Part 30 🍂

156 8 0
                                    

Happy Reading readers ❤️

"Cerita nya ngambek nih," goda Faisal kembali.

"Siapa yang ngambek?" Tanya Dara.

"Iya lo lah, masa iya gue. Dar, gue mau nanya sesuatu sama lo nih." Kata Faisal.

"Mau nanya apa emangnya ka?" Tanya Dara yang sudah duduk diatas tempat tidurnya.

"Apa bedanya lo sama fisika?" Tanya Faisal menunggu jawaban Dara.

"Bedanya aku sama fisika? Emm gak tau ka, emangnya apa?" Tanya Dara sambil berfikir.

"Kalau fisika susah di ingat, kalau lo susah di lupain." Gombal Faisal yang berhasil membuat jantung Dara berdegup kencang.

"Apa sih ka, gombal banget sih." Kata Dara, padahal dari tadi senyumnya itu gak pernah luntur setelah mendengarkan gombalan dari Faisal.

"Gue gak gombal, emang kenyataannya kok. Kalau lo itu susah dilupain, selalu ada dipikirkan gue," Kata Faisal tersenyum.

"Ka udah dulu ya," kata Dara mengakhiri pembicaraan malam ini.

"Yaudah, selamat tidur dan jangan lupa mimpiin gue ya." Ucap Faisal menutup teleponnya.

🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana Faisal dan Dara akan jalan berdua. Dan Faisal akan melakukan pendekatan terlebih dahulu untuk mengenali Dara lebih jauh lagi. Karena Ia tidak mau  merasakan lagi masa dimana Ia harus sakit karena ditinggalkan oleh orang yang Ia sayang.

Dan ini masih pukul 08:16, tetapi Dara belum bangun juga. Bukan hanya Faisal saja yang sudah dibangunkan, tetapi Dara juga karena Dara fikir hari minggu hari dimana Ia bisa tidur nyenyak dengan para sahabat nya yaitu kasur, guling dan bantal.

Apa Dara lupa ya? Bahwa hari ini adalah hari dimana Dara akan jalan berdua Dengan Faisal. Dan bisanya Reyhan juga sering mengajak Dara untuk lari,tetapi Dara selalu nolak dan sudah untuk dibangunkan.

Dan tiba-tiba pintu diketuk oleh seseorang dari luar kamar Dara. Yang entah itu siapa yang mengetuk, seperti nya orang tersebut sangat tidak sabar hingga membuat Dara terusik dari tidur nyenyak nya.

Tok... tok... tok...

"Siapa ya?" Monolog Dara.

Dan setelah itu Dara bangun dan berjalan dengan kelimpungan seperti orang habis mabuk. Sesampainya di depan pintu, ternyata yang mengetuk pintunya itu adalah abangnya yaitu Reyhan.

Dara bingung dengan adanya Reyhan dihadapan nya, untuk apa Reyhan mengetuk pintunya? Apa abangnya ini akan mengajaknya lari pagi, tapi kan udah jam segini. Lalu untuk apa abang nya membangunkan nya.

"Ada apa sih bang?" Tanya Dara menyender pada pintu.

"Di bawah ada tamu," jawab Reyhan.

"Terus, apa urusannya sama aku?" Bingung Dara. Kan ada tamu, kenapa aku yang dibangunin. Sepenting itu kah tamunya, sampai-sampai aku harus dibangunkan. Apa jangan-jangan tamunya Shawn Mendes, atau Manu Rios, apa Bright Vachirawit, Batin Dara.

Memikirkan itu membuat Dara senyum-senyum sendiri yang membuat Reyhan bingung serta kesal kepada adiknya. Akhirnya Reyhan menyentil dahi Dara.

Tak

"Aduh-aduh sakit tau bang," kata Dara mengusap dahinya yang terkena sentilan dari Reyhan.

"Mangkanya, kalau orang lagi ngobrol itu di dengerin bukan nya senyum-senyum gak jelas." Kesal Reyhan yang membuat Dara memutarkan bola matanya.

"Emang siapa tamunya?" Tanya Dara yang masih kesal kepada abangnya.

"Mandi dulu sana! Mulut kamu bau jigong  ih," ucap Reyhan sambil menutup hidungnya.

"Enak aja, mulut aku wangi tau. Nih hah," kata Dara dengan memberi hawa mulut pada abangnya itu.

"ASTAGA KAMU UDAH BERAPA ABAD GA GOSOK GIGI HAH?! BAU BANGET," Teriak Reyhan dan berlari dari hadapan Dara.

"Rasain tuh hahahahaha," tawa Dara meledak melihat reaksi abangnya seperti ingin muntah.

Menutup pintu kembali dan masuk kedalam kamar mandi, karena ia penasaran dengan tamu yang dikatakan abangnya itu. Setelah selesai dengan ritualnya dan lengkap sudah dengan menggunakan pakaian serta make up natural nya, Dara turun tangga dan melihat seseorang tengah berbincang dengan abangnya.

Langkah kaki terus berjalan hingga sampailah di ruang tamu dan betapa kagetnya melihat kakak kelasnya yang duduk dengan abangnya.

Deg

"Kakak ngapain disini?" tanya Dara dan duduk di samping abangnya.

"Lo lupa?" tanya balik Faisal yang membuat dara mikir, lupa apa ya? Dan tetap saja dara tidak ingat apapun.

"Dasar lemot," ledek Reyhan dan mendapat tamparan keras dari Dara yang membuat Reyhan meringis kesakitan.

"Sakit bego!"

"Bodo amat emang aku pikirin," ucap Dara dengan menjulurkan lidahnya.

Faisal hanya diam melihat pertengkaran mereka, dan disaat mereka berhenti bertengkar akhirnya Faisal kembali melanjutkan ucapan nya.

"Jalan Dara," kata Faisal dan membuat Dara ingat dan ia langsung berlari ke kamarnya untuk mengganti pakaian nya.

Selesai sudah acara mengganti pakaian, Dara berjalan menuruni tangga untuk menghampiri mereka. Faisal yang melihat Dara, langsung terdiam karena kecantikannya. Hingga panggilam seseorang menyadarkan dari lamunan nya.

"Woy gitu amat liatin adek gue," kata Reyhan yang melihat perubahan Faisal.

"Yaudah bang, gue jalan dulu sama Dara." kata Faisal yang sudah berdiri.

"Bang, aku pamit keluar sebentar ya." ucap Dara sambil mencium tangan abangnya.

"Iya, jagain adek gue. Awas aja kalau sampe adek gue kenapa-kenapa!" pesan Reyhan kepada Faisal yang dibalas dengan acungan jempol tangan nya.

🌼🌼🌼

Maap banget ya baru updet lagi, soalnya aku sibuk banget sama kehidupan rl aku. Semoga kalian masih nunggu cerita aku dan jangan lupa votmen nya ya heheh😅

Miss you♥️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PERFECT GIRLFRIEND  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang