Part 4 🍂

983 204 14
                                    

Happy Reading ❤️

Raka dan Aldi berjalan untuk memesan pesanan mereka. Karena ramai, jadinya mereka harus antri terlebih dahulu.Disaat pesanan mereka sudah selesai, tiba-tiba ada seorang perempuan yang langsung mengambil pesanan mereka.

"Eh eh itu kan pesanan kita," ucap Raka.

"Ngalah ngapa sama cewe," ucap perempuan itu.

"Bukan nya gitu.Kita cape tau antri buat dapetin nihh pesanan, eh lo gampang banget tinggal ambil nih pesanan! Lo kira ini sekolahan nenek moyang lo. Bisa senenaknya ngambil yang bukan milik lo," panjang Raka.

"Lo lgi ngedongeng panjang bener," ucap Nadia.

"Tau ini lo ini kan laki-laki, tapi kok cerewet sih?" Ucap Putri.

"Apa lo bilang gue cerewet, gue cerewet juga ada alasan nya." Ucap Raka.

"Lo Yaudah dehh, sekarang mendingan lo berdua pesen lagi. Yang ini buat gue sama temen-temen gue," ucap Nadia.

"Gak bisa gitu dong," ucap Raka menantang.

"Yaudah mendingan kita pesen lagi aja, ini biar buat mereka aja. Kasian kan masa cewe cantik harus antri," gombal Aldi.

"Eh Di lo enak yahh bilang gitu! Kita tuh udah cape-cape antri tau, masa nih cewe mau langsung ngambil makanan yang udah kita pesen." Marah Raka.

"Udah ah gue gak mau ribut sama lo berdua! Gak guna banget mendingan kita pergi aja," ucap Nadia.

"Bu nih uang nya kembalian nya ambil aja ya," ucap Nadia.

Melihat kepergian dua perempuan itu membuat Raka naik pitam. Enak banget tuh cewe langsung pergi aja, batin Raka.

"Yaudah kita pesen lagi aja ya?" Ucap Aldi.

"Lo aja yang pesen," cuek Raka.

"Kok gue yang pesen? Kita berdua lah yang pesen," kata Aldi.

"Gara-gara lo sih," Kesal Raka.

"Kok gara-gara gue sih? Emang gue salah apa?" Tanya Aldi.

"Tau ah," marah Raka.

Dan mereka pun memesan kembali makanan mereka, dan beberapa menit pun pesanan mereka telah selesai.

"Nih bu uang nya. Kembalian nya ambil aja ya," ucap Aldi.

"Uang nya pas gini gimana mau kembalian," ucap ibu kantin.

"Mau ngelawak lo," ucap Raka.

"Lo kenapa sih?marah-marah mulu perasaan, sensi banget sama gue? Apa lo lagi pms?" Tanya polos Aldi.

"Bodo ah," ucap Raka dan pergi meninggalkan Aldi.

"Ehh tunggu ngapa sih? Maen tinggal-tinggal mulu perasaan," dramatis Aldi.

Dan setelah itu mereka berdua menuju meja yang berisi teman-temannya.
"Lo berdua lama banget sih? Gue udah laper tau,"marah Faisal.

"Nih gara-gara dia,"kata Raka sambil melirik Aldi yang ada disebelahnya.

"Kok gara-gara gue sih? Lo aja yang bikin ribet," ucap Aldi sabar.

"Dari pada lo berdua ribut mendingan kita makan aja," Daniel menengahi.

Mereka makan dalam keheningan, karena Faisal yang memerintahkan agar makan tanpa ada pembicaraan. Dan mereka menghabiskan makanan tersebut tanpa sisa.

"Tadi lo berdua kok lama banget sih?" Tanya Faisal penasaran.

"Iya lama gara-gara tuh cewe," kesal Raka mengingat kejadian tadi.

"Tadi lo bilang gara-gara si Aldi, sekarang kok gara-gara tuh cewe?" Ucap Faisal.

"Nih bos gue ceritain. Tadi tuh pas kita lagi antri trus makanan yang kita pesen udah selesai ehh tiba-tiba ada cewe yang langsung ngambil tuh makanan," ucap Raka.

"Trus kita berempat adu argumen dulu, masa kita yang antri mereka yang ngambil duluan kan songong tuh bos." Kesal Raka.

"Nih sebagai laki-laki kita harus mengalah sama perempuan dong, ya gak bos?" Tanya Aldi.

"Alah lo mah bisa aja, kan lo mah kalau udah ketemu cewe cantik gitu! Lupa daratan," ucap Daniel.

"Kok lo semua malah mojokin gue sih?" Aldi merajuk. Dan tiba-tiba.........

Tring... tring... tring...

"Dari pada ribut lagi, mendingan kita ke kelas aja lah."ucap Daniel.

"Dari pada ke kelas mendingan kita bolos aja?" Tanya Faisal.

"Bener tuh bos mendingan kita ke rooftop aja gimana?" Tanya Raka.

"Boleh juga tuh, gue males banget kan sekarang pelajaran Sejarah Indonesia." Ucap Aldi.

"Iya bener, kan Sejarah indonesia tentang masa lalu kan? Buat apa inget-inget masa lalu kalau ada masa ada depan," ucap Aldi puitis.

"Bener banget tuh, masa lalu itu terlalu menyakitkan."Ucap Raka.

"Lo berdua ngapain sih malah ngomongin masa lalu gak jelas banget,"kata Faisal.

"Lo mau ikut gak?"tanya Faisal.

"Gak deh! gue mau ke kelas aja," ucap Daniel.

"Ah lo mah gk seru banget sih, masa mau ke kelas kan kita di rooftop bisa santay-santay yah gak?" Ucap Raka.

"Tau ini lo mah gak asik masa mau ke kelas sih?" Tanya Aldi.

"Yaudah gue ikut kalian aja," ucap Daniel akhirnya.

"Gitu dong baru sohib kita nihh," ucap Aldi merangkul Daniel.

Mereka berjalan menuju rooftop. Di perjalanan menuju rooftop pun sepi karena jam pelajaran pun sudah mulai kembali.Sampailah mereka di rooftop yang sepi karena hanya mereka lah yang tau tempat ini. Mereka pun duduk di sofa yang sudah mulai rusak. Susana disiang hari yang hening hanya ada angin yang menerpa wajah mereka.

"Sal, hubungan lo sama dia gimana?" Tanya Daniel.

"Gak gimana-gimana, emang kenapa lo tanya kayak gitu?" Ucap Faisal.

"Sal, sebenernya lo itu masih sayang gak sih sama dia?" Tanya Raka mulai penasaran.

"Gak tau gue juga, gue bingung sama persaan gue." Jawab Faisal.

"Trus misalnya kalau dia dateng lagi, dan dia pengen balikan lagi sama lo. Lo mau apa?" Tanya Raka.

Gue gak tau rak, gue masih bingung sama persaan gue. Apakah gue masih sayang sama dia atau pun perasaan gue udah ilang buat dia. Kenapa juga dia tinggalin gue buat laki-laki kayak dia, padahal gue sayang banget sama dia tapi dia malah menghianati gue. Dan meninggalkan gue dengan keterpurukan. Apa salah gue? Apakah laki-laki itu lebih baik dari gue? Apa dia sayang sama lo? Apa dia cinta sama lo? Apa dia lebih bisa membuat lo bahagia dari pada gue? Gue harus bisa lupain lo dan mulai dari sekarang gue harus lupain kenangan dan cerita kita, batin Faisal.

"Sal, lo malah ngelamun. Ngelamunin apa sih, gue ngomong panjang lebar tapi lo malah diem aja." Ucap Raka.

"Dia lagi galau Rak, inget kali sama mantannya." Ucap Daniel pas mengenai pemikiran Faisal.

"Udah lah jangan inget-inget dia lagi, gak guna banget sih lo mikirin orang yang gak pernah mikirin lo." Ucap Daniel.

"Bener tuh kata Daniel," ucap Raka menepuk punggung Daniel.

Tiba-tiba Aldi bangun dari tidur nyenyak nya dan melihat teman-teman nya yang sedang membicarakan sesuatu.
"Ada apa nih? Kok gue gak diajakin sih?" Tanya Aldi tiba-tiba.

"Udah diem aja deh lo," ucap Raka sinis.

Tbc.

MY PERFECT GIRLFRIEND  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang