Bagian 40- Berakhir

2.8K 151 16
                                    

Siluet sinar matahari di pagi buta ini membuat sepasang suami istri itu terbangun. Keduanya sama-sama tersenyum kala melihat satu sama lain.

Setelah puas bertatap-tatapan dengan senyuman, sepasang suami istri tersebut dikejutkan dengan gerakan tangan mungil yang berada di tengah mereka.

"Eh, Cle juga ikutan bangun nih, Sayang." Ujar Tasya sambil menatap kedua buah hatinya yang kembar.

Setelah bangun dari komanya dua tahun lalu, Tasya dan Zio menikah, lalu beberapa bulan kemudian, mereka dikaruniai kembar putra yang mirip sekali dengan Zio.

"Lihat deh Kakak Ge, dia terlihat sayang banget sama adiknya, tidur aja sampai dipeluk gini." Gumam Zio yang melihat putra pertamanya tengah tidur memeluk adiknya yang sudah terbangun.

"Iya... Eh Cle anaknya Mama udah bangun, ya? Gimana boboknya semalem? Nyenyak gak? Cle coba bangunin Kak Ge, deh... Dari semalem Kak Ge terus meluk kamu. Kak Ge pasti berat ya, Sayang?" Tasya memang sudah terbiasa berkomunikasi dengan kedua putra kembarnya.

Geondara Leonardo Nasution dan Cleondara Leonardo Nasution, merupakan nama dari bayi kembar itu.

Mendengar kebisingan, sulungnya terbangun. Zio dan Tasya bisa melihat kedua pasang mata indah itu menatap mereka. Zio yang tak tahan gemas dengan si kembar mulai menggelitiki perut keduanya. Seolah tau apa yang dilakukan oleh Papanya, bayi kembar tersebut tertawa puas. Tangan mungilnya berusaha mencakar-cakar wajah Zio, mengkodenya untuk menghentikan serangan geli tersebut.

"Ihh... Lucunya kembaran Papa ini, mmucchh, mmucchh..." gemas Zio lalu mencium kedua pipi tersebut secara bergantian.

"Mmuuchh, Mamanya juga lucu, cantik lagi." Lanjut Zio dengan mencium bibir Tasya.

Tasya memukul bahu Zio pelan, "Ih, dilihatin sama Baby tuh, gak malu apa?" kesalnya.

Zio terkekeh pelan, "Maaf ya, baby. Papa bukannya ngajarin hal gak bener buat kalian, kok. Salah siapa, Mama kalian gemesin."

"Pappapapapapapapapa...." si kembar merespon.

"Wahh... Anak Mama udah mulai aktif nih ya kalau diajakin komunikasi." Bangga Tasya lalu diselingi dengan mengusap pelan ujung kepala si kembar.

"Eeemmm papappapapa payapayapayaa momomomomom"

"Hah? Gimana, sayang? Ge sama Cle mau mandi, ya? Yaudah yuk, kita mandi dulu. Habis itu, kita ke rumah Nenek, yeaayy... Baby seneng, gak?"

"Yaudah, Papa mau ikutan mandiin baby, deh. Siapa nih yang mau dimandiin sama Papa? Kak Ge atau Cle?"

Baby Geo tersenyum dan berusaha merespon kalimat Papanya. "Wahh... Kak Ge mau dimandiin Papa, ya?"

"Yaudah, kalau gitu, hayuk Pa, kita mandiin si kembar. Papa mandiin Ge, Mama mandiin Cle, ikutin petunjuk dari Mama, ya? Jangan sampai salah!" pesan Tasya kepada Zio.

"Siap, Sayang. Papa pasti bisa mandiin baby."

Setelah sampai di kamar mandi, dan mempersiapkan peralatan mandinya si kembar, Zio dan Tasya sama-sama memposisikan baby mereka untuk dimandikan.

"Pertama, kita basuh tubuh mereka dengan air kayak gini, tapi dikit-dikit aja. Terus abis itu tinggal pakein sabun sama shampoonya. Bisa kan, Yang?"

"Bisa dong, lihat nih! Kak Ge seneng banget dimandiin sama Papanya." Balas Zio sambil menunjukkan Ge yang terus tersenyum senang.

"Dih, gr banget. Orang baby Ge senyumnya ke Mamanya, kok."

"Iya deh sayang, iya."

Lalu, keduanya sama-sama terfokus untuk memandikan bayi mereka. Zio dan Tasya kompak menggoda si kembar, respon si kembar tentu tertawa dan berusaha menirukan omongan kedua orang tuanya.

ZIOTASYA (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang