Bagian 29

1.2K 138 12
                                    

-Happy Reading♥-

"Harus banget saya ya, Pak?"

"Iyalah, memangnya siapa? Nadine? Ara? mereka kan harus buat proposal buat minggu depan"

"Yaudah deh, saya mah manut aja, Pak." Putus Tasya pada akhirnya.

Lalu mereka berdua pun menuju luar kantor untuk makan siang bersama.

Oh ayolah, sedari tadi Tasya terus mencibik kesal karena atasannya ini terus memaksanya ikut untuk makan siang.

Sesampainya di kafe, Tasya langsung mengambil tempat duduk yang berjauhan dengan tempat duduk atasannya. Ia sengaja melakukan itu karena malu juga jika orang-orang berpikir dirinya adalah kekasih atau istri dari atasannya. Oh tidak!

"TASYAA!!! HEH SINI!!!" seru lelaki dengan kumis bengis itu.

Tasya pun melihat keadaan sekitar, sepertinya pelanggan fokus dengan aktifitasnya masing-masing, dengan langkah perlahan, Tasya mulai mendekati atasannya lalu mengambil tempat duduk yang berada di depannya.

"Eh, kamu duduk di samping saya! itu buat tempat duduk anak teman saya nanti!"

Dalam hati Tasya terus menggerutui atasannya yang sangat menyebalkan ini, apakah istri satu dan anak lima belum cukup buat kumis lele ini? bisa-bisanya masih suka modus sama karyawannya.

"Eh itu Pak, saya duduk di sini aja, gak enak, nanti kalau misalkan ada Bu Sofi kesini gimana?"

Benar juga, pikir lelaki itu.

Tak lama kemudian, sosok yang di tunggu pun datang juga, lelaki itu tampak gagah dan tampan menggunakan jas putihnya.

DEG!

Tasya yang menyadari kedatangan sosok itupun memelototkan matanya, begitupun dengan Zio.

Apakah dunia sesempit ini?

"Hallo Zio... Akhirnya kamu datang juga." Ujar Haris lalu bangkit dan memeluk Zio. Zio pun turut membalas pelukan Haris seraya tersenyum lebar.

Tasya yang melihat senyum lebar Zio seketika menjadi terpaku pada sosoknya, ia sungguh merindukan senyum lebar itu, menenagkan, menguatkan, dan mendebarkan bagi seorang Tasya.

"Hallo Om, maaf agak telat. Tadi ada urusan sebentar sama pasien." Balas Zio.

"Ah tak apa, ayo duduk! kamu pesan aja, Om yang traktir"

"Siap Om"

Dengan deguban jantung yang tak normal, Zio duduk di samping gadis itu. Ia melirik Tasya sejenak.

Tunggu! Tasya kenapa bisa disini? Haris dan Tasya mempunyai hubungan apa? bukankah Haris sudah mempunyai istri dan anak lima? lantas Tasya kenapa bisa ada disini?

Zio tak sanggup membayangkan dan mendapati kenyataan bahwa Tasya merupakan selingkuhan Haris. Dan anak kecil yang kemarin bersama Tasya? APAKAH ANAK HASIL SELINGKUHANNYA DENGAN HARIS?

Zio segera menampik pikirannya yang sudah kemana mana, tetapi bagaimana jika ia benar?!

Hati Zio seakan nyeri sekarang, bagaimana tidak? Pertemuan yang selalu ia impikan dengan Tasya, kini sudah terjadi, tetapi sakit rasanya jika pertemuan ini mereka berdua seakan tak pernah kenal dan menganggap satu sama lain adalah orang baru, padahal dulu pernah ada secuil kisah diantara mereka.

Tasya masih sibuk dengan lamunannya, ia masih terkejut atas kedatangan Zio. Jika ia bisa memilih, maka ia memilih untuk lari sekencang kencangnya saat ini juga. Ia sedikit melirik Zio.

ZIOTASYA (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang