Bagian 20

1.2K 131 5
                                    

-Happy Reading♥-

Di ruang tamu, Vio sedang terduduk bersama putrinya sambil menyeduh segelas teh dan menonton sinetron favorit nya.

Kedua perempuan itu tengah menunggu Zio pulang, rumah tampak sepi juga karena tak ada sosok Rey. Memang tadi pagi ada tugas mendadak di Bandung, berbicara soal Rey, ia sudah naik pangkat ke Mayor jendral, usahanya selama ini tak sia sia, keluarga nya pun turut bangga.

"Assalamualaikum...."

Lalu kedua wanita yang tengah berbicara ria pun sama sama menolehkan kepalanya dan mendapati sosok Zio dengan peluh di badannya, Vio pun tersenyum mendapati kedatangan putranya.

Vio sangat bangga pada Zio karena selama SD sampai SMA, Zio selalu mendapatkan prestasi prestasi yang cukup membanggakan, Zio memang aktif mengikuti ekskul di sekokahnya dan tentunya hal itu menambah wawasan Zio, tak hanya itu, ia pun sedari SMP sudah sering mengikuti olimpiade Matematika dan Sains, di tambah lagi sekarang Zio mengemban status sebagai ketua OSIS.

"Sayang, kamu baru pulang?" sambut Vio sambil menghampiri putra sulungnya dengan diikuti Khanza di belakangnya

"Iya ma, tadi Zio ada rapat tambahan. Oh ya Za, maafin kakak yaaa..gara gara kakak ada rapat mendadak kamu jadi harus pesen ojol." Ucap Zio

"Sans aja kak, tadi aku gajadi pesen ojol kok, aku tadi di barengin sama kak Dhyon." Balas Khanza

"Oh syukurlah kalau gitu"

"Yasudah, sekarang kamu mandi terus makan, setelah itu istirahat yaa... Kalau emang masih capek jangan di paksain belajar dulu, istirahat aja yang cukup! Besok kan harus sekolah dan tentunya banyak aktifitas." Pesan Vio

Memang seorang ibu akan menjadi cerewet jika menyangkut anaknya. Zio pun tersenyum tipis, ia sangat menyayangi keluarganya, sedari kecil ia dan Khanza selalu mendapatkan kasih sayang yang cukup.

"Iya maa... Mama juga kalau capek istirahat ya jangan di paksa buat kerja." Balas Zio

"Udahlah gausa dipikirin kerjaan mama, kerjaan mama paling cuma masak, beres beres rumah, gampang kalo itu." Sahut Vio, Zio pun tersenyum menanggapinya

"Hih adiknya di cuekin," rajuk Khanza membuat Vio dan Zio gemas lalu mencubit hidung dan pipi Khanza

"Adek juga kalau capek istirahat yaa... Belajarnya jangan lupa! Jangan main hp mulu"

"Siap pak dokter!" balas Khanza

"Ekhhem masih calon," sanggah Zio mengundang tawa Vio dan Khanza

***

Berbeda dengan rumah Zio, suasana dirumah Tasya semakin hari semakin memanas, bahkan sekarang terjadi pertengkaran hebat lagi antara dirinya dan papanya

"PAA!!! PAPA TUH DI BUTAIN OLEH CINTA!!!! SELAMA INI ELSA TUH HANYA MEMANFAATKAN HARTA PAPA DOANG!!!SADAR PA!!" teriak Tasya lepas kendali, ucapan Tasya barusan tentu mengundang amarah Miko

"DASAR ANAK SIALAN!!!! KAMU JUGA HARUSNYA SADAR, SIALAN!!!! KAMU TERUS BERHARAP LEBIH MENDAPATKAN KASIH SAYANG PAPA MAMA MU. KALAU KAMU MAU TAU SESUATU HAL MAMAMU ITU SUDAH MATI! M-A-T-I." Balas Miko tak kalah lepas kendali hingga ia menimbulkan sebuah fakta baru

Di sela sela tangisannya, Tasya menyadari sesuatu, ia tak salah dengar kan? Si brengsek kenapa bilang kalau mamanya sudah meninggal? Hey! Ayolah jangan mengada-ngada, kemarin ia baru saja telponan dengan mamanya.

Tetapi rasa penasaran Tasya mengalahkan logikanya yang berpikir demikian

"M-maksud papa apa heh?" tanya Tasya dengan nada lemahnya di sela sela isak tangisnya

ZIOTASYA (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang