22. Anneth dan annethia

1.1K 81 5
                                    

Anneth kini berjalan dengan terburu buru menuju ruangan staf, dia kini sedang mencari keadaan Zara, ada hal penting yang harus anneth ceritakan kepadanya.

Namun ketika anneth memasuki ruang staf, di dalam ruangan itu terdapat dokter Marsya yang sedang berdiri melihat lihat dokumen, seketika mood anneth pun berubah derastis.

Siapa yang tak tau dokter Marsya, dokter yang sangat menyebalkan dan selalu mencari muka di depan Presdir GA.

"Heh dokter magang" ucap Marsya yang menyadari keberadaan anneth.

Annethpun memutar bola matanya malas, sepertinya hari ini ia akan adu mulut lagi dengan dokter caper yang satu ini.

Marsya pun berjalan mendekat ke arah anneth, di dalam ruangan staf rumah sakit ada beberapa dokter senior, seperti dokter Marsya, dokter putri dan dokter Nadin. Sepertinya anneth hari ini akan menjadi bahan tawaan mereka semua.

"Gua denger denger Lo tadi ikut dokter deven operasi jantung?" Tanya Marsya.

Anneth pun hanya menjawab pertanyaan dokter Marsya dengan deheman saja, dia sungguh malas sebenarnya berhadapan dengan orang seperti Marsya.

"Hebat juga Lo biasa ikut dokter deven keruang operasi" ucap Marsya terdengar seperti memuji.

Namun anneth tidak merasa senang, ia tau betul bagaimana kebusukan dokter marsya, pujian itu pasti awalan dia untuk mempermalukan anneth.

"dibayar pake apa dokter deven sampe dia mau bawa lu ikut serta dalam operasinya?" Ucap Marsya lalu berjalan mendekat ke arah anneth. "Pake bagian badan lo yang mana?"

Seketika dokter putri dan dokter Nadin pun tertawa mendengar hinaan dari Marsya untuk anneth.

Anneth yang mendengar hal tersebutpun nampak terkejut, barusan itu adalah hinaan paling menyakitkan yang pernah dokter Marsya ucap kan.

Namun tiba tiba seorang laki laki keluar dari balik pintu kamar mandi, seperti nya laki laki itu baru usai mengganti pakaian nya.

"Dokter mana yang berani merendah kan juniornya?" Ucap laki laki itu.

Seketika sorot mata yang ada di dalam ruangan staf pun langsung tertuju kepada pemilik suara tersebut.

Setelah menyadari ada beberapa dokter lain di dalam ruangan staf, Marsya, putri dan Nadin pun terkejut.

"Dokter deven" ucap anneth yang ikut terkejut.

Anneth tak menyangka bahwa ada dokter deven di dalam ruangan staf, bahkan di sudut lain pun ada dokter tiyo yang sedang berdiri di samping kulkas sambil meminum sebotol Milo.

"Hebat" ucap dokter tiyo sambil terkekeh pelan.

Dokter tiyo dan dokter deven adalah salah dua dokter yang mempunyai jabatan yang cukup tinggi di rumah sakit nableman, jadi siapapun yang mencoba mencari masalah dengan nya atau terlihat melakukan kesalahan di depan nya, itu akan berdampak buruk untuk orang yang melakukan nya.

"Kok dokter deven sama dokter tiyo ada di sini" ucap dokter Marsya terdengar gugup.

Deven pun tak menjawab, ia malah menatap kearah tiyo lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Anneth ikut saya" ucap dokter deven.

Anneth yang mendengar namanya disebut pun langsung mengikuti dokter deven menuju keluar ruangan.

"Dokter Marsya temui saya di rungan Presdir AG" ucap dokter tiyo lalu beranjak pergi.

Kini  di dalam ruangan staf tinggal tersisa dokter Marsya, dokter putri dan dokter Nadin. Dokter Marsya kini terlihat sangat cemas, sepertinya ia akan menghadapi masalah besar hari ini.

Deven Cristian VeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang