue jadi dokter bukan buat disuruh bikin kopi" ucap nya sambil fokus mengisi dokumen dokumen yang sedang ia isi.

"Terus, apa tujuan lu jadi dokter?"

"Untuk menyelamatkan orang"

Seketika seisi ruangan pun tertawa mendengar jawaban dokter magang itu, joa yang berdiri sedari tadi bersama nazhwa pun semakin penasaran dengan dokter magang tersebut.

"Kalian denger itu? Seorang dokter magang menyelamatkan orang?" Ucap Marsya terkekeh meremehkan dokter magang tersebut. "Hey, Lo itu harus menyelamatkan kehidupan sosial lu dulu, bagaimana lu bisa menyelamatkan pasien kalau lu sendiri gak pernah dengerin sunior lu"

Dokter magang tersebut terus saja mencoba di permalukan oleh Marsya dengan cara meremehkan nya, akan tetapi dokter magang itu selalu saja melawan dan menjawab setiap perkataan yang Marsya lontarkan.

"Tolong jangan masukan subjek yang tidak Revan di kalimat yang sama" ucap dokter magang sedikit kesal. "Membuat kopi sama menyelamatkan itu jelas berbeda"

Mendengar jawaban dokter magang tersebut membuat nazhwa dan joa nyaris tertawa, jawaban yang cukup pintar untuk melawan orang yang senang sekali menggunakan kata sunioritas itu.

Tanpa basa basi lagi dokter magang itu pun beranjak berdiri dan pergi, akan tetapi ketika ia membalikan badan nya dan berjalan melewati joa, alangkah terkejutnya nazhwa dan joa setelah melihat dokter magang tersebut. Bahkan hingga membuat nazhwa dan joa terdiam mematung

*

"Akhirnya usai juga operasinya" ucap friden yang baru saja masuk sambil melentangkan kedua tangan nya.

"Baru selesai Lo?" Ucap William yang sedang terduduk di sebuah sofa panjang.

Di dalam ruangan tersebut terdapat deven,tiyo,charisa,Clinton dan William. Saat ini mereka semua sedang berjaga di ruang UGD.

"Iya, pegel juga tangan gua" ucap friden beranjak duduk di samping william.

"Nazhwa, joa belum selesai?" Ucap tiyo yang sedang meminum kopi hangat yang baru saja ia buat.

"Belum kayanya, tadi mereka berdua masuk ruangan operasinya bareng gua, cuman pas gua keluar, ruangan operasi mereka masih nutup" ucap friden menjelaskan.

Tiyo hanya mengangguk angguk saja menanggapi jawaban friden.

Tiba tiba saja joa dan nazhwa datang tergesa gesa, membuka pintu ruang UGD sambil menghela nafas berkali kali.

"Lu berdua abis maraton?" Ucap charisa yang kini sedang menatap ke datangan joa dan nazhwa.

"Gua ada berita penting" ucap joa sambil menyesuaikan nafasnya beberapa kali.

"Berita apaan?"

"Gua tadi liat anneth"

Seketika deven langsung melirik ke arah joa, sudah sangat lama nama itu tak terdengar lagi di telinganya, dan saat ini joa mengucapkan nya, berkata bahwa dirinya melihat nya.

"Bercanda lu, haha" ucap charisa sinis.

"Gua serius, tanya uwa" ucap joa berusaha meyakinkan ke enam teman nya itu. Dengan cepat uwa pun mengangguk mengiyakan ucapan joa.

Tiyo pun menatap deven, dan menepuk pundaknya, sepertinya tiyo menyadari keadaan deven saat ini. Tiyo sangat tau betul sekeras apa deven mencoba melupakan gadis itu.

"Lo tau dokter magang yang baru itu?"

"Iya, kenapa?" Ucap friden

"Dia mirip banget sama anneth, sumpah gak bohong gua" ucap joa terlihat sangat yakin.

"Tapi gua denger, dia itu selalu melawan si Marsya suniornya, etitutnya jauh banget sama anneth" ucap Clinton berpendapat karna ia rasa anneth dan dokter magang itu sangat jauh berbeda.

Semua pun nampak diam, mencoba memikirkan informasi yang baru saja ia dapatkan terhadap dokter magang yang sangat mirip dengan teman masa lalu mereka.

"Permisi" ucap seseorang mengetuk pintu UGD dan beranjak masuk ke dalam.

Seketika semua pun terkejut dengan kedatangan seseorang yang baru saja mereka bicara kan.

Deven pun tertegum diam, Dokter magang itu benar benar sangat mirip dengan anneth pujaan hatinya di masa dulu, bagaimana ia bisa terlihat kembali disini?
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap episodenya:)





Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang