28. Hilangnya rasa percaya diri

881 76 2
                                    

Jadi hari ini kamu tampil di televisi lagi?" Tanya tiyo menatap nazhwa.

Lampu lalu lintas kini sedang menunjukan lampu berwarna merah, seluruh kendaraan pun berhenti tepat di bawah lampu lalu lintas menyala.

"Iya Yo, kamu semangat yah di rumah sakit" ucap nazhwa tersenyum sambil mengelus ngelus bahu tiyo.

Tiyopun tersenyum menatap nazhwa, meskipun mereka sama sama sibuk dalam pekerjaan nya, tetapi tiyo sangat bersyukur dan bahagia karna mereka masih diberikan waktu untuk bertemu dan menikmati Pase Pase romantis meskipun hanya sebentar.

"Aku punya sesuatu buat kamu" ucap tiyo menatap nazhwa.

"Apa?"

Tiyo pun terlihat merogoh saku celana nya mengambil sesuatu yang sengaja tiyo simpan di saku celana. Seketika nazhwa pun terdiam tersipu malu ketika tiyo membuka kan sebuah kotak kecil berwarna biru yang berisikan sebuah kalung berwarna perak.

"Ini aku beliin buat kamu, aku gak tau ukuran leher kamu, jadi aku ukur aja pake ukuran leher ku" ucap tiyo sambil tersenyum malu.

Nazhwa pun terkekeh mendengar ucapan jujur dari kekasihnya itu, bagaimana bisa dia membelikan kalung untuknya namun ia membelikan nya dengan ukuran leher milik nya. Dasar tiyo.

Namun tetap saja nazhwa sangat senang mendapatkan hadiah romantis dari kekasihnya itu.

"Makasih tiyo" ucap nazhwa tersipu malu menatap tiyo.

Tak lama lampu merah pun berubah menjadi lampu hijau, perlahan tiyopun mulai kembali menjalan kan mobilnya. Namun ketika ia mulai menjalankan mobilnya, tiba tiba saja sebuah truk melaju cepat dari arah kanan, membuat tiyo tidak bisa menghindari kecelakaan antara mobilnya dan mobil truk tersebut.

Brukkkkkkkkkkk

Mobil tiyo pun terguling guling akibat sebuah tabrakan keras yang tilakukan oleh sebuah mobil truk besar, membuat nazhwa dan tiyo yang ada di dalam mobil tak sadarkan diri.

*

"Dok hasil x-ray tubuh dokter tiyo sudah keluar" ucap suster yang tiba tiba saja menghampiri ke delapan sahabat itu.

Dengan cepat deven,friden,William dan Clinton langsung bergegas menuju loby UGD untuk melihat hasil X-ray tubuh milik tiyo. Sedangkan ,anneth,joa dan charisa mereka menunggu kabar deven di tempat nazhwa yang baru saja tersadar dari pingsan nya.

Kini deven,friden,William dan Clinton pun sedang melihat hasil X-ray tiyo, betapa terkejutnya deven setelah melihat hasil X-ray tersebut.

"Lippa nya terlihat rusak" ucap deven terus menatap layar komputer yang menampilkan gambar hasil X-ray milik tubuh tiyo.

"Tunggu" ucap deven membuat friden,William dan Clinton menatap ke arah deven. "Menurut kalian ini apa?" Ucap deven menunjuk layar komputer.

Friden, William dan Clinton pun seketika langsung menatap layar komputer untuk memastikan apa yang di maksud oleh deven.

"Bukan nya itu ginjal ya Dev" ucap friden, seketika friden pun terkejut setelah menyadari sesuatu dari gambar hasil X-ray tersebut. "ada pendarahan dibagian aorta dekat jantung, kalau gak segera di tutup jantungnya bakalan terendam" ucap friden menatap deven.

"Kita harus bawa tiyo ke ruang operasi" ucap deven cemas menatap friden, William dan Clinton.

Dengan sigap mereka bertiga pun mengangguk menyetujui ucapan deven itu, sebelum terlambat, mereka harus cepat cepat menyelamatkan tiyo.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang