Bagian 11

1.5K 155 12
                                    

-Happy Reading♥-

"Zio, hari ini lo ada ekskul ga?" Tanya Tasya yang sedang berjalan beriringan dengan Zio menuju gerbang sekolah karena ini sudah jam pulang sekolah

"Harusnya ada PMR Sya, tapi Bu Tini gabisa hadir , terus di suruh praktik yang kemarin" Balas Zio sambil terus menatap kedepan

Jujur, jika Zio sedang bertatap tatapan mata dengan gadis di sampingnya , jantungnya berasa berdegub dengan kencang , Zio takut jika bisa menyebabkan kelainan atau semacamnya

"Ohh gitu....eh Zi kata papa , dia mau jemput gue buat tinggal sama dia" Ucap Tasya tiba tiba

"Yaudah Sya terima aja lagipula kamu kan juga pengen tinggal sama orang tuamu , kurasa ini kesempatan bagus" Balas Zio

"Iya emang gue pengen sih Zi , tapi gue tuh ga sudi kalau harus tinggal satu atap juga sama si wanita malam itu, walaupun dia udah nikah sama papa gue" Ucap Tasya dengan nada kesal

"Anggap aja ga pernah ada dia Sya, lagipula siapa tau wanita itu baik dan bisa menyayangimu" Balas Zio

Mendengar ucapan Zio , Tasya menjadi geram sendiri , mana ada seorang Elsa bisa seperti yang di omongkan Zio , Tasya sangat yakin si Elsa itu cuma gila harta papa nya , oh ayolah dia hanya wanita malam!

"Sya? Kamu kenapa? Aku salah ucap ya?" Tanya Zio agak tidak enak mendapati perubahan sikap Tasya

"Engga Zi , lo bener , dan nanti pulang sekolah gue langsung pindah ke rumah papa" Balas Tasya

"Jangan lupa kawajiban lima waktunya ya Sya , makan juga jangan lupa , awas aja kalau aku denger kamu sakit lagi gara gara tidak makan"

Tasya sangat senang mendengar perhatian kecil tersebut dari Zio , ia merasa sangat di perhatikan oleh seorang teman lelakinya ini

"Siap pak dokter" Balas Tasya lalu memberi hormat kepada Zio

"Ekhem...Masih calon"

Mendengar itu Tasya tertawa puas , lucu saja ekspresi Zio saat ini , Zio yang melihat Tasya tertawa puas pun ikut tersenyum senang , hatinya menghangat , lagi lagi jutaan deguban menyerang jantungnya , rasanya semakin hari semakin ia sangat nyaman dengan Tasya ,  Apa Tasya merasakan hal yang sama?

***

Saat ini Tasya sudah siap mengemasi barang barangnya dengan di bantu 2 asisten papa nya

Tasya terus mengamati langit langit kamarnya , rasanya ia tak rela saja meninggalkan tempat ini , tempat dimana kenakalan Tasya di mulai , tempat dimana ia berkeluh kesah, tempat dimana ia sendiri tanpa siapapun , tempat dimana ia di hujat dan di pandang sebelah mata sama orang orang , dan tempat dimana ia sedikit berubah akhir akhir ini

"Sudah siap non?" Tanya salah satu pria tersebut yang biasa di panggil pak Jaka

"Siap pak Jaka" Balas Tasya

Lalu mereka pun melakukan perjalanan ke rumah papa nya Tasya

Tasya terus memandangi jalanan di sampingnya yang terhalang kaca mobil, ia sangat familiar dengan jalanan ini , tunggu! Ini jalan ke arah rumah Zio

Betapa terkejutnya Tasya ia melihat rumah Zio , dan tak lama kemudian mobil itu sudah memasuki pekarangan rumah yang ia yakimi adalah runah papa nya

"Apa gue nanti tetanggaan sama Zio ya?" Batin Tasya

Jika benar , maka Tasya sangat senang , ia pasti akan rajin ke rumah Zio dan kembali bersundau gurau dengan Khanza , ah rasanya Tasya sangat merindukan si cerewet Khanza itu

ZIOTASYA (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang